Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Linux? Mengenal Fungsi, Sejarah, serta Kelebihan dan Kekurangannya

Kompas.com - 27/07/2022, 12:15 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

KOMPAS.com - Selain Windows OS dan MacOS, mungkin sebagian dari Anda sudah tidak asing lagi dengan sistem operasi Linux, yang kerap pula dipakai untuk mengoperasikan desktop (komputer atau laptop).

Di samping untuk desktop, Linux sejatinya juga telah digunakan untuk menjalankan beberapa perangkat lain, seperti ponsel, smart TV, mobil, kulkas pintar, dan sebagainya. Kemudian, beberapa server internet juga berjalan menggunakan sistem operasi Linux.

Baca juga: Apa itu iOS? Mengenal Fungsi hingga Sejarahnya

Melihat keberadaan sistem operasi itu di berbagai platform, lantas sebenarnya apa yang dimaksud dengan Linux? Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah ulasan mengenai apa itu Linux.

Apa itu Linux?

Secara sederhana, Linux adalah sistem operasi atau Operating System (OS), sama seperti Windows OS, MacOS, iOS, Android, dan sebagainya.

Seperti sistem operasi umumnya, fungsi Linux adalah sebagai wadah untuk menjembatani komunikasi atau perintah pengguna pada hubungan software dan hardware dalam sebuah perangkat.

Dengan fungsi seperti itu, Linux akan menerima dan menerjemahkan perintah pengguna di software, lalu dikirim ke hardware untuk menghasilkan sebuah output tindakan.

Bila secara definisi dan fungsi sama, lalu apa perbedaan Linux dan sistem operasi lain? Perbedaan utama terletak di akses terhadap kode sumber pemrograman (source code). Source code di Linux tidak dikunci alias bebas diakses oleh siapapun.

Sedangkan pada sistem operasi lain seperti Windows OS, source code tidak bisa diakses oleh pengguna. Dari keterbukaan akses kode pemrograman itu, Linux kerap didefinisikan pula sebagai sistem operasi open source.

Selain dari segi keterbukaan akses source code, Linux juga bisa didapat atau diunduh secara gratis oleh semua pengguna, berbeda sistem operasi lain yang umumnya bisa diperoleh dengan melakukan pembelian.

Pola keterbukaan akses dan distribusi itu tak lepas dari sejarah pengembangan awal Linux, yang berkaitan dengan proyek sistem operasi GNU.

Baca juga: Perbedaan Fungsi CPU dan GPU yang Terdapat di Smartphone

Sejarah Linux

Sebelum Linux lahir, pada tahun 1983, Richard Stallman memulai proyek pengembangan GNU. Tujuan dari pengembangan GNU adalah untuk membuat sistem operasi berbasis Unix yang lebih baik dan dapat diakses secara gratis.

Perlu diketahui, Unix sendiri merupakan sistem operasi yang telah lebih ada pada sekitar 1970’an. Dalam dokumen Manifesto GNU, Stallman menjelaskan bahwa nama GNU merupakan akronim dari “GNU’s Not Unix” (GNU bukan Unix)

Dengan nama itu, Stallman ingin membuat sistem operasi yang lebih baik dari Unix melalui GNU. Tak hanya ingin lebih baik dari segi teknis, tapi juga untuk urusan pendistribusian sistem operasi.

Dalam hal pendistribusian, Stallman memiliki ide atas GNU agar dapat dibagikan secara bebas ke pengguna lain yang ingin memakainya. Lewat GNU, Stallman menentang proses distribusi perangkat lunak yang membatasi pengguna untuk saling berbagi.

Ide kebebasan pendistribusian sistem operasi ini kemudian dituangkan Stallman dengan membentuk Free Software Movement (Gerakan Pembebasan Perangkat Lunak) melalui yayasan Free Software Foundation (FSF), pada 1986.

Hingga 1990’an, proyek GNU telah berhasil membuat beberapa Utility Software (perangkat lunak pendukung/pembantu) yang bebas digunakan, seperti Compiler (penerjemah kode pemrograman ke bahasa mesin) dan Editor Teks.

Namun, Utility Software tidaklah cukup untuk membuat sistem operasi. Proyek GNU saat itu masih kekurangan komponen utama, yakni kernel. Perlu diketahui, kernel sendiri adalah program untuk mengatur hubungan software dan hardware.

Kekurangan dari proyek GNU itu akhirnya ditambal dengan kehadiran Linux sebagai kernel di tahun 1991. Linux dibuat oleh Linus Torvalds menggunakan source code dari Minix (sistem operasi yang mirip Unix) dan Compiler GNU.

Dari kombinasi itu, tak jarang Linux disebut juga dengan GNU/Linux. Torvalds kemudian merilis Linux secara umum ke publik dengan menerapkan sistem pendistribusian yang serupa dengan GNU.

Dalam pendistribusian Linux, setidaknya terdapat empat prinsip kebebasan yang dipegang, antara lain:

  • Kebebasan untuk menjalankan program untuk tujuan apapun.
  • Kebebasan untuk mempelajari cara kerja program dan mengubahnya agar sesuai dengan keinginan tiap pengguna.
  • Kebebasan untuk mendistribusikan kembali salinan.
  • Kebebasan untuk mendistribusikan salinan versi modifikasi Anda kepada orang lain.

Adapun tujuan penerapan prinsip kebebasan adalah untuk membuat antar pengguna bisa saling bekerja sama mengembangkan sistem operasi ini. Dengan prinsip seperti itu, Linux pada akhirnya bebas dikembangkan oleh setiap pengguna.

Dikutip dari laman The Linux Foundation, Linux telah menghasilkan beberapa jenis modifikasi, seperti Ubuntu, Fedora, Linux Mint, Manjaro, Solus, Elementary OS, Antergos, dan sebagainya.

Itulah sejarah Linux secara singkat. Dengan kebebasan modifikasi dan distribusi, lalu apa kelebihan dan kekurangan dari Linux? Simak, penjelasan di bawah ini, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Hitechwhizz.

Kelebihan dan kekurangan Linux

Kelebihan Linux

  • Lebih hemat biaya karena Linux bisa diperoleh secara gratis.
  • Cenderung lebih aman karena untuk menjalankan aplikasi di Linux membutuhkan otorisasi dengan memasukkan kata sandi. Otorisasi tersebut dapat meminimalisir aktivasi virus yang biasa dapat berjalan melalui peluncuran aplikasi.
  • Sesuai prinsip yang diusung, pengguna dapat dengan bebas memodifikasi sistem operasi Linux sesuai dengan kebutuhannya.
  • Linux dapat berjalan di hampir semua perangkat dengan lancar. Ini dikarenakan Linux tidak terlalu membutuhkan sumber daya RAM, CPU, dan Hard Drive yang besar.
  • Update perangkat lunak Linux diberikan secara rutin dan berjalan dengan cepat.

Kekurangan Linux

  • Bagi beberapa pengguna mungkin bakal lebih sulit beradaptasi dengan Linux karena terdapat kombinasi perintah yang berbeda dari OS pada umumnya.
  • Beberapa software yang umum digunakan tidak kompatibel dengan Linux, misalnya seperti Microsoft Office dan Photoshop.
  • Linux kurang cocok bagi pengguna yang gemar bermain game. Ini dikarenakan tidak banyak pengembang yang membuat game untuk Linux.
  • Perangkat keras cenderung susah untuk terhubung dengan sistem operasi Linux karena kemungkinan Driver tidak kompatibel tinggi.
  • Linux tidak menyediakan dukungan teknis. Bila terdapat masalah saat mengoperasikannya maka pengguna harus mencari solusi sendiri, biasanya bisa ditemukan melalui forum komunitas Linux online.

Baca juga: Pengertian Jaringan Komputer, Lengkap dengan Jenis dan Perbedaanya

Demikian penjelasan seputar kelebihan dan kekurangan Linux, serta fungsi dan sejarahnya, semoga bermanfaat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com