Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Tutup Fitur Live Shopping 1 Oktober, Fokus ke Reels

Kompas.com - 04/08/2022, 16:00 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Jejaring sosial Facebook mengumumkan akan menutup fitur “Live Shopping” pada 1 Oktober 2022. Pengumuman tersebut disampaikan langsung melalui blog resmi perusahaan.

Live Shopping adalah fitur siaran langsung yang memungkinkan pengguna melakukan aktivitas jual beli secara live di Facebook.

Berdasarkan pernyataan yang diberikan Facebook, penutupan fitur Live Shopping dilakukan agar perusahaan bisa lebih berfokus pada pengembangan Reels di Facebook dan Instagram.

“Dikarenakan perilaku menonton pengguna (telah) beralih ke video berdurasi pendek, kami mengalihkan fokus kami ke Reels di Facebook dan Instagram, (sebuah) produk video berdurasi pendek Meta,” tulis Facebook di blog resminya.

Baca juga: Pengguna Instagram Kini Bisa Belanja dan Bayar via Chat di DM IG

Pengguna akan tetap bisa menggunakan fitur “Facebook Live” untuk melakukan siaran langsung, tetapi pengguna dipastikan tidak akan dapat mengunggah produk dalam bentuk album atau memberi “tag” pada produk, ketika sedang melakukan siaran langsung.

Sebagai gambaran, fitur tag produk mempermudah penjual dan pembeli untuk melakukan pembelian. Penjual, dalam konteks ini, akan menampilkan harga barang produk berbentuk kolom selama siaran, sedangkan pembeli dapat mengeklik produk tersebut untuk melihat produk lebih detail ataupun membelinya.

Hasil tangkap layar fitur tag produk di Live Shopping. Gambar sebelah kiri adalah tampilan dari siaran langsung milik penjual, sedangkan gambar sebelah kanan adalah tampilan siaran dari pembeli (Sumber: Meta)Meta Hasil tangkap layar fitur tag produk di Live Shopping. Gambar sebelah kiri adalah tampilan dari siaran langsung milik penjual, sedangkan gambar sebelah kanan adalah tampilan siaran dari pembeli (Sumber: Meta)

Adapun melalui pengumuman penutupan fitur tersebut, pihak Facebook juga “mengajak” para penggunanya untuk bereksperimen menggunakan dan memanfaatkan fitur Reels di Facebook dan Instagram.

“Bila Anda (pengguna) ingin menjangkau orang-orang melalui video, cobalah bereksprimen menggunakan iklan Reels atau Reels di Facebook dan Instagram. Anda juga dapat memberi 'tag' produk di Reels Instagram, sehingga memungkinkan (pengguna) menemukan dan mempertimbangkan (produk pengguna) lebih mendalam,” papar Facebook.

Untuk diketahui, fitur Live Shopping milik Facebook diluncurkan pertama kali pada 2018 di Thailand. Tujuan peluncuran fitur ini ingin membantu para kreator (influencer) dapat menjual dan memamerkan produk mereka secara langsung, baik toko milik pribadi maupun toko afiliasi.

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Kamis (4/8/2022), fitur tersebut mulai mengalami pertumbuhan yang signifikan pada 2020. Di saat yang bersamaan, Facebook juga meluncurkan tab “Shop” secara khusus, seperti “Shops in Group” dan rekomendasi produk pada 2021.

Namun, tahun ini Facebook mengumumkan akan menutup fitur belanja tersebut. Adapun penutupan fitur Live Shopping juga sejalan dengan dedikasi Meta (perusahaan induk Facebook dan Instagram) belakangan ini, yang berupaya mengikuti algoritma dan tampilan dari TikTok.

Misalnya, merombak tampilan Reels yang semakin mirip TikTok dengan menyajikan rasio video 16:9 atau 9:16, dan menghadirkan fitur “Suggested For You” di Facebook yang sama dengan “For You” milik TikTok.

Baca juga: Bos Instagram Jawab Kritik Pedas Warganet soal IG yang Makin Mirip TikTok

Menurut laporan The Verge, perkembangan Reels yang dilakukan kemungkinan bisa menimbulkan “kekhawatiran” di kalangan pengguna lama Instagram. Sebab, pengguna bakal lebih banyak disuguhkan konten dari akun lain secara acak dibanding akun yang diikuti pengguna.

CEO Instagram Adam Mosseri sempat angkat suara terkait perombakan tampilan Reels. Mosseri menjelaskan bahwa Instagram akan terus mendukung konten foto, meski seiring berjalannya waktu akan semakin banyak konten berbentuk video di Instagram.

"Saya ingin menegaskan bahwa kami akan terus mendukung foto. Itu bagian dari warisan kami. Namun, saya percaya seiring waktu akan semakin banyak video di Instagram. Kami memperkirakan hal ini meskipun kami tak melakukan perubahan apa pun," jelas Mosseri dalam video yang diunggah di Instagram dengan handle @mosseri, Kamis (28/7/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com