Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Biaya Tambahan Rp 1.000 Saat Belanja, Ini Penjelasan Tokopedia

Kompas.com - Diperbarui 08/08/2022, 09:11 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Tokopedia

KOMPAS.com - Belakangan ini, pengguna Tokopedia mengeluhkan adanya biaya tambahan ketika berbelanja di platform tersebut. Biaya tambahan sebesar Rp 1.000 itu terlihat saat akan membayar atau check out produk.

Keluhan adanya biaya tambahan ini disampaikan para pengguna Tokopedia melalui Twitter, dengan me-mention akun Twitter resmi @tokopedia dan akun layanan pelanggan @tokopediacare.

Secara umum, warganet mengeluhkan adanya biaya tambahan ke pelanggan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Baca juga: Belanja di Tokopedia Kini Lebih Mahal Rp 1.000

Pantauan KompasTekno, ada tiga biaya tambahan yang ramai disebut pengguna Tokopedia dalam keluhannya, yaitu Biaya Layanan, Biaya Jasa Aplikasi, dan Biaya Transaksi.

Sejumlah pengguna juga masih terlihat bingung dan belum familiar dengan tiga sebutan biaya tambahan yang muncul itu ketika check out di Tokopedia.

Seperti salah satunya pengguna dengan handle @edwina_wyn yang mempertanyakan adanya biaya tambahan Rp 1.000 "jasa aplikasi".

Biaya Jasa Aplikasi baru diterapkan 3 Agustus 2022

Terkait masalah ini, Head of External Communications Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya angkat bicara.

Dari tiga biaya yang dikeluhkan pengguna, Ekhel menjelaskan bahwa hanya "Biaya Jasa Aplikasi" yang diberlakukan paling baru.

"Tokopedia terus berupaya meningkatkan kualitas pengalaman pengguna. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan biaya jasa aplikasi sebesar Rp 1.000 per 3 Agustus 2022 untuk setiap transaksi produk fisik melalui situs maupun aplikasi Tokopedia," kata Ekhel dalam keterangan tertulis kepada KompasTekno, Jumat (5/8/2022).

Jadi, Biaya Jasa Aplikasi adalah biaya sebesar Rp 1.000 yang akan dikenakan kepada pengguna Tokopedia untuk setiap transaksi pada Situs/Aplikasi Tokopedia menggunakan metode pembayaran apa pun, tanpa nominal pembelian minimum.

Ekhel menjelaskan bahwa biaya jasa aplikasi tidak berlaku untuk transaksi produk keuangan, produk digital, TopAds, zakat, dan donasi, kecuali transaksi pembulatan emas, donasi, atau pulsa yang disertakan dalam pembelian produk fisik.

Untuk lebih lengkapnya, berikut KompasTekno cantumkan ketentuan pengenaan Biaya Jasa Aplikasi di Tokopedia, sebagaimana dihimpun dari laman Help Tokopedia:

  • Apabila produk Barang/ invoice yang dibeli lebih dari 1 (satu) dalam satu pembayaran transaksi, maka Biaya Jasa Aplikasi yang akan dikenakan hanya 1 (satu) kali.
  • Jika keseluruhan transaksi pembelian Barang dibatalkan, maka Biaya Jasa Aplikasi akan dikembalikan sepenuhnya kepada Pengguna sesuai dengan proses pengembalian / refund yang berlaku pada metode bayar yang digunakan.
  • Apabila pembatalan pembelian Barang dilakukan sebagian atau terdapat penyelesaian kendala di luar Pusat Resolusi, maka Biaya Jasa Aplikasi tidak dapat dikembalikan.
  • Pembulatan e-gold/ donasi/ pembelian pulsa Rp 1 dianggap sebagai bagian dari transaksi Barang, sehingga apabila terdapat pembatalan transaksi Barang namun pembulatan e-gold/ donasi/ pembelian pulsa Rp 1 sukses dilakukan, maka Biaya Jasa Aplikasi tidak dapat dikembalikan.

Lantas apa itu biaya layanan dan biaya transaksi?

Nah, dua biaya lain yang ikut dikeluhkan pengguna adalah Biaya Layanan dan Biaya Transaksi.

Ekhel menjelaskan bahwa Biaya Layanan bukan kebijakan baru yang diterapkan Tokopedia. Biaya Layanan ini adalah biaya sebesar Rp 1.000 yang juga dibebankan kepada pelanggan untuk setiap transaksi yang dilakukan dengan metode pembayaran instan.

Baca juga: Cara Mendapatkan Gratis Ongkos Kirim di Tokopedia

Ada 11 metode pembayaran instan yang dikenai tambahan biaya layanan Rp 1.000, yakni sebagai berikut:

Halaman:
Sumber Tokopedia
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

e-Business
Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

e-Business
Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Hardware
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com