Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Saling Serang, Twitter Tanggapi Gugatan Balik Elon Musk

Kompas.com - 06/08/2022, 08:01 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perselisihan antara Elon Musk dan Twitter masih berlanjut. Kedua pihak kini saling melayangkan gugatan satu sama lain, setelah Elon Musk membatalkan kesepakatan akuisisi Twitter.

Awalnya, Twitter menggugat Elon Musk untuk menyelesaikan kesepakatan akuisisi. Musk kemudian menggugat balik Twitter dengan rincian yang masih dirahasiakan.

Sekarang, pengacara Twitter kembali menanggapi tindakan yang dilakukan Elon Musk, dalam pengajuan baru di pengadilan Delaware pada Kamis (4/8/2022) waktu AS.

Dalam dokumen itu pengacara Twitter mengeklaim bahwa Elon Musk berupaya mundur dari perjanjian akuisisi senilai 44 miliar dollar AS karena pasar saham dan nilai kekayaan pribadinya menurun.

Baca juga: Elon Musk Gugat Balik Twitter

"Gugatan balik yang dibuat (Elon Musk) bertentangan dengan bukti dan logika," bunyi kutipan dalam dokumen aduan Twitter ke pengadilan, dikutip KompasTekno dari Daily Beast, Sabtu (6/8/2022).

"Musk menciptakan representasi yang tidak pernah dibuat Twitter, kemudian mencoba menggunakan data rahasia yang diberikan Twitter padanya untuk menyulap pelanggaran representasi yang diklaimnya (jumlah akun spam)," lanjut kutipan itu.

Tim hukum Twitter juga membantah anggapan bahwa Elon Musk "dimanipulasi" agar setuju membeli Twitter. Sebab menurut pengacara Twitter, Musk adalah miliarder dan pendiri banyak perusahaan. Selain itu, Musk juga mendapat rekomendasi dari konsultan dan pengacara Wall Street.

Pada akhirnya Twitter berharap hakim mendesak Elon Musk mematuhi syarat kesepakatan akuisisi.

Jumlah akun spam jadi masalah

Elon Musk sendiri membatalkan akuisisi Twitter pada 8 Juli lalu. Alasan utama Musk membatalkan akuisisi Twitter yaitu karena data jumlah pengguna situs mikroblogging tersebut.

Menurut Twitter, jumlah akun spam atau bot di platformnya tak sampai 5 persen, dari total pengguna.

Sementara menurut Elon Musk, persentase akun spam di Twitter mendekati dua kali lipat dari klaim perusahaan, sehingga jika ditotal, jumlahnya sepertiga dari total pengguna Twitter per bulan Juli.

Selain itu Musk juga mengeklaim bahwa Twitter tidak memiliki 238 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi (monetizable daily active users/mDAU). Menurut Musk, jumlah sebenarnya adalah 65 juta, lebih rendah dari jumlah yang diklaim Twitter.

Baca juga: Arti Kata “Who’s ur 911” yang Sering Dipakai di Twitter

Tak hanya itu, Musk berdalih sebagian besar iklan Twitter hanya ditayangkan pada 16 juta pengguna, jauh lebih rendah ketimbang jumlah yang diklaim perusahaan.

Twitter lantas mengecam klaim Elon Musk dan menilai perkiraan jumlah itu salah karena hanya menggunakan alat sederhana.

Bahkan menurut Twitter, alat yang dipakai Musk untuk mengukur jumlah pengguna bot/spam bisa menandai akun Elon Musk sebagai "kemungkinan palsu".

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com