Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alibaba dan Baidu Terancam Ditendang dari Bursa Saham AS

Kompas.com - 16/08/2022, 07:00 WIB
Penulis Lely Maulida
|

KOMPAS.com - Alibaba Group, Baidu dan JD.com masuk ke dalam daftar perusahaan yang terancam didepak dari bursa saham Amerika Serikat (AS).

Keputusan ini ditentukan menyusul pengawasan ketat dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SE) terhadap perusahaan yang berbasis di China dan Hongkong.

Daftar yang keluar pada Mei lalu mencakup sebanyak 300 perusahaan China dan Hongkong yang tercatat di bursa AS. Daftar tersebut juga mencatat beberapa perusahaan milik negara atau semacam BUMN China, seperti PetroChina dan China Life Insurance. Adapun Alibaba Group baru ditambahkan per 29 Juli.

Perusahaan yang masuk dalam daftar itu terancam dihapus dari bursa, jika pemerintah China dan AS gagal bersepakat soal praktik audit perusahaan yang berlaku di AS.

Baca juga: Profil Jack Ma, Pendiri Marketplace Alibaba yang Ternyata Gaptek

Lima perusahaan China kini bahkan menyatakan akan keluar dari bursa saham (delisting) New York Stock Exchange (NYSE). Penyebabnya diklaim adalah meningkatnya ketegangan diplomatik dan ekonomi antara China dengan Amerika Serikat (AS).

Kelima perusahaan itu yakni China Life Insurance, perusahaan minyak Sinopec Shanghai Petrochemical, Aluminium Corporation of China (Chalco), PetroChina, dan China Petroleum & Chemical. 

PetroChina dan Sinopec dalam pernyataan perusahaan mengatakan, pihaknya akan mengajukan delisting American Depository Shares (saham perusahaan non-AS yang dikelola bank penyimpanan AS dan bisa dibeli investor AS) dari NYSE mulai akhir bulan ini.

China ogah diaudit

Kelima perusahaan yang mengajukan delisting itu pada Mei lalu diidentifikasi tidak memenuhi standar audit regulator AS.

China sendiri tidak mengizinkan audit perusahaannya dengan alasan keamanan dan kerahasiaan nasional. Praktik ini bahkan menjadi bagian dari perselisihan antara China dengan AS selama dua dekade.

Jika perusahaan China enggan mematuhi aturan AS dengan menolak audit, mereka akan didepak dari negeri Paman Sam tersebut. Adapun kelima perusahaan China yang memutuskan hengkang dari bursa saham AS kali ini disebut merupakan keputusan sukarela, bukan desakan dari pemerintah.

Baca juga: Baidu Siap Lawan Google Jika Dragonfly Masuk China

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com