Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Asing Soroti Isu Kebocoran Data Pelanggan PLN dan IndiHome di Indonesia

Kompas.com - 23/08/2022, 09:18 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan ini, jagat maya Indonesia diramaikan dengan laporan dugaan kebocoran data yang datang bertubi-tubi.

Dua insiden dugaan kebocoran data di antaranya dialami oleh perusahaan fixed broadband IndiHome (PT Telkom) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Keduanya merupakan perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).

Dugaan insiden kebocoran data yang dialami oleh dua perusahaan BUMN ini pun ikut menarik perhatian media asing. Pantauan KompasTekno pada Selasa (23/8/2022), setidaknya ada tiga media asing yang ikut mewartakan soal dugaan insiden kebocoran data PLN dan IndiHome di Indonesia.

Dua media di antaranya berasal dari negara tetangga Indonesia, yaitu New Straits Times (Singapura) dan MalaysiaNow (Malaysia). Satu media lain yang ikut memberitakan masalah ini adalah Reuters, media asing asal Inggris yang kerap membahas isu bisnis dan masalah global lainnya.

Baca juga: Telkom Berencana Gabung Indihome dan Telkomsel

Ketiga media asing itu menulis berita dengan isi yang serupa. Judul artikel yang digunakan ketiga media asing ini juga hampir serupa, yakni "Indonesia investigating alleged data breaches at state-owned firms" (Indonesia menyelidiki dugaan pelanggaran data di perusahaan milik negara).

Isi berita 3 media asing soal PLN dan IndiHome

Ilustrasi data 17 juta pelanggan PLN diduga bocor dan dijual di forum online.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Ilustrasi data 17 juta pelanggan PLN diduga bocor dan dijual di forum online.
Reuters, New Straits Times, dan MalaysiaNow kompak mengawali pemberitannya dengan melaporkan adanya dugaan kebocoran data yang diawali oleh perusahaan milik negara, yaitu PLN dan IndiHome.

Berita ketiga media asing itu kemudian dilanjutkan dengan keterangan resmi dari perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, yang telah memanggil manajemen kedua perusahaan BUMN tersebut.

Berita juga memuat soal respons pihak IndiHome dan PLN. Dengan mengutip media lokal di Indonesia, ketiganya memberitakan bahwa pihak PLN tidak segera memberikan respons soal dugaan kebocoran data ini.

Baca juga: Orang Indonesia Hanya Bisa Pasrah kalau Ada Kebocoran Data

Baru pada Sabtu (20/8/2022), juru bicara PLN baru memberikan tanggapannya, dengan menyebutkan bahwa pihak PLN tengah menginvestigasi dugaan kebocoran data tersebut.

Lalu, ketiganya juga mengutip keterangan resmi dari juru bicara Telkom pada Senin (22/8/2022), yang menyebutkan bahwa tidak ada kebocoran data pelanggan IndiHome.

Bahas sertifikat vaksin Presiden Jokowi yang pernah bocor

Tak hanya mewartakan soal dugaan kebocoran data IndiHome dan PLN, Reuters, New Straits Times, dan MalaysiaNow juga menambahkan informasi bahwa Indonesia kerap mengalami kebocoran data dalam beberapa tahun terakhir.

Bocor dan tersebarnya sertifikat vaksin Covid-19 Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi salah satu contoh yang disebutkan dalam laporan ketiga media asing itu.

Catatan sertifikat vaksin Jokowi ramai dibagikan secara luas di media sosial pada September 2021 yang berasal dari aplikasi skrining Covid-19 PeduliLindungi.

Soroti UU PDP tak kunjung rampung

Ketiganya kompak menutup pemberitaan dengan menyoroti soal Rancangan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi di Indonesia.

Baca juga: Cara Lapor Mati Listrik PLN via HP, Gratis dan Bebas Pulsa

Ketiganya melaporkan, "RUU PDP yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur keamanan siber negara itu diajukan ke parlemen pada tahun 2020, tetapi belum disahkan".

RUU PDP memang masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2020. RUU ini ditargetkan akan rampung sesuai rencana Prolegnas 2020, yakni Oktober 2021. Namun, hingga kini, Agustus 2022, RUU PDP tak kunjung disahkan.

Laporan Reuters, New Straits Times, dan MalaysiaNow soal dugaan kebocoran data IndiHome dan PLN dapat dibaca selengkapnya melalui tautan di bawah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com