Di Tanah Air dari semua operator, Telkomsel termasuk yang sejak awal berbenah dan memasuki ranah layanan digital, seperti halnya operator-operator modern dunia. Inisiatif yang digagas sudah muncul beberapa tahun silam, ketika menyadari, arah bisnis operator telekomunikasi tidak bisa hanya di sektor penyediaan jaringan dan layanan lalu lintas data.
Seperti halnya NTT DoCoMo dan Reliance Jio, mereka juga connectivity enabler yang sudah seharusnya membangun layanan digital inovatif di berbagai sektor.
Baca juga: Telkomsel Bikin Platform Survei Digital tSurvey
Menurut Internet Development Institute, dunia digital membuka peluang bagi berbagai industri. Bidang yang paling populer di Indonesia yang diteropong sejak 2021 antara lain sektor fintech (termasuk mobile banking), e-commerce, dan mobile gaming.
Laporan tahunan Profil Internet Indonesia 2022 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan, ada penggunaan internet selain media sosial yang berpotensi cukup besar. Layanan keuangan dan transaksi online, akses konten hiburan (game dan video), juga transportasi online.
Yang di luar dugaan, tingginya kebutuhan akan pendidikan online. Medix Group, penyedia solusi manajemen medis global mencatat, 92 persen masyarakat Indonesia memanfaatkan layanan kesehatan digital pada 2022.
Telkomsel melakukan tiga strategi lewat anak perusahaan, Indico, dengan membangun aplikasi dari nol masuk ke pasar.
Indico (Indonesia Digital Ecosystem, dulunya bernama Telkomsel Ekosistem Digital) menjadi perusahaan induk pengelola aplikasi Kuncie (edukasi via digital), Fita (kesehatan dan gaya hidup sehat), MajaMojo (game publisher).
Kemudian di sektor fintech dan perbankan online, strategi borrow atau kerja sama dengan industri mapan seperti bank nasional maupun swasta untuk menggerakkan perputaran finansial.
Strategi yang paling menyita perhatian adalah buying dengan mengangsurkan investasi kepada bidang-bidang populer macam e-commerce dan transportasi online (termasuk delivery, dll) kepada GoTo.
Baca juga: Telkomsel Resmikan Indico, Brand untuk Anak Usaha Digital
Jurus-jurus itu juga dilakukan NTT DoCoMo dan operator modern dan besar macam China Mobile, AT&T, dan masih banyak lagi. Perusahaan telko tidak bisa menunggu terlalu lama dalam mengubah strateginya.
Terjadinya perubahan itu sudah diendus McKinsey sejak 2016 silam. Firma konsultan manajemen global ini meletakkan telekomunikasi sebagai industri yang paling mudah digoyah disrupsi digital setelah industri media.
Digitalisasi ibarat pisau bermata dua, di satu sisi mengancam, sisi sebaliknya menawarkan peluang. McKinsey melakukan riset dan menemukan fakta bahwa layanan suara (termasuk SMS) mengalami penurunan hingga 55 persen dan tinggal sepertiga dari pendapatan operator.
Lantas, hasil interview dengan beberapa ekskutif di perusahaan telekomunikasi, layanan digital adalah prioritas utama mereka.
Apa pun caranya, hanya sekadar berinvestasi, atau habis-habisan membangun layanan digital sendiri menggunakan pendekatan aplikasi. Bisa juga bekerja sama dengan ahlinya, menyediakan layanan digital yang lebih modern dan simpel.
McKinsey menghitung, layanan digital akan mengurai persoalan penurunan pendapatan. Bahkan berpotensi meningkatkan pendapatan operator sebesar 35 persen secara total atau rata-rata muncul pertumbuhan per tahun sebesar 9 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.