KOMPAS.com - Tahun 2020 lalu, Oracle sepakat untuk memiliki sebagian saham TikTok. Kesepakatan itu dilakukan setelah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengancam akan memblokir TikTok di AS apabila tidak "menjadi" perusahaan AS.
Kendati demikian, bisnis TikTok di AS masih belum sepenuhnya mulus saat ini, bahkan setelah Trump lengser.
Baru-baru ini, Oracle melakukan audit terhadap operasional TikTok di AS. Lebih spesifik, Oracle akan memeriksa algoritma feed TikTok dan bagaimana platform berbagi video pendek itu memoderasi kontennya.
Baca juga: Dapat Restu Trump, Oracle Akan Jadi Pemilik Saham TikTok
Investigasi yang dilakukan Oracle ini bertujuan untuk memastikan bahwa "TikTok tidak dimanipulasi oleh otoritas China", sebagaimana dilaporkan outlet media Axios. Investigasi ini dilakukan setelah bulan Juni lalu, Oracle menemukan kejanggalan di pengelolaan data pengguna TikTok.
Dilaporkan, TikTok mulai melakukan routing (perutean/pemindahan data) penggunanya di AS melalui infrastruktur cloud milik Oracle. Namun, saat perutean, engineer ByteDance -induk TikTok di China- dilaporkan ikut mengakses data pribadi pengguna TikTok di AS.
“(Hal ini dilakukan) untuk memastikan bahwa hasilnya sesuai dengan harapan bahwa model (algoritma dan sistem moderasi) tidak dimanipulasi dengan cara apapun,” ujar salah satu juru bicara Oracle.
Menurut juru bicara Oracle, perusahaan juga akan melakukan audit secara reguler untuk memantau proses moderasi konten TikTok, termasuk yang berkatan dengan sistem otomatisasi, serta para karyawan yang terlibat.
Pemindahan data pengguna sendiri dilakukan pertengahan Agustus. TikTok belum mengetahui sampai kapan perutean data penggunanya lewat infrastruktur Oracle ini bakal rampung.
“(Akses yang didapatkan Oracle) akan memastikan bahwa konten (TikTok) akan terus ditinjau dan ditindaklanjuti dengan tepat berdasarkan Pedoman Komunitas (Community Guideliness) kami dan tidak ada faktor (penyalahgunaan) lain,” tambah juru bicara Oracle.
Kabar soal "pengakses asing" saat perutean data pengguna TikTok membuat senat AS dari partai Republik mengirim surat ke TikTok untuk mempertanyakan kebijakan akses data pengguna.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.