Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Menjajal Fitur Keluar Grup WhatsApp Diam-diam

Kompas.com - Diperbarui 28/08/2022, 10:40 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada awal Agustus lalu, WhatsApp mengumumkan tiga fitur baru. Salah satunya adalah fitur keluar dari grup secara diam-diam.

WhatApp memastikan bahwa keluar dari grup secara diam-diam bakal digulirkan ke pengguna pada bulan Agustus ini. Pantauan KompasTekno, fitur ini sudah mulai bisa dijajal pengguna WhatsApp di Indonesia.

KompasTekno pun melakukan eksperimen untuk keluar dari grup WhatsApp. Bagaimana hasilnya? Apakah kami bisa benar-benar meninggalkan grup tanpa ketahuan anggota lainnya?

Untuk lebih jelasnya, berikut temuan KompasTekno ketika mencoba keluar dari grup WhatsApp secara diam-diam.

Tidak ada notifikasi di ruang obrolan

Selama ini, ketika pengguna "leave group" alias keluar dari grup WhatsApp, anggota grup lainnya bakal melihat notifikasi berbunyi "(nomor/nama kontak) keluar (left)" dari ruang obrolan. Contoh "Galuh left".

Baca juga: Resmi, Fitur Baru WhatsApp Mungkinkan Pengguna Keluar Grup Diam-diam

Untuk sebagian pengguna WhatsApp, kondisi tersebut bisa menimbulkan rasa sungkan atau tidak nyaman.

Nah, dengan fitur baru, anggota grup lain tidak lagi akan menerima pemberitahuan bahwa Anda keluar dari grup. Namun, admin grup WhatsApp masih akan tetap menerima notifikasi ketika anggotanya keluar dari ruang obrolan grup.

Jurnalis KompasTekno Galuh Putri pun mencoba untuk keluar dari salah satu grup WhatsApp. Dalam grup tersebut terdapat lima anggota yang merupakan rekan sesama jurnalis KompasTekno. Grup tersebut hanya memiliki satu admin saja.

Ketika keluar grup, teorinya, hanya admin yang melihat notifikasi "Galuh left". Sedangkan tiga anggota grup tidak akan melihat notifikasi tersebut berkat fitur baru WhatsApp.

Pada kenyataannya, baru satu anggota grup saja yang sudah tidak melihat notifikasi "Galuh left" di dalam ruang obrolan grup WhatsApp.

Notifikasi itu sudah tidak lagi muncul di WhatsApp desktop untuk Mac versi 2.2230.15. Sebagai perbandingan, lihat tangakapan layar di bawah.

Tampilan WhatsApp ketika ada anggota yang leave group. Sebelah kiri, WhatsApp milik admin grup masih menampilkan notifikasi bila ada anggota yang keluar grup. Sebelah kanan, WhatsApp milik anggota, tidak lagi menampilkan notifikasi.KOMPAS.com/ BILL CLINTEN dan CAROLINE SASKIA Tampilan WhatsApp ketika ada anggota yang leave group. Sebelah kiri, WhatsApp milik admin grup masih menampilkan notifikasi bila ada anggota yang keluar grup. Sebelah kanan, WhatsApp milik anggota, tidak lagi menampilkan notifikasi.
Tangkapan layar sebelah kiri berisi tampilan ruang obrolan milik admin grup. Terlihat bahwa, admin masih menerima notifikasi bila ada anggota grup yang meninggalkan grup.

Sementara tangkapan layar sebelah kanan berisi tampilan ruang obrolan milik anggota grup di WhatsApp desktop untuk Mac. Terlihat, ruang obrolan bersih, tanpa ada notifikasi "Galuh left" seperti admin.

Baca juga: Ini yang Akan Terjadi Kalau Keluar Grup WhatsApp Lebih dari 2 Kali

Ini berarti, fitur keluar dari grup WhatsApp secara diam-diam sudah mulai digulirkan dan benar-benar menghilangkan notifikasi, ketika seseorang keluar dari grup untuk anggota grup non-admin.

Meski begitu, fitur ini belum digulirkan secara merata. Pasalnya, WhatsApp desktop untuk Windows versi 2.2230.15, WhatsApp web, dan WhatsApp di ponsel Android versi 2.22.17.76 masih menampilkan notifikasi bila ada seseorang yang meninggalkan grup.

Tidak benar-benar bisa leave group tanpa jejak

Anggaplah, seluruh versi WhatsApp, baik desktop, web, maupun di ponsel Android dan iPhone telah kebagian fitur keluar dari grup secara diam-diam. Sehingga seluruh anggota grup non-admin tidak lagi melihat notifikasi lagi ketika seseorang leave group.

Dalam skenario tersebut sekalipun, orang yang meninggalkan grup sebenarnya tidak benar-benar bisa leave group tanpa meninggalkan jejak. Bagaimana bisa?

Pasalnya, WhatsApp menyediakan menu baru, yaitu "View past participants". Menu itu hadir di bawah nama seluruh anggota grup.

Jejak anggota yang meninggalkan grup masih bisa dilihat di menu view past participants.KOMPAS.com/ Caroline Saskia Jejak anggota yang meninggalkan grup masih bisa dilihat di menu view past participants.
Ketika dibuka, menu view past partisipants menampilkan informasi anggota grup yang meninggalkan grup atau dikeluarkan dari grup dalam kurun waktu 60 hari terakhir.

Semisal, saat saya keluar dari grup, nama saya pun terdaftar di dalam menu View past participants, lengkpa dengan informasi tanggal dan waktu ketika saya meninggalkan grup.

Jadi, kesimpulannya, fitur keluar dari grup WhatsApp secara diam-diam hanya menghilangkan notifikasi bagi anggota grup non-admin, ketika seseorang meninggalkan grup.

Baca juga: Aplikasi WhatsApp Khusus untuk Laptop Windows Resmi Meluncur

Namun, jejak orang yang meninggalkan grup masih bisa dilihat anggota lain lewat menu view past participants.

Meski begitu, fitur baru WhatsApp ini tetap menjadi penyelamat bagi pengguna yang merasa tertekan atau sungkan bila ingin meninggalkan grup. Mengingat, namanya tak bakal lagi muncul di ruang obrolan karena meninggalkan grup.

Perlu digarisbawahi, terkadang dalam grup kecil, seluruh anggota dijadikan admin. Dalam kasus ini, maka fitur keluar grup secara diam-diam menjadi tak berguna. Karena admin akan tetap menerima notifikasi ketika anggotanya keluar dari ruang obrolan grup.

Itu dia pengalaman singkat KompasTekno menjajal fitur baru WhatsApp untuk keluar grup secara diam-diam. Apakah kalian sudah kebagian fitur baru ini dan menjajalnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com