Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Kripto Salah Transfer Rp 100 Miliar, Baru Sadar Setelah 7 Bulan

Kompas.com - 01/09/2022, 10:15 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang wanita asal Australia bernama Thevamanogari Manivel mendadak mendapatkan kiriman uang sebesar 10,5 juta dollar Australia (setara Rp 106,4 miliar) pada Mei 2021 lalu.

Usut punya usut, uang itu berasal dari platform pertukaran mata uang kripto (crypto exchange) bernama Crypto.com yang salah transfer.

Crypto.com seharusnya mentransfer uang pengembalian (refund) sebesar 100 dollar Australia kepada Manivel. Namun, alih-alih 100 dollar Australia (sekitar Rp 1 juta), Crypto.com justru salah mengirimkan dana refund menjadi sebesar 10,5 juta dollar Australia.

Masalahnya, Crypto.com tidak menyadari kesalahan tersebut hingga periode audit tahunan perusahaan pada bulan Desember 2021, atau 7 bulan setelah dana dikirimkan ke Manivel. Saat perusahaan sadar, kesalahan transfer tersebut sudah tidak dapat dipulihkan.

Baca juga: GoTo Rambah Bisnis Kripto Setelah Akuisisi Perusahaan Crypto Exchange Senilai Rp 124 Miliar

Di sisi lain, Manivel yang menerima dana refund dengan jumlah berlebih itu malah diam dan tidak lapor.

Alih-alih melaporkan, Manivel diduga malah aji mumpung dengan mentransfer sebagian uang refund itu ke rekening bank yang dia pegang dan keluarganya.

Kini, Crypto.com menempuh jalur hukum untuk menuntut Manivel untuk mengembalikan uang tersebut.

Crypto.com mengeklaim Manivel juga menggunakan uang salah kirim itu untuk membelikan saudara perempuannya, Thilagavathy Gangadory, sebuah rumah modern bernilai jutaan dolar, lengkap dengan home gym dan teater.

Seorang pengacara Justin Lawrence dari Firma Henderson and Ball Lawyers angkat bicara terkait masalah ini.

Menurut dia, ketika seseorang menerima dana salah kirim, orang itu bertanggung jawab untuk menelepon si pengirim uang dan melaporkan insiden salah kirim tersebut.

"Jika Anda menahan properti orang lain, Anda secara aktif memegang properti tersebut sebagai penipuan. Anda tidak berhak atasnya. Anda harus mengembalikannya," kata Lawrence.

Wajib kembalikan dana

Kini, Crypto.com membawa masalah ini ke meja hijau. Dalam gugatannya, Crypto.com mengatakan bahwa saudara perempuan Mavel yakni Gangadory "diperkaya secara tidak adil" gara-gara salah kirim uang dari Crypto.com.

Crypto.com ingin pengadilan memaksa Gangadory untuk menyerahkan rumah dan mengembalikan uang milik Crypto.com.

Baca juga: Coinbase PHK 1.100 Karyawan Dampak Harga Kripto Anjlok

Pengadilan dilaporkan mengabulkan gugatan Crypto.com. Pengadilan memerintahkan Gangadory untuk membayar minimal 1,35 juta dollar Australia (sekitar Rp 13,6 miliar), ditambah bunga 27.369,64 dollar Australia (kira-kira Rp 277 juta).

Di samping itu, pengadilan juga memerintahkan agar dia menjual rumah, yang saat ini dihargai oleh RealEstate.com sebesar 1,37 juta dollar Australia (setara Rp 13,8 miliar).

Awal tahun ini, setelah menyadari kesalahannya, Crypto.com juga sudah membekukan rekening bank Manivel, serta semua rekening bank lain yang diduga menerima uang salah ditransfer dari Crypto.com, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari ArsTechnica, Kamis (1/9/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com