KOMPAS.com - Induk perusahaan media sosial berbasis video Snapchat, Snap Inc., melaporkan tengah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 20 persen, atau sekitar 1.300 karyawan.
Dari laporan yang diberikan, pemutusan kerja tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya. Karyawan yang di-PHK ini diberlakukan kepada divisi hardware (perangkat keras), yang bertanggung jawab untuk memproduksi AR Spectacles dan kamera drone Pixy.
Menurut laporan India Today, meskipun karyawan dari divisi hardware menunjukkan performa yang baik, tetapi pekerjaan yang dilakukan ternyata tidak menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, dalam hal pendapatan.
Baca juga: Cara Membuat Video di Snapchat dengan Mudah
Adapun upaya lain yang dilakukan untuk menghemat biaya adalah dengan membatalkan sebagian agenda acara Snapchat dan menunda sejumlah proyek lainnya.
Menunda sejumlah proyek di atas mengindasikan bahwa Snap bakal menonaktifkan aplikasi Zenly dan Voisey. Agar perusahaan bisa lebih berfokus pada fitur Snap Map dan Voice Snapchat, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Engadget, Kamis (1/9/2022).
Dalam sebuah catatan Snap kepada para investor, tertulis bahwa keputusan PHK, pembatalan proyek, dan rekonstrukturisasi perusahaan bakal menghemat biaya perusahaan sekitar 500 juta dollar AS (sekitar Rp 7,4 miliar). Sebab, keuangan perusahaan pada kuartal April-Juni sempat melesu.
“Mengingat tingkat pertumbuhan pendapatan kami yang rendah saat ini, secara jelas (mengatakan) bahwa kami harus mengurangi struktur biaya untuk menghindari kerugian berkelanjutan yang signifikan,” papar Evan Spiegel selaku CEO Snap dalam sebuah surat yang diberikan kepada staf perusahaan.
Baca juga: Jumlah Pengguna Harian Snapchat Tumbuh Pesat Dibanding Facebook dan Twitter
Evan juga menambahkan bahwa upaya-upaya lain untuk mencegah terjadinya kerugian di perusahaan sudah dilakukan. Namun, perusahaan tetap harus menghadapi konsekuensi dari persaingan pasar yang ketat.
“Meskipun kami telah membangun pengurangan jumlah tim kami dengan membatasi pengeluaran dari area lain, kamu sekarang harus menghadapi konsekuensi dari pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah dan beradaptasi dengan lingkungan pasar,” imbuh Evan.
Terlepas dari pernyataan di atas, tampaknya keputusan PHK ini tidak terlalu mengejutkan. Sebab Snap sendiri sudah mengalami perlambatan pertumbuhan pendapatan. Harga sahamnya anjlok sebanyak 80 persen tahun 2022 ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.