Meski yakin bahwa NIK dan nomor HP sesuai dengan orangnya, Afif belum bisa memastikan dari mana data tersebut berasal.
Dalam kesempatan yang berbeda, Alfons Tanujaya, praktisi keamanan siber dari Vaksincom, mengatakan data tersebut kemungkinan besar datang dari proses registrasi kartu SIM (nomor HP) pada tahun 2020.
“Iya, kemungkinan besar memang itu dari data registrasi kartu SIM. Ada NIK, nomor telepon, provider telko. Dan jumlah datanya 1,3 miliar dibagi 4 kolom sekitar 325 juta pendaftaran kartu SIM per 2020”, kata Alfons di kesempatan terpisah.
Lantaran jenis datanya menyangkut nomor telepon dan provider telekomunikasi seluler, Alfons menilai 1,3 miliar data yang dibagikan Bjorka di Breached bukanlah bersumber dari data Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).
“Kalau lihat jenis datanya yah harusnya itu bukan data Dukcapil”, imbuh Alfons.
Terkait validitas masalah data nomor HP bocor di Breached Forums ini, KompasTekno telah mendapatkan pernyataan dari pihak Kominfo.
Baca juga: 1,3 Miliar Data Registrasi Kartu SIM Diduga Bocor, Pengamat Sebut Datanya Valid
Menurut Kominfo, pihaknya membantah telah kebobolan. Kominfo mengatakan, data yang diunggah oleh akun bernama Bjorka di forum "Breach Forums" itu bukan berasal dari Kementerian Kominfo.
Pasalnya, Kominfo sendiri tidak memiliki aplikasi yang dapat menampung data registrasi kartu SIM baik prabayar maupun pascabayar.
"Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan penelusuran internal. Dari penelusuran tersebut, dapat diketahui bahwa Kementerian Kominfo tidak memiliki aplikasi untuk menampung data registrasi prabayar dan pascabayar," demikian keterangan Kominfo, Kamis sore.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.