KOMPAS.com - Sebanyak 1,3 miliar data nomor HP dan Nomor Induk Kependudukan (NIK/nomor KTP) diduga bocor dan dijual di forum online "Breached Forums". Data tersebut dijual oleh akun bernama “Bjorka”, pada 31 Agustus 2022.
Hacker mengeklaim bahwa data tersebut berasal dari registrasi kartu SIM prabayar. Kebijakan registrasi kartu SIM prabayar ini dicanangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang berlaku sejak 2018 lalu.
Kominfo mewajibkan pengguna nomor HP melakukan registrasi kartu prabayar menggunakan NIK yang ada di KTP dan nomor KK. Nomor seluler yang tidak melakukan pendaftaran akan mengalami pemblokiran alias tidak bisa digunakan.
Menurut Kominfo kala itu, registrasi perlu dilakukan dalam rangka memberi perlindungan terhadap konsumen, terkait penyalahgunaan nomor ponsel oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Seperti upaya penipuan dan hoaks.
Menanggapi kebocoran data nomor HP sekaligus NIK pemiliknya tersebut, praktisi keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan bahwa data yang diperjualbelikan itu memang kemungkinan besar berasal dari registrasi kartu SIM prabayar. Hal tersebut terlihat dari jenis data yang dijajakan hacker.
“Iya, kemungkinan besar memang itu dari data registrasi kartu SIM. Ada NIK, nomor telepon, provider telko. Dan jumlah datanya 1.3 miliar dibagi 4 kolom sekitar 325 juta pendaftaran kartu SIM per 2020”, kata Alfons saat dihubungi KompasTekno, Kamis (1/9/2022).
Baca juga: 1,3 Miliar Data Registrasi Kartu SIM Diduga Bocor, Pengamat Sebut Datanya Valid
Alfons juga mengatakan, karena jenis datanya berupa nomor handphone dari provider telekomunikasi, ia menilai 1,3 miliar data yang bocor itu bukan bersumber dari data Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).
Pengecekan lebih lanjut terkait validitas kepemilikan nomor HP yang dibagikan Bjorka , dilakukan juga oleh peneliti keamanan siber independen dan bug hunter (pemburu celah keamanan internet), Afif Hidayatullah.
Afif mengambil satu sampel data NIK di file spreadsheet yang dibagikan Bjorka, kemudian mencocokannya melalui situs Kependudukan Tangerang Kota. Hasilnya, ditemukan kesesuaian antara data yang dibagikan Bjorka dan situs Kependudukan Tangerang Kota.
"Setahu saya Tangerang menggunakan kode NIK 3671, dan ketika saya cek salah satu sampel, terdapat NIK berikut 3671***** dengan nomor telpon 62812****," jelas Afif ketika dihubungi KompasTekno, Kamis siang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.