Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah hingga Perkembangan Google Chrome

Kompas.com - 18/09/2022, 16:03 WIB
Soffya Ranti

Penulis

KOMPAS.com - Web browser kini pasti ada pada setiap perangkat elektronik komunikasi seperti handphone, komputer, laptop, tablet, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan web browser memiliki peran penting dalam mengakses situs dengan cepat.

Salah satu web browser yang sangat populer dan banyak digunakan adalah Google Chrome. Google Chrome ini merupakan merupakan salah satu web browser dengan pengguna yang sangat tinggi.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai Google Chrome dari segi pengertian, sejarah, perkembangan, hingga kelebihan dan kekurangannya maka artikel ini akan menjelaskannya secara singkat.

Baca juga: Banyak Celah Keamanan di Chrome, Google Sarankan Pengguna Segera Lakukan Update

Pengertian Google Chrome

Google Chrome adalah platform browser web yang dikembangkan oleh Google. Platform browser web ini pertama kali dirilis pada tahun 2008 untuk Microsoft Windows dan yang dibangun dengan komponen software gratis dari Apple Webkit dan Mozilla Firefox.

Google ingin menciptakan sesuatu yang lebih baik untuk dunia modern. Selama waktu itu, hanya ada dua browser utama yang tersedia di pasar yang memiliki pangsa pasar utama , yaitu Internet Explorer dan Firefox.

Google merilis seluruh kode sumber dari Chrome, termasuk mesin jenis JavaScript V8 sebagai sebuah proyek sumber terbuka yang berjudul Chromium pada tahun 2008.

Hal ini dikembangkan lebih luas lagi dengan melanjutkannya ke Linux dan Mac OS X platform untuk dapat mempelajari kode sumber yang mendasari.

Sejak tahun 2009, Google Chrome adalah web browser yang paling banyak digunakan dari empat web browser lainnya pada saat itu dengan data hingga 3,17% dari pengguna seluruh dunia. Pada tahun yang sama terdapat pengembangan Chrome versi Linux dan Mac OS.

Pada tahun 2021 diperkirakan bahwa Google Chrome meraih data tertinggi dalam pengguna web browser seluruh dunia hingga 66% di komputer pribadi/PC. Selain dalam perangkat pribadi atau PC, Google Chrome juga didominasi oleh pengguna seluler dan disusul dengan pengguna tablet.

Sehingga jika digabungkan akan mendapat hasil data 63,59% dari seluruh pengguna perangkat. Dengan kesuksesannya, Chrome pun meluaskan mereknya ke berbagai produk seperti Chromebook, Chromebit, Chromebox, dan sebagainya.

Baca juga: Pengertian dan Cara Membuat Bookmark di Google Chrome

Sejarah Google Chrome

Erich Schmidt CEO Google pada saat itu tidak menginginkan adanya pengembangan browser web yang independen karena merasa jika Google masihlah perusahaan kecil dan belum memiliki kredibilitas untuk memiliki browser web sendiri.

Namun Schmidt berubah pikiran karena pada saat itu melakukan demonstrasi Chrome oleh para pengembang Firefox. Pada tahun 2004 sebuah wacana Google akan meluncurkan browser web pun mulai terdengar, hal ini juga disampaikan oleh beberapa media jurnal dan surat kabar Amerika Serikat.

Wacana tersebut muncul bersamaan dengan perilisan Mozilla Firefox versi 1.0. Pada saat itu memang popularitas browser web Mozilla Firefox sangat tinggi dibandingkan dengan internet explorer.

Adanya wacana Google meluncurkan browser web semakin membuat heboh dalam dunia internet karena dianggap sebagai sesuatu dan berdampak yang besar.

Pada 2 September 2018, akhirnya Google merilis Chrome sebagai web browser untuk Microsoft Windows dengan versi Windows XP ke atas.

Dalam masa peluncuran yang masih dibilang sangat baru, namun Chrome sudah mendapatkan atensi yang cukup baik oleh banyak orang walau masih dalam bentuk beta.

Dalam waktu yang sama Chrome sedang melakukan pengembangan untuk versi Mac dan Linux. Pada tanggal 7 Juli 2019, Google mengumumkan rencana untuk Google Chrome OS didasarkan pada Chrome browser dan Linux. Beta pertama dari Chrome versi 3 dirilis pada 23 Juli 2009.

Baca juga: 3 Cara Memperbaiki Gambar Tidak Memuat di Chrome

Perkembangan Versi Google Chrome

Sebagai web browser, Chrome selalu melakukan perbaikan dan perubahan dengan versi terbaru untuk meningkatkan performa pengguna dalam melakukan selancar di suatu situs web. Berikut ini merupakan perkembangan Google Chrome;

Versi 0.2 sampai 1.0 yang dirilis pada tahun 2008. Tahun tersebut merupakan tahun awal dirilisnya Google Chrome dimana awalnya hanya bisa digunakan pada sistem operasi windows.

Namun pada tahun itu juga ia mendapatkan versi stabil. Versi stabilnya dapat digunakan pada beberapa sistem operasi.

Versi 2.0 sampai 8.0 didapatkan pada tahun 2009 dan 2010. Tahun tersebut Google Chrome mendapatkan perkembangan berupa mode layar penuh, tag yang mendukung audio dan video, adanya ekstensi dan lain-lain.

Versi 9.0 sampai 23.0 didapatkan pada tahun 2011 dan 2012. Pembaruan Google Chrome di tahun tersebut adalah mensupport HTML5, pengendalian situs manajer, pengejaan kalimat yang lebih baik dan lain-lain.

Versi 24.0 sampai 39.0 didapatkan pada tahun 2013 dan 2014. Pada perkembangan versi tersebut Google Chrome lebih condong ke sistem operasi Android. Seperti pembaharuan Omnibox, Fullscreen Video dengan subtitles, optimasi baterai dll.

Versi 40.0 sampai 55.0 tahun 2015 dan 2016. Pada pembaharuan versi tersebut Google Chrome mendapatkan beberapa perkembangan menarik. Seperti adanya folder untuk semua bookmark, mengubah scrollbar, download page dan incognito.

Baca juga: Cara Menggabungkan Beberapa Tab Jadi Satu di Chrome Android dan PC

Versi 56.0 sampai 71.0 pada tahun 2017 dan 2018. Google Chrome mendapatkan beberapa pembaharuan dan perubahan. Seperti Desktop Progressive, pembaharuan interface, ekstensi baru berupa UI (user interface).

Versi 72.0 sampai 80.0 (saat ini) pada tahun 2019. Pembaruan Google Chrome pada tahun tersebut adalah adanya dark mode, pengenalan Content picker API, Bahasa baru pada konfigurasi halaman dll.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com