Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Anak-anak Main Gadget?

Kompas.com - 19/09/2022, 09:15 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Bila terlalu berlebihan memperkenalkan gadget ke balita, dikhawatirkan akan berdampak kurang baik dalam tumbuh kembang anak.

"Misalnya, mudahnya dalam aspek bicara (dampaknya) adalah keterlambatan bicara atau speech delay. Klien-klien saya yang speech delay ini, rata-rata memang dari dia bayi, sampai dia umur 4/5 tahun itu pegangannya gadget," kata Aulia.

Jadi, dengan konsep diperkenalkan, balita diharapkan tetap bisa dapat mengenal gadget dengan sehat.

Terkadang, orangtua juga suka memberikan gadget agar anak yang rewel atau tantrum menjadi tenang. Menurut Aulia, hal tersebut dapat dimaklumi karena gadget menjadi barang yang paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.

Namun, Aulia menitip pesan agar orangtua harus pintar-pintar memberikan gadget ketika anak tantrum.

"Kalo anak marah, jangan langsung dikasih gadget supaya dia bertoleransi dulu sama perasaan marahnya," kata Aulia.

"Sebab (gadget) bukan alat pengasuhan, bukan pengganti ibunya, bukan media untuk menghilangkan stres atau sedih bagi anak," tambah dia.

Menurut Aulia, kalau langsung dikasih, atensi anak akan langsung teralihkan ke gadget. Sehingga mereka dikhawatirkan tidak belajar menghadapi perasaan marahnya tadi.

Usia sekolah awal (1-3 SD)

Ilustrasi. Ilustrasi.
Menurut Aulia, saat memasuki usia sekolah 7-9 tahun, biasanya masuk di kelas rendah di sekolah dasar SD (1-3 SD), orangtua sebaiknya masih menggunakan konsep memperkenalkan gadget ke anak.

Namun, Aulia tak memungkiri bahwa "keadaan" mungkin memaksa orangtua untuk memberikan gadget. Misalnya, karena anak perlu melakukan pembelajaran jarak jauh, menelepon pengasuh atau supir, dan lain sebagainya.

Baca juga: WHO: Batas Penggunaan Gadget oleh Balita Maksimal 1 Jam

"Kalau ada situasi-situasi seperti itu, yang memang urgent, anak mulai bisa dikasih gadget," kata Aulia.

Selain gadget, di usia-usia ini, menurut Aulia, anak juga sudah bisa menggunakan laptop atau komputer, namun yang diletakkan di "ruang tengah".

"Sepanjang ditaruh di ruang tengah, di tempat yang semua orang bisa lihat dia main apa dan dia buka apa, nggak masalah anak mau main gadget, komputer, atau laptop," kata Aulia.

Yang pasti, anak harus mengakses gadget di tempat terbuka di bawah pengawasan orang di sekitarnya. Sebab, gadget bukan menjadi barang yang personal bagi mereka.

"Menurut saya, umur 8, 9, atau 10 tahun merupakan usia yang ideal untuk anak-anak mendapatkan HP pertamanya. Dengan catatan, orangtua juga harus bikin list kegiatan positif apa untuk mengimbangi penggunaan gadget," kata Aulia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com