Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Usia Ideal untuk Memberi Gadget Pertama pada Anak?

Kompas.com - 19/09/2022, 12:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lahir di era yang serba digital tak ayal membuat anak-anak terpapar teknologi sejak dini, bahkan sejak masih bayi. Tak heran, bila kita banyak melihat anak-anak balita yang sudah bisa memilih kartun favoritnya di YouTube.

Di tengah perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat seperti sekarang, sebenarnya kapan waktu yang ideal untuk memberikan gadget atau smartphone pertama ke anak?

Psikolog klinis dari Yayasan Cintai Diri Indonesia (Love Yourself Indonesia), Alif Aulia Masfufah berpendapat bahwa 8-10 tahun merupakan usia yang ideal bagi anak mendapatkan HP pertamanya.

"Menurut saya, usia 8,9, atau 10 tahun adalah usia ideal untuk anak-anak mendapatkan HP pertamanya. Dengan catatan, orang tua harus memiliki daftar kegiatan positif untuk mengimbangi penggunaan gadget si anak," kata Aulia ketika dihubungi oleh KompasTekno.

Baca juga: Perlukah Anak-anak Main Gadget?

Sebelum memutuskan untuk memberikan HP pertama ke anak, Aulia menyarankan agar orang tua secara aktif mengajak anak untuk menikmati dunia nyatanya alias non-virtualnya terlebih dahulu.

Salah satunya adalah mendorong anak untuk mengikuti kegiatan fisik yang menyenangkan. Misalnya seperti olahraga basket, sepak bola, balet, taekwondo, atau kegiatan fisik lainnya.

"Aktivitas fisik harus menjadi sebuah kebiasaan. Jangan melulu les yang mengasah kognitif, hal yang membuat dia fun juga harus menjadi bagian sebanyak penggunaan gadgetnya," kata Aulia.

Dengan begitu, sang anak diharapkan bakal memiliki hobi atau kegiatan lain, selain bermain gadget. Bila sudah tertarik dan menikmati dunia "nyatanya", menurut Aulia, penggunaan gadget pada anak-anak bakal lebih "sehat". 

Aulia meyakini bahwa gadget itu bagai dua sisi mata uang yang sama.

"Kalau tepat digunakan, gadget bakal baik banget. Kalau salah menggunakannya, gadget bisa menghancurkan sebegitunya," pungkas dia.

Di sisi positif, gadget bisa menjadi jendela dunia karena akses informasi yang disediakannya.

"Gadget itu bisa menjadi tools atau alat membantu mengembangkan potensi dan kepribadian anak. Tapi penggunaan gadget harus kembali pada fungsinya," kata Aulia.

Namun, di sisi lain, gadget juga bisa menjadi perantara bagi hal-hal negatif seperti kecanduan game (game addiction), gangguan emosi kesepian, hingga kecanduan pornografi.

Jadi, orang tua harus bijak ketika akan memberikan HP pertama kepada anaknya.

Meski sudah mendapatkan HP Pertamanya, Aulia menekankan, orang tua perlu memahami bahwa selama masih anak-anak, gadget bukan menjadi barang personal mereka. Artinya, penggunaan gadget anak harus selalu dibawa bimbingan atau pengawasan orang tua.

"Poin gampangnya, orang tua harus bisa tahu si anak main game apa saja, kenalan dengan siapa saja, dan yang lainnya," kata Aulia.

Baca juga: Anak Mark Zuckerberg Belajar Coding Sejak Usia 3 Tahun

Balita sebaiknya "diperkenalkan" ke gadget

Ilustrasithinkstockphotos Ilustrasi
Aulia juga mengungkapkan, anak dalam kategori bayi di bawah lima tahun (balita) juga sudah bisa untuk diperkenalkan ke gadget.

"Kalau pakai konsep diperkenalkan, mudahnya, 10 persen dari keseharian anak boleh belajar dari YouTube, tapi harus ada bimbingan. Sementara 90 persennya, anak harus banyak berinteraksi dengan hal-hal yang nyata (non-digital) di sekitarnya," kata Aulia.

Saat memperkenalkan gadget, ia menyarankan agar balita selalu ditemani oleh ibu atau pengasuhnya.

Gadget juga sebaiknya diperkenalkan pada jam-jam bermain si anak, bukan di jam-jam anak makan, mandi, atau ingin tidur.

Tujuannya agar balita tidak kebiasaan harus selalu ditemani HP ketika makan, mandi, dan tidur, bila tidak ada HP si balita rewel dan tidak mau melakukannya.

Baca juga: 9 Fitur Baru Instagram, Bisa Bikin Avatar hingga Bantu Cari Anak Hilang

Aulia juga menyarankan orang tua untuk interaktif ketika memperkenalkan gadget ke anak balitanya, terutama yang berusia 2-5 tahun.

Misalnya, ketika belajar alfabet atau angka lewat YouTube, orang tua menyediakan kertas, alat tulis, atau krayon agar si anak bisa aktif mencorat-coret.

Menurut Aulia, stimulus semacam itu sangat penting mengingat usia 1-5 tahun ini adalah usia emas (golden age) anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com