Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian E-Commerce beserta Jenis, Contoh, dan Manfaatnya

Kompas.com - 26/09/2022, 10:15 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

KOMPAS.com- Bagi sebagian orang mungkin bakal tak asing lagi dengan istilah e-commerce. Istilah ini marak dijumpai berbarengan dengan masifnya pemanfaatan dari internet. Kendati tak asing lagi, namun tahukah sebenarnya apa yang dimaksud dengan e-commerce?

Bila tertarik untuk memahami lebih lanjut mengenai apa itu e-commerce, berikut KompasTekno rangkumkan penjelasan seputar pengertian, jenis, contoh, dan manfaatnya.

Baca juga: Apa Itu Figma yang Baru Dibeli Adobe Senilai Rp 298 Triliun?

Pengertian e-commerce

Electronic commerce (perdagangan elektronik) atau biasa disingkat dengan e-commerce adalah sebuah model bisnis atau perdagangan yang dilakukan secara online dengan memanfaatkan internet.

Dalam e-commerce, aktivitas penjualan, pemasaran, dan pembelian dilakukan semua menggunakan internet. Hampir setiap barang atau jasa bisa diperdagangkan lewat e-commerce, seperti gadget, tiket transportasi, desain, dan sebagainya.

E-commerce umumnya membutuhkan beberapa sarana seperti website, aplikasi, serta payment gateway (metode atau alat pembayaran), untuk menyelenggarakan transaksi barang dan jasa secara online.

Dikutip dari Investopedia, perdagangan dengan model e-commerce tercatat pertama kali diselenggarakan pada 1994, lewat situs web ritel NetMarket yang menjual CD. Sejak itu, e-commerce menjadi terus berkembang.

E-commerce memudahkan konsumen untuk menemukan produk secara cepat. Supaya bisa bersaing mendapatkan konsumen, perusahaan-perusahaan dengan model bisnis tradisional akhirnya harus beradaptasi menggunakan skema baru e-commerce.

Kehadiran e-commerce bisa dikatakan membawa disrupsi bagi perusahaan. Model bisnis yang sudah dijalankan mau tidak mau harus disesuaikan pula dengan e-commerce. Untuk jenis e-commerce, setidaknya terbagi jadi beberapa model bisnis sebagai berikut.

Jenis dan contoh e-commerce

1. Business to Consumer (B2C)

B2C adalah jenis e-commerce dengan skema perusahaan menjual produk langsung ke pengguna akhir (konsumen), tanpa perantara atau pihak ketiga. Dalam B2C, biasanya perusahaan menyediakan produk secara eceran.

Contoh e-commerce jenis ini mudah dijumpai sehari-hari, antara lain seperti Tokopedia, Shopee, Traveloka, Tiket.com, dan BliBli, yang menghubungkan produk perusahaan secara langsung ke pengguna akhir.

Baca juga: Mengenal SEO dan Perannya dalam Marketing Online

2. Consumer to Consumer (C2C)

C2C adalah jenis e-commerce dengan skema transaksi produk dari individu atau konsumen perorangan (bukan perusahaan) ke konsumen yang lainnya. C2C e-commerce biasanya memanfaatkan platform marketplace untuk melangsungkan aktivitas jual-beli.

Contoh e-commerce C2C bisa dilihat melalui OLX dan Facebook Marketplace. Di platform tersebut, cukup banyak dijumpai konsumen yang menawarkan dan menjual langsung produk miliknya ke konsumen lain.

3. Business to Business (B2B)

B2B hampir mirip dengan C2C, namun berbeda subjeknya saja. B2B adalah jenis e-commerce yang proses transaksi produknya dilakukan dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Di B2B, transaksi produk biasa dalam jumlah besar, bukan eceran.

Contoh e-commerce jenis ini adalah Amazon dan Alibaba. Di dua platform tersebut, transaksi produk bisa dilakukan dalam skala besar dari satu perusahaan ke perusahaan yang lainnya.

4. Consumer to Business (C2B)

C2B adalah jenis e-commerce dengan skema jual-beli produk dari konsumen ke perusahaan. Produk yang ditawarkan dalam C2B umumnya berupa jasa, misal jasa freelance desain, foto, menulis, dan sebagainya.

Contoh e-commerce jenis ini dapat dilihat pada platform Upwork, iStock, atau Fiverrr. Ketiga platform tersebut memiliki layanan untuk menghubungkan jasa pekerja lepas (freelancer) dari konsumen ke sebuah perusahaan.

Dari jenis dan contoh di atas, lalu apa manfaat dari e-commerce? Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan manfaat e-commerce di bawah ini.

Manfaat e-commerce

  • Manfaat e-commerce yang pertama adalah bisnis bisa beroperasi secara fleksibel tak ada batasan waktu. Transaksi dalam e-commerce dapat berjalan 24 jam seminggu penuh tanpa henti. Konsumen bisa membeli produk kapan saja semaunya.
  • Kemudian, e-commerce juga mampu untuk menawarkan produk yang lebih beragam dari berbagai penjual.
  • Biaya pengoperasian bisnis e-commerce bisa berpotensi lebih murah. Ini dikarenakan dalam beberapa kasus penjual yang menggunakan model e-commerce, tidak membutuhkan biaya untuk mengurus properti fisik seperti sewa toko atau bayar pajak properti.
  • Manfaat e-commerce yang berikutnya adalah memiliki jangkauan pasar yang luas, tak ada hambatan geografis. Produk bisa dipasarkan hingga lintas batas negara dengan mudah.
  • E-commerce memudahkan perusahaan untuk menargetkan produknya ke konsumen, misal dengan memanfaatkan layanan iklan (ads) untuk ditampilkan di media sosial.

Baca juga: Apa Itu Domain? Mengenal Fungsi serta Jenisnya

Demikianlah penjelasan seputar e-commerce, mulai dari pengertian, contoh, jenis, hingga manfaatnya, semoga bermanfaat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com