Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Teknologi “BTS Langit” Sudah di Ambang Pintu

Kompas.com - 03/10/2022, 12:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Di rata-rata kawasan Pulau Jawa, membangun menara BTS kerangka besi (guey mast) cuma perlu sehari sebelum radio BTS dipasang dan beroperasi. Tetapi di 3T bisa sebulanan menara BTS belum tentu bisa berdiri.

Untuk mencapai titik pembangunan BTS hanya bisa dengan alat angkut sederhana. Memanfaatkan kerbau, baja-baja terpaksa dipanggul manusia, pakai perahu kecil, atau harus menyewa helikopter karena daerahnya sulit dijangkau, selain masalah gangguan keamanan. Selain soal kendala geografi dan mahalnya biaya angkut, belum tentu semua tenaga kerja mau membangun di kawasan 3T walau dibayar mahal.

Kembali ke masalah ramalan Garuda Sugardo, kemungkinan yang dimaksudkannya adalah satelit milik Lynk Global yang sejak 2021 melakukan uji coba untuk mendapat lisensi operasional akhir tahun ini dari FCC (Federal Communication Commission) Amerika Serikat. Sebagai BTS, Lynk harus bekerja sama dengan operator seluler lokal karena tidak menggunakan stasiun bumi.

Lynk Global memosisikan diri sebagai mitra jelajah (roaming) operator, seperti kalau kita berada di luar negeri dan tetap bisa pakai ponsel. Tentu saja tarifnya tidak sama dibanding kalau dipakai lokal, pasti lebih mahal sedikit.

Beda dengan telepon satelit yang memanfaatkan satelit GEO dengan ponsel yang antenenya seperti belalai gajah, sinyal seluler Lynk bisa ditangkap ponsel-ponsel pintar 5G tanpa tambahan apa-apa.

Lynk sedang menyelesaikan tes operasi yang melibatkan lima satelit yang sudah mengudara, bersama NASA (National Aeronautics and Space Administration) AS dan beberapa operator seluler. Bisa jadi juga dengan Telkomsel. *

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com