KOMPAS.com - Di era yang serba teknologi seperti sekarang, pengguna dimudahkan dengan berbagai solusi untuk menjual mobil bekas mereka, baik melalui platform jual beli (marketplace) di internet maupun diler mobil terdekat.
Namun, kedua cara tersebut memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing.
Apabila menjual mobil melalui marketplace, pengguna bisa menjual mobil mereka secara instan, namun harus siap untuk mengurus berbagai hal seperti dokumen penunjang, kebutuhan servis, dan lain sebagainya.
Sedangkan jika mobil dijual di diler, harga jual pasti akan turun drastis, meski pengguna akan dimudahkan dalam pengurusan surat dan perbaikan.
Baca juga: Cara Pakai Smart Driving di Ponsel Oppo, Tak Ganggu Kegiatan Menyetir Mobil
Nah, startup lokal baru di bidang otomotif, Otofrens kini hadir untuk menghilangkan dilema tersebut.
Co-founder dan CEO Otofrens, David Alexander mengatakan Otofrens hadir sebagai marketplace bagi pengguna yang ingin menjual mobilnya secara santai tanpa repot, tentunya dengan proses yang transparan dan harga jual yang kompetitif.
Untuk menghadirkan platform semacam itu, David mengatakan Otofrens mengunakan model bisnis maketplace yang berbeda dari diler-diler konvensional.
"Tanpa memegang stok (mobil) sendiri, komisi yang kami terapkan jauh lebih rendah dari margin keuntungan diler," ujar David dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Kamis (6/10/2022)
"Kondisi mobil pun dapat dilihat dengan apa adanya, dan jika diperlukan pembeli dapat memilih opsi reparasi sesuai keperluan," imbuh David.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.