Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus "Pig Butchering", Penipuan Investasi Kripto yang Rugikan Korban Miliaran Rupiah

Kompas.com - 06/10/2022, 18:20 WIB
Bill Clinten,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber Forbes

Cy pun tertarik melakukan investasi ini, dan dibimbing oleh Jessica untuk proses selanjutnya secara perlahan via teks dan sejumlah gambar screenshot.

Pada awalnya, Cy berinvestasi 10.000 dolar AS (sekitar Rp 152 juta), dan uang tersebut ternyata benar berhasil dilipatgandakan menjadi nyaris 20.000 dolar AS (sekitar Rp 304 juta) dalam bentuk mata uang kripto Ethereum.

Baca juga: Fenomena Swagbucks, Mengapa Situs Penipuan Pakai Domain .XYZ?

Karena terlihat nyata, dia terus berinvestasi sesuai dengan arahan Jessica, hingga total uang yang dia keluarkan mencapai 1 juta dolar AS selama tiga bulan terakhir di 2021.

Namun pada akhirnya, kepercayaan Cy ternyata dipermainkan dan Jessica pergi meninggalkan Cy, beserta uang yang telah diinvestasikan oleh Cy tadi pada Desember 2021.

Berbicara kepada Forbes, Cy mengaku ingin mendapatkan uang banyak dengan cara instan, karena ingin membantu menafkahi keluarganya dan membuat hidup mereka lebih baik.

"Pada saat itu, saya mengambil sedikit risiko untuk memperbaiki kehidupan keluarga saya dan saudara-saudara saya, dan saya juga mencoba untuk membuat sebuah kejutan bagi keluarga saya," kata Cy, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Forbes, Kamis (6/10/2022).

“Tujuan hidup saya kala itu adalah saya ingin mencoba mengurangi jam kerja istri saya, dan saya berharap saya dapat membantu meningkatkan standar hidup saudara-saudara saya,” imbuh Cy.

Baca juga: 7 Cara Mudah Mengenali Situs Web Palsu agar Terhindar dari Scam

Kini, Cy mengaku terlilit banyak utang dan saat ini dia mencoba untuk memperbaiki hubungannya dengan keluarga terdekat usai ditipu oleh Jessica.

Selama berbulan-bulan hingga Juni 2022, Cy mengirimkan banyak pesan kepada Jessica memohon uangnya kembali. Namun, pesan-pesan tersebut tak digubris.

Ratusan orang sudah jadi korban Pig Butchering

Cy tidak sendiri. Ratusan orang di seluruh dunia tampaknya sudah menjadi korban penipuan Pig Butchering.

Setidaknya begitu menurut data dari organisasi non-profit yang mengumpulkan data korban melalui wawancara, Global Anti-Scam Organization (GASO).

Dalam situs web Globalantiscam.org, GASO mengeklaim bahwa ada sekitar 550 korban yang tertipu dengan metode penipuan investasi kripto bodong ini per Juli 2022.

Kerugian rata-rata per orang yang mengalami Pig Butchering tercatat di angka 210.000 dolar AS atau sekitar Rp 3,1 miliar.

Menurut data GASO, mayoritas korban yang terkena Pig Butchering kini memiliki utang menumpuk dan memiliki pinjaman uang kepada sanak saudaranya.

Ratusan korban Pig Butchering ini sendiri memiliki umur kisaran 25-40 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan mayoritas memiliki pendidikan S1 ke atas.

Adapun ratusan korban Pig Butchering ini berasal latar belakang pekerjaan dan beberapa wilayah di dunia mencakup Amerika, Eropa, hingga Asia.

Di wilayah Asia Tenggara, Pig Butchering konon juga mengincar banyak warga yang tinggal di Singapura, Kamboja, Vietnam, dan beberapa negara lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com