Cy pun tertarik melakukan investasi ini, dan dibimbing oleh Jessica untuk proses selanjutnya secara perlahan via teks dan sejumlah gambar screenshot.
Pada awalnya, Cy berinvestasi 10.000 dolar AS (sekitar Rp 152 juta), dan uang tersebut ternyata benar berhasil dilipatgandakan menjadi nyaris 20.000 dolar AS (sekitar Rp 304 juta) dalam bentuk mata uang kripto Ethereum.
Baca juga: Fenomena Swagbucks, Mengapa Situs Penipuan Pakai Domain .XYZ?
Karena terlihat nyata, dia terus berinvestasi sesuai dengan arahan Jessica, hingga total uang yang dia keluarkan mencapai 1 juta dolar AS selama tiga bulan terakhir di 2021.
Namun pada akhirnya, kepercayaan Cy ternyata dipermainkan dan Jessica pergi meninggalkan Cy, beserta uang yang telah diinvestasikan oleh Cy tadi pada Desember 2021.
Berbicara kepada Forbes, Cy mengaku ingin mendapatkan uang banyak dengan cara instan, karena ingin membantu menafkahi keluarganya dan membuat hidup mereka lebih baik.
"Pada saat itu, saya mengambil sedikit risiko untuk memperbaiki kehidupan keluarga saya dan saudara-saudara saya, dan saya juga mencoba untuk membuat sebuah kejutan bagi keluarga saya," kata Cy, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Forbes, Kamis (6/10/2022).
“Tujuan hidup saya kala itu adalah saya ingin mencoba mengurangi jam kerja istri saya, dan saya berharap saya dapat membantu meningkatkan standar hidup saudara-saudara saya,” imbuh Cy.
Baca juga: 7 Cara Mudah Mengenali Situs Web Palsu agar Terhindar dari Scam
Kini, Cy mengaku terlilit banyak utang dan saat ini dia mencoba untuk memperbaiki hubungannya dengan keluarga terdekat usai ditipu oleh Jessica.
Selama berbulan-bulan hingga Juni 2022, Cy mengirimkan banyak pesan kepada Jessica memohon uangnya kembali. Namun, pesan-pesan tersebut tak digubris.
Cy tidak sendiri. Ratusan orang di seluruh dunia tampaknya sudah menjadi korban penipuan Pig Butchering.
Setidaknya begitu menurut data dari organisasi non-profit yang mengumpulkan data korban melalui wawancara, Global Anti-Scam Organization (GASO).
Dalam situs web Globalantiscam.org, GASO mengeklaim bahwa ada sekitar 550 korban yang tertipu dengan metode penipuan investasi kripto bodong ini per Juli 2022.
Kerugian rata-rata per orang yang mengalami Pig Butchering tercatat di angka 210.000 dolar AS atau sekitar Rp 3,1 miliar.
Menurut data GASO, mayoritas korban yang terkena Pig Butchering kini memiliki utang menumpuk dan memiliki pinjaman uang kepada sanak saudaranya.
Ratusan korban Pig Butchering ini sendiri memiliki umur kisaran 25-40 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan mayoritas memiliki pendidikan S1 ke atas.
Adapun ratusan korban Pig Butchering ini berasal latar belakang pekerjaan dan beberapa wilayah di dunia mencakup Amerika, Eropa, hingga Asia.
Di wilayah Asia Tenggara, Pig Butchering konon juga mengincar banyak warga yang tinggal di Singapura, Kamboja, Vietnam, dan beberapa negara lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.