Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Penipuan Pig Butchering dan Romance Scam

Kompas.com - 07/10/2022, 09:15 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pig Butchering merupakan salah satu skema penipuan yang cukup ramai di dunia investasi aset uang kripto (cryptocurrency).

Istilah penipuan berasal dari cara peternak menggemukkan babinya sebelum disembelih, agar menghasilkan daging yang banyak.

Dalam kasus penipuan kripto, peternak digambarkan sebagai pelaku penipuan yang “menggemukkan” korban melalui janji-janji manis.

Misalnya, dijanjikan bakal mendapat uang dan untung yang banyak dari investasi yang dilakukan. Penipu (scammers) akan memberi bukti palsu bahwa uang yang diinvestasikan menghasilkan untung yang berkali-kali lipat.

Baca juga: Kasus Pig Butchering, Penipuan Investasi Kripto yang Rugikan Korban Miliaran Rupiah

Selain skema penipuan “Pig Butchering”, Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI AS) juga mengungkapkan bahwa ada jenis skema penipuan kripto lain yang berkedok cinta/asmara, yang skemanya diberi nama “Romance Scams”.

Beda Pig Butchering dan Romance Scam

Lantas, apa perbedaan Pig Butchering dengan Romance Scam? Simak penjelasannya berikut ini, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari situs resmi FBI AS, Jumat (7/10/2022).

Penipuan Butchering adalah teknik rekayasa sosial yang ingin memanipulasi pskilogis korban. Misalnya, dengan membangun hubungan hingga mendapat kepercayaan dengan sang korban.

Bisanya penipuan ini muncul sebagian besar di media sosial. Sedangkan, untuk kasus Romance Scams, biasanya penipuan berkedok cinta ini akan lebih banyak muncul di situs kencan, salah satunya seperti aplikasi Tinder.

Pendekatan penipuan Pig Butchering lebih berfokus pada pengenalan dengan identitas samaran, membuat kontak dengan target, mendapat kepercayaan korban, lalu mengajak mereka berinvestasi.

Berbeda dengan Pig Butchering, Romance Scams lebih berfokus pada pendekatan hubungan asmara. Misalnya, menggunakan ilusi hubungan romantis untuk memanipulasi korban.

Penipu akan tampak tulus, peduli, dapat dipercayai, bahkan menjanjikan hubungan jangka panjang hingga ke jenjang pernikahan. Setelah korban jatuh cinta, penipuan akan mulai dilakukan.

Baca juga: Apa Itu Pig Butchering Scam, Modus Baru Penipuan Kripto yang Disorot FBI

Romance Scams tidak mengajak korban untuk berinvestasi bersama seperti Pig Butchering. Setelah kepercayaan sudah terpupuk, penipu Romance Scams akan memanfaatkan suasana untuk mengajak korban bertemu.

Sebagai contoh, bertemu untuk membicarakan janji pernikahan yang sudah dijanjikan. Kendati begitu, rencana pertemuan tersebut tidak akan pernah berhasil dilakukan. Alasan demi alasan akan kerap dilakukan hingga akhirnya penipu akan mulai meminjam uang korban.

Tips agar terhindar

FBI memberikan sejumlah tips agar pengguna media sosial dapat terhindari dari kasus penipuan berkedok cinta. Berikut adalah rangkum KompasTekno dari situs FBI.

  • Hati-hati dengan konten yang diunggah ke media sosial. Sebab penipu akan menggunakan informasi tersebut untuk memahami Anda
  • Riset kembali nama dan foto profil dari orang yang mengajak berkenalan di media sosial
  • Ajukan banyak pertanyaan
  • Hati-hati bila orang yang diajak berkenalan terlalu “sempurna” atau yang terlalu cepat merencakan pertemuan langsung
  • Hati-hati bila orang tersebut “secara tidak langsung” meminta Anda mengisolasi diri dari keluarga, teman, dan orang sekitar
  • Hati-hati bila ada orang yang meminta foto/informasi keuangan Anda
  • Waspada dengan orang yang berjanji untuk bertemu langsung, tetapi rencana tersebut selalu gagal.
  • Jangan kirimkan uang kepada orang yang hanya berkomunikasi dengan Anda secara online/telepon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com