Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Apple Tak Yakin Orang-orang Paham soal Metaverse

Kompas.com - 08/10/2022, 08:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Metaverse digadang-gadang menjadi masa depan internet seluler. Metaverse diyakini akan menjadi dunia virtual baru, tempat orang dapat bermain game, bekerja, dan berkomunikasi dengan orang lainnya dalam lingkungan virtual.

Sejumlah perusahaan teknologi raksasa pun menggembar-gemborkan proyek metaverse bikinannya sendiri, seperti Meta (induk Facebook, Instagram, WhatsApp), misalnya.

Di tengah hype "metaverse" belakangan ini, tidak sedikit orang yang mempertanyakan arti "metaverse" itu sendiri. CEO Apple, Tim Cook bahkan meyakini bahwa rata-rata orang tidak bisa mendefinisikan metaverse.

Cook juga mempertanyakan, bagaimana rata-rata orang mau menghabiskan waktu berlama-lama menjalani hidup mereka di dalam metaverse, bila mereka belum bisa mendefinisikannya.

Baca juga: Apa Itu Metaverse dan Apa Saja yang Bisa Dilakukan?

“Saya selalu berpikir penting bagi orang untuk memahami apa itu sesuatu (dalam kasus ini apa itu metaverse),” kata Cook.

"Dan saya benar-benar tidak yakin rata-rata orang dapat memberi tahu Anda apa itu metaverse," lanjut dia.

Cook mengatakan bahwa perusahaannya memang berminat untuk membangun perangkat Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR), yang mana keduanya merupakan dua teknologi penting yang menopang metaverse.

CEO Apple, TIm Cook mengatakan dirinya ragu banyak orang sudah memahami konsep metaverse.Cnet CEO Apple, TIm Cook mengatakan dirinya ragu banyak orang sudah memahami konsep metaverse.

Meski begitu, Tim Cook mengaku masih tidak siap untuk mengeklaim bahwa Apple sedang menuju apa yang disebut "metaverse".

Bos Apple itu juga meragukan (skeptis) soal penggunaan VR dalam jangka waktu yang lama di masa mendatang.

Tim Cook tak memungkiri bahwa perangkat VR memang bisa membuat pengguna tenggelam dengan dunia virtual dan bisa digunakan untuk hal-hal baik.

"Tapi saya tidak berpikir Anda ingin menjalani seluruh hidup Anda seperti itu. VR digunakan untuk periode waktu tertentu saja, bukan cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan baik," kata Tim Cook, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Sabtu (8/10/2022).

Baca juga: Mark Zuckerberg Tanggapi Ejekan Netizen soal Avatar Metaverse yang Mirip Game

Sementara di metaverse, orang-orang dicanangkan bisa melakukan semua aktivitasnya seperti bermain game, bekerja, dan berkomunikasi dengan orang lainnya dalam lingkungan virtual tiga dimensi (3D).

Metaverse akan sangat mengandalkan VR karena teknologi ini mampu menciptakan dunia simulasi 3D. Simulasi ini bisa mirip seperti dunia nyata atau dunia imajinasi sekalipun. VR dapat membawa pemandangan, suara, dan sensasi lainnya lewat perangkat seperti kacamata dan headset.

Meta dan metaverse

Mark Zuckerberg berjalan di tengah jurnalis yang mengenakan headset VR Oculus.Facebook. Mark Zuckerberg berjalan di tengah jurnalis yang mengenakan headset VR Oculus.
Skeptisisme Tim Cook terhadap metaverse ini berbeda 180 derajat dengan pandangan CEO Meta Mark Zuckerberg.

Meta yang secara gamblang percaya diri mengungkapkan bahwa metaverse menjadi proyek prioritas perusahannya.

Meta bahkan yang dilaporkan telah menghabiskan dana 1 miliar dollar AS (Rp 14,8 triliun) tahun ini guna membuat metaverse menjadi kenyataan.

Angka ini masih akan bertambah mengingat ekosistem metaverse diprediksi memakan waktu 10-15 tahun untuk sepenuhnya terwujud.

Demi metaverse, Facebook juga telah mengumumkan rencananya untuk menciptakan 10.000 pekerjaan baru di Uni Eropa selama lima tahun ke depan untuk membangun metaverse.

Semakin serius dengan proyek metaverse-nya, kini, Meta memamerkan sejumlah perangkat keras dan lunak (hardware dan software) penunjang metaverse. Misalnya, ada alat baru bernama "Builder Bot" yang bisa membuat dunia virtual baru hanya dengan menggunakan perintah suara (voice command).

Baca juga: Meta Sudah Habiskan Rp 14 Triliun untuk Bangun Metaverse, Namun Belum Jelas

empat prototipe VR rancangan Meta untuk metaverse, yaitu Butterscotch, Half Dome, Starburst, dan Hollow Cake 2.YouTube/ Road To VR empat prototipe VR rancangan Meta untuk metaverse, yaitu Butterscotch, Half Dome, Starburst, dan Hollow Cake 2.
Meta juga memamerkan empat prototipe VR tersebut dirancang khusus untuk menikmati dunia virtual meteverse layaknya di dunia nyata. Tak ketinggalan, Meta juga sempat menunjukkan prototipe sarung tangan canggih dengan teknologi haptic.

Sarung tangan haptic bakal menjadi perangkat keras penunjang untuk menikmati metaverse. Sebab, teknologi haptic yang dapat memberikan sensasi sentuhan ke dalam interaksi manusia dengan komputer. Dengan haptic, sarung tangan canggih ini memungkinkan penggunanya seakan benar-benar menyentuh obyek virtual.

Bos Apple bukan orang pertama yang skeptis soal metaverse. Sebelumnya, CEO Snap Evan Spiegel mengatakan bahwa perusahaan saat ini tidak "latah" fokus ke proyek atau menggunakan istilah metaverse.

Snap sendiri merupakan perusahaan kamera augmented reality (AR) yang merancang platform media sosial Snapchat.

Baca juga: Induk Snapchat Ogah Latah Tren Metaverse karena Konsepnya Masih Ambigu

Menurut Spiegel, metaverse saat ini memiliki konsep yang tidak jelas, di samping arti di balik metaverse itu sendiri yang tidak selaras di benak orang.

"Alasan kami tidak menggunakan kata tersebut (metaverse) karena istilah ini sangat ambigu dan masih sekadar konsep yang berdasarkan angan-angan," ujar Spiegel.

"Dari segi pemahamannya, misalnya, beberapa orang mungkin akan memiliki pandangan atau menjelaskan konsep metaverse dengan arti yang berbeda-beda," imbuh Spiegel.

Sementara itu kepala perangkat Amazon David Limp baru-baru ini mengatakan bahwa jika dia bertanya kepada beberapa ratus orang apa yang mereka pikirkan tentang metaverse, dia akan mendapatkan 205 jawaban yang berbeda. Itu menandakan bahwa tidak ada "definisi umum" dari istilah tersebut untuk saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com