Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Pig Butchering, Modus Penipuan Investasi Kripto Mirip “Tinder Swindler" di Netflix

Kompas.com - 10/10/2022, 09:00 WIB

KOMPAS.com - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) dilaporkan tengah mewaspadai modus penipuan investasi kripto baru, yang disebut “Pig Butchering”.

Istilah “potong babi” tersebut berasal dari kebiasaan para peternak yang menggemukkan babi-babinya sebelum dipotong. Dalam kasus kripto, para penipu bakal “menggemukkan” korban (investor) melalui janji manis, sebelum akhirnya penipu mengambil uang korban.

Sebagai contoh, korban dijanjikan mendapat untung berkali-kali lipat dari modal investasi yang dikeluarkan. Beragam janji manis seperti itu akan kerap dilontarkan sampai korban benar-benar memercayainya dan memberikan uang dalam jumlah tertentu.

Pelaku penipuan pun umumnya menggunakan identitias palsu, seperti nama samaran, membangun citra sebagai orang kaya raya, hingga mengunggah sejumlah foto yang menarik.

Jadi, korban akan secara tidak langsung memercayai bahwa penipu tersebut benar-benar meraih kekayaan dari hasil investasi yang dijanjikan.

Baca juga: Apa Itu Pig Butchering Scam, Modus Baru Penipuan Kripto yang Disorot FBI

Mirip Tinder Swindler

Familiar dengan modus operandi semacam itu? Jika Anda pernah menonton serial dokumenter "Tinder Swindler" di Netflix, skema Pig Butchering ini tentu tidak asing. Skema penipuan Pig Butchering agak mirip dengan serial yang diangkat dari kisah nyata itu.

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

Dokumenter “Tinder Swindler” menceritakan seorang laki-laki “kaya” yang menipu puluhan wanita di belahan dunia lewat aplikasi Tinder. Aksi jahatnya dimulai dengan membangun hubungan cinta dan persahabatan yang palsu.

Scammers (penipu) membangun kesan pertama sebagai pebisnis atau orang yang kaya raya, seolah memiliki uang yang tidak berseri.

Di laman profil Tinder, penipu juga banyak mengunggah beragam foto-foto yang menarik nan memikat. Misalnya, naik jet pribadi, memakai jas dan pakaian mahal, berpesta pora, punya sejumlah mobil mahal, dan sebagainya.

Jadi, ketika korban mengecek laman profil tersebut, mereka akan dibuat terkagum-kagum dengan seluruh kekayaan yang dimiliki. Saat diajak bertemu langsung pun, penipu ulung itu menunjukkan citra dirinya yang sesuai dengan foto yang diunggah.

Baca juga: Apa Itu Tinder Swindler yang Ramai di Twitter?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke