Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pig Butchering, Modus Penipuan Investasi Kripto Mirip “Tinder Swindler" di Netflix

Kompas.com - 10/10/2022, 09:00 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Hal tersebut mungkin tidak terdengar masuk akal. Namun, dikarenakan sang korban sudah jatuh cinta dan memiliki perasaan, ada perasaan takut dan khawatir saat penipu menginformasikan hal tersebut.

Baca juga: Kasus Pig Butchering, Penipuan Investasi Kripto yang Rugikan Korban Miliaran Rupiah

Ditambah, selama ini korban sudah mengetahui gaya hidup si penipu. Gaya hidup yang ditunjukkan adalah penipu merupakan seorang pebisnis sukses dan memiliki banyak uang. Sehingga, saat scammers meminjam uang, pasti akan dibayar.

Alhasil, korban pun akhirnya mau membantu penipu dengan mengirimkan sejumlah uang yang diminta. Permintaan meminjam uang tidak sekali dilakukan, tetapi berkali-kali. Seperti “memeras” seluruh uang yang dimiliki korban.

Penipu juga tidak segan-segan menyuruh korban meminjam uang ke bank menggunakan kartu kredit dari nama si korban. Jadi, tindakan kriminal yang dilakukan akan lebih sulit terlacak ketika tidak menggunakan nama asli.

Padahal, kenyataannya uang tersebut digunakan untuk berfoya-foya bersama dengan wanita lain di negara yang berbeda.

Cara ini agak sedikit berbeda dengan Pig Buthcering. Setelah mendapat kepercayaan korban, pelaku akan mengajaknya untuk berinvestasi di sebuat platform trading kripto.

Dengan diiming-imingi keuntungan yang besar, tidak sedikit korban yang akhirnya terbujuk berinvestasi di platform investasi kripto bodong dalam nominal yang cukup besar. Alih-alih untung, korban justru buntung lantaran investasi yang ditanam tidak bisa dituai.

Baca juga: Apa Itu Tinder Swindler yang Ramai di Twitter?

Rugi miliar rupiah

Kasus Pig Butchering telah menelan ratusan korban di berbagai belahan dunia. Menurut laporan FBI, banyak investor kripto telah menjadi korban dari penipuan Pig Butchering atau "potong babi" ini. Kerugiannya pun beragam dan cenderung dalam jumlah besar, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan dollar AS.

Forbes baru-baru ini melaporkan, seorang pria berusia 52 tahun dari San Fransisco, AS kehilangan 1 juta dollar AS (setara Rp 15,2 miliar) gara-gara penipuan Pig Butchering. Pria itu menjadi korban Pig Butchering scam setelah dihubungi oleh penipu yang berpura-pura menjadi rekan lamanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com