KOMPAS.com - Belakangan ini kasus penipuan dengan skema “Pig Butchering” atau “sembelih babi”, cukup menjadi sorotan. Salah satunya oleh Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI).
Skema penipuan “potong babi” ini merupakan motode penipuan di dunia kripto (cryptocurrency), yang mana korban akan diberikan janji-janji manis (seperti keuntungan berkali-lipat) dari investasi kripto yang dilakukan.
Istilah “potong babi” ini merupakan teknik peternak menggemukkan babinya sebelum disembelih. Dalam kasus ini, penipu akan dianalogikan sebagai peternak, sedangkan babi-babinya dianalogikan korban yang ditipu.
Penipu bakal memberi bukti palsu kepada korban (atau investor) bahwa mereka meraup banyak keuntungan dari investasi kripto yang dilakukan. Bukti tersebut yang akan “memancing” korban untuk kembali berinvestasi dengan jumlah yang lebih besar.
Baca juga: Pig Butchering, Modus Penipuan Investasi Kripto Mirip “Tinder Swindler di Netflix
Ketika uang yang “diinvestasikan” tersebut sudah sesuai dengan apa yang diinginkan penipu, korban akan “disembelih” alias ditipu habis-habisan karena uang tersebut telah dibawa kabur.
“Korbannya adalah (binatang) babi. Mereka “dibesarkan” untuk waktu yang sangat lama. Tiba-tiba, (saat) Anda pergi dan mencoba menarik uang dari platform investasi pihak ketiga, Anda tidak dapat melakukannya," ujar Grace Yuan, juru bicara Global Anti-Scam Organization (GASO).
"Di saat itulah Anda tahu bahwa “babi telah disembelih”,” ujar Grace sebagaimana dihimpun KompasTekno di kanal YouTube The Denver Channel, Senin (10/10/2022).
Kasus dari skema penipuan ini telah terjadi hampir di seluruh dunia. Ratusan orang dilaporkan telah menjadi korban. Kerugian yang dialami juga tidak tanggung-tanggung, ada yang sampai ratusan hingga miliaran rupiah.
Salah satu yang menjadi korban penipuan “Pig Butchering” ini adalah seorang software engineering (insinyur perangkat lunak) berumur 52 tahun yang bernama Steve Belcher.
Mengacu pada laporan dari Denver Channel, dalam waktu beberapa bulan, Belcher mengalami kerugian sekitar 1,6 juta dollar AS atau berkisar sekiar Rp 24,6 miliar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.