Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipuan “Pig Butchering” Rugikan Pria Ini hingga Miliaran Rupiah

Kompas.com - 10/10/2022, 11:03 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan ini kasus penipuan dengan skema “Pig Butchering” atau “sembelih babi”, cukup menjadi sorotan. Salah satunya oleh Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI).

Skema penipuan “potong babi” ini merupakan motode penipuan di dunia kripto (cryptocurrency), yang mana korban akan diberikan janji-janji manis (seperti keuntungan berkali-lipat) dari investasi kripto yang dilakukan.

Istilah “potong babi” ini merupakan teknik peternak menggemukkan babinya sebelum disembelih. Dalam kasus ini, penipu akan dianalogikan sebagai peternak, sedangkan babi-babinya dianalogikan korban yang ditipu.

Penipu bakal memberi bukti palsu kepada korban (atau investor) bahwa mereka meraup banyak keuntungan dari investasi kripto yang dilakukan. Bukti tersebut yang akan “memancing” korban untuk kembali berinvestasi dengan jumlah yang lebih besar.

Baca juga: Pig Butchering, Modus Penipuan Investasi Kripto Mirip “Tinder Swindler di Netflix

Ketika uang yang “diinvestasikan” tersebut sudah sesuai dengan apa yang diinginkan penipu, korban akan “disembelih” alias ditipu habis-habisan karena uang tersebut telah dibawa kabur.

“Korbannya adalah (binatang) babi. Mereka “dibesarkan” untuk waktu yang sangat lama. Tiba-tiba, (saat) Anda pergi dan mencoba menarik uang dari platform investasi pihak ketiga, Anda tidak dapat melakukannya," ujar Grace Yuan, juru bicara Global Anti-Scam Organization (GASO).

"Di saat itulah Anda tahu bahwa “babi telah disembelih”,” ujar Grace sebagaimana dihimpun KompasTekno di kanal YouTube The Denver Channel, Senin (10/10/2022).

Kasus dari skema penipuan ini telah terjadi hampir di seluruh dunia. Ratusan orang dilaporkan telah menjadi korban. Kerugian yang dialami juga tidak tanggung-tanggung, ada yang sampai ratusan hingga miliaran rupiah.

Kerugian hingga miliaran rupiah

Salah satu yang menjadi korban penipuan “Pig Butchering” ini adalah seorang software engineering (insinyur perangkat lunak) berumur 52 tahun yang bernama Steve Belcher.

Mengacu pada laporan dari Denver Channel, dalam waktu beberapa bulan, Belcher mengalami kerugian sekitar 1,6 juta dollar AS atau berkisar sekiar Rp 24,6 miliar.

Penipuan tersebut bermula dari korban yang bertemu dengan pelaku penipuan di aplikasi kencan (dating apps). Penipu tersebut menggunakan nama samaran, Shikuka Suzuki.

Belcher tertarik dengan wanita tersebut karena mereka memiliki kesamaan dalam berbagai aspek. Keduanya pun menjalin hubungan yang cukup dekat selama beberapa minggu, tetapi tidak pernah sekalipun bertemu secara langsung.

Baca juga: Apa Itu Pig Butchering Scam, Modus Baru Penipuan Kripto yang Disorot FBI

Hingga suatu ketika, Belcher dan Shikuka pun membicarakan tentang investasi cyptocurrency. Ada sebuah mata uang kripto yang bersifat sangat fluktuatif, tetapi diprediksi dapat bernilai 3 triliun dollar AS pada akhir 2021 lalu.

“Percakapan itu membuat dia (pelaku penipu) berinvestasi di platform berbasis mobile dan web, yang langsung mengarahkan saya untuk mendaftar menggunakan akun saya sendiri,” papar Belcher.

Sebagai seorang software engineer, Belcher mengamati situs tempat ia mendaftar dan mengaku bahwa situs dan aplikasi tampak sah dan telihat seperti perangkat lunak (software) yang baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com