Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipuan “Pig Butchering” Rugikan Pria Ini hingga Miliaran Rupiah

Kompas.com - 10/10/2022, 11:03 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Setelah dari situ, Shikuka kembali menyakinkan korban untuk berinvestasi dalam jumlah yang besar dalam volatilitas Bitcoin di dalam aplikasi. Belcher pun sepakat dan mulai berinvestasi dalam jumlah yang kecil terlebih dulu.

Selama proses investasi, penipu ulung tersebut kerap memberitahu korban kapan harus berinvestasi, kapan tidak, kapan harus membeli dalam jumlah banyak atau sedikit, dan sebagainya.

Masukan dari penipu tersebut pun terlihat seperti “membuahkan hasil”. Dikarenakan Belcher dapat melihat bahwa uang yang diinvestasikan bertambah dan berhasil untung.

“Kemudian saya menarik (uang yang diinvestasikan dalam) cryptocurrency dan semuanya tampak berjalan mulus. Jadi, saya pikir ‘Baik, tidak masalah’,” ujar Belcher.

Alhasil, setelah melihat keuntungan yang didapatkan cukup besar, korban pun akhirnya mulai menginvestasikan tabungan dana pensiunnya ke dalam aplikasi bodong tersebut.

Uang yang diinvestasikan sekitar 1,6 juta dollar AS (Rp 24,6 miliar). Dari pengakuan Belcher, uang yang diinvestasikan kemungkinan besar bakal bertumbuh dan menghasilkan keuntungan berkali-lipat, yaitu sebesar 8 juta USDT (mata uang kripto).

Baca juga: Beda Penipuan Pig Butchering dan Romance Scam

Namun, saat Belcher ingin menarik uang tersebut, agen pelayan dari aplikasi tersebut tidak mengizinkan akses penarikan uang. Sang agen mengatakan bahwa “Anda harus membayar kembali pinjaman, sebelum Anda dapat menarik uang tunai dari akun Anda”.

Pinjaman yang harus dibayarkan adalah sebesar 1,5 juta dollar AS. Jika tidak segera mengirimkan uang tersebut, akun Belcher bakal diblokir atau dibekukan.

Cara demi cara pun dilakukan, hingga Belcher menemukan situs resmi di FBI yang mewaspadai adanya skema penipuan kripto bernama “Pig Butchering”.

“Jadi saya mencari di situs FBI dan ketemulah. Ada peringatan (kepada) publik tentang jenis penipuan ini. Saya (berusia) 52 tahun, seluruh tabungan saya habis dalam hitungan bulan” imbuh Belcher.

Dengan tangis yang tertahan, ia mengungkapkan bahwa uang yang selama ini sudah ia kumpulkan, sebagian besar akan digunakan untuk masa depan anak-anak, biaya kuliah, hingga membantu anaknya mengatasi masalah keuangan di masa mendatang.

Kasus Pig Butchering ternyata juga menimpa korban asal Indonesia. Cerita korban Pig Butchering dari Indonesia yang rugi hingga Rp 500-an juta bisa disimak di tautan berikut ini.

Korban lainnya

Selain Belcher, beberapa korban pun angkat suara, tetapi ingin identitasnya tetap disamarkan. Sejumlah korban yang mengaku juga ternyata sama-sama bertemu dengan pelaku penipuan di aplikasi kencan.

Global Anti-Scam Organization (GASO) mencatat bahwa ada sekitar 550 korban yang tertipu dengan metode penipuan investasi kripto bodong ini per Juli 2022.

Kerugian rata-rata yang tercatat berada di angka 210.000 dollar AS atau sama dengan Rp 3,1 miliaran.

Sementara itu, ratusan korban Pig Butchering ini rata-rata berusia sekitar 25-40 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan mayoritas berpendidikan S1 ke atas.

Penipuan investasi kripto kerap kali bergantung pada kesalahpahaman yang mendasar tentang bagaimana pasar kripto bekerja.

Dilansir dari Toms Hardware, hal ini yang menjadi titik lemah dari korban, sehingga penipu dapat membohongi investor kripto, yang bahkan memiliki pendidikan yang tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com