Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masker Jadi Awal Biznet Garap Bisnis Teknologi Kesehatan

Kompas.com - 12/10/2022, 09:25 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Perusahaan penyedia layanan internet, Biznet mengumumkan anak perusahaan terbarunya bernama Virtu. Berbeda dengan lini bisnis Biznet selama ini yang fokus pada layanan internet, Virtu akan fokus pada layanan kesehatan.

Langkah Biznet masuk ke industri kesehatan bukan tanpa alasan. Adi Kusma, President Director Biznet mengatakan Virtu didirikan untuk mengisi ketimpangan layanan kesehatan, terutama di daerah-daerah.

"Kami ingin memberikan layanan kesehatan secara digital di seluruh Nusantara. Kami melihat, ada gap (ketimpangan) di bidang kesehatan secara nasional," kata Adi dalam acara temu media di Jimbaran, Bali, Selasa (11/10/2022).

Baca juga: Biznet Rambah Bisnis Teknologi Kesehatan lewat Virtu

Berawal dari produksi masker

Kelangkaan masker yang sempat terjadi di awal 2020 lalu menjadi pintu awal Biznet masuk ke bisnis kesehatan. Kala itu, masker sempat sulit ditemukan lantaran banyak oknum menimbun masker. Jikapun dijual, harganya sangat tinggi saat itu.

Nah, celah ini dimanfaatkan Biznet untuk memproduksi masker secara in house dengan merek "Primamedix". Masker itu rencananya akan dibagikan ke masyarakat yang tinggal di daerah cakupan (coverage) Biznet.

Pabrik Primamedix dibangun dalam kurun waktu cukup singkat.

"Dari bulan Maret-April, kami bangun pabriknya dan memproduksi sekitar 3-4 juta potong masker," kata Bagus Wicaksono, perwakilan Virtu DigiLab.

Baca juga: Review LG Puricare Wearable Air Purifier, Masker Canggih Pembersih Udara

Bagus menambahkan, masker produksi Biznet itu didistribusikan secara nasional. Terutama di fasilitas kesehatan yang saat itu sangat membutuhkan Alat pelindung Diri (APD).

Ketimpangan layanan kesehatan

Setahun berikutnya, Biznet menyadari hal lain, yakni ketimpangan layanan kesehatan di daerah di Indonesia. Bagus menuturkan, ketika proyek pembangunan jaringan Biznet di beberapa daerah di Indonesia berjalan tahun 2021, banyak layanan kesehatan yang kurang memadai.

Bagus menuturkan, tahun lalu dirinya kesulitan mencari klinik yang bisa melakukan antigen dan PCR di daerah kecil, di mana kala itu sempat menjadi syarat wajib bepergian.

"Tahun 2021, pas pembangunan (jaringan) di Sumatera, ke (daerah) timur, ke Kupang, layanan kesehatan di sana sangat kurang," kata Bagus.

Biznet lantas mengembangkan bisnis kesehatannya untuk membuka klinik. Primamedix kemudian di-rebranding menjadi Virtu, yang kini menjadi holding bisnis kesehatan Biznet.

Virtu memiliki empat sub-brand, yakni Virtu Protect yang memproduksi masker, Virtu DigiLab (laboratorium klinik), Virtu LifeScience (laboratorium pusat riset digital), dan Virtu Pharma (memproduksi dan mendistribusikan produk obat-obatan).

Ruang Spirometri & Audiometri di klinik Virtu DigiLab yang dibangun Biznet.Kompas.com/Wahyunanda Kusuma P Ruang Spirometri & Audiometri di klinik Virtu DigiLab yang dibangun Biznet.

Saat ini, Biznet sedang fokus membangun Virtu DigiLab. Hingga saat ini, Virtu DigiLab sudah memiliki 9 cabang yang tersebar di:

  • Bali:Badung Nusa Dua, Tabanan Nyitdah, Gianyar, Tegalalang, Badung Mengwi.
  • Jawa Barat: Virtu DigiLab National Center (Cimanggis)
  • Jawa Timur: Kediri, Malang, Surabaya
  • Yogyakarta
  • Sumatera Barat: Padang
  • Riau: Pekanbaru
  • Kepulauan Riau: Batam
  • Jambi
  • DKI Jakarta

Bagus menambahkan, Virtu DigiLab akan diisi oleh para profesional di bidang kesehatan, dokter spesialis, dan laboran lulusan universitas dalam maupun luar negeri.

Baca juga: Cara Mengganti Nomor HP yang Terdaftar di BPJS Kesehatan via WhatsApp

Untuk pemilihan lokasi klinik, Bagus mengatakan pembangunan Virtu DigiLab disesuaikan dengan perkembangan pembangungan jaringan Biznet. Ke depan, Adi mengatakan, Biznet berencana membangun lebih banyak VirtuDigiLab.

"Tahun ini ada 9 cabang, tahun depan (rencananya buka) 40-50 outlet (klinik). Harapannya kita double up terus," tutur Adi.

Saat ini, klinik Virtu DigiLab belum resmi beroperasi. Bagus mengatakan rencananya klinik ini akan mulai beroperasi segera setelah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Siapkan platform teknologi medis

Perwakilan Biznet mendemonstrasikan situs virtudigilab.com yang digunakan untuk memudahkan pengguna mendapatkan layanan kesehatan di klinik Virtu DigiLab.Kompas.com/Wahyunanda Kusuma P Perwakilan Biznet mendemonstrasikan situs virtudigilab.com yang digunakan untuk memudahkan pengguna mendapatkan layanan kesehatan di klinik Virtu DigiLab.

Selain mendirikan klinik secara fisik, Biznet juga tengah menyiapkan platform teknologi kesehatan Virtu DigiLab. Untuk saat ini, platform tersebut masih berbasis web dengan URL virtudigilab.com.

Baca juga: Sokong Sektor Kesehatan hingga Industri Penyiaran, Berikut Sederet Kegunaan Teknologi 5G

Di situs ini, pengguna bisa melakukan reservasi pemeriksaan di klinik Virtu DigiLab hingga memantau rekam medis dengan lebih mudah. Untuk saat ini, platform ini masih dalam penyempurnaan. Ke depan, virtudigilab.com juga diharapkan bisa menjadi aplikasi dedicated.

"Kami punya aplikasi nanti, yang daftar di aplikasi kami, akan mendapatkan akun ID. Akun itu akan menyimpan rekam medis," jelas Bagus.

Nantinya, rekam medis itu bisa memudahkan konsumen untuk memantau kesehatan, sekaligus digunakan ketika memeriksakan diri ke dokter dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan.

"Teknologi-teknologi ini lah yang kita kembangkan agar masyarakat lebih bisa menjaga kesehatan," pungkas Bagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com