Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Chip Lesu, AMD dan Samsung Beri Peringatan

Kompas.com - 12/10/2022, 10:00 WIB

KOMPAS.com - Angin segar untuk bisnis semikonduktor dunia mulai terlihat sejak akhir 2021, setelah sempat langka pada masa awal-awal pandemi Covid-19. Sesuai prediksi sebelumnya, pasar semikonduktor juga membaik pada semester 2022 ini.

Namun, di tengah krisis chip global yang mulai teratasi, Advanced Micro Devices (AMD) dan Samsung Electronics mewanti-wanti bahwa pasar semikonduktor bakal lesu pada 2023.

Mengingat prediksi pasar chip bakal turun, Samsung yang juga dikenal sebagai salah satu produsen chip memori terbesar di dunia, dilaporkan sudah memangkas proyeksi penjualan chip-nya hingga 32 persen.

Baca juga: Intel Bicara soal Investasi di Indonesia dan Strategi Hadapi Kelangkaan Chip

Hal tersebut dilakukan, karena menurut Kepala bisnis chip Samsung, Kyung Kyehyun, pasar chip memori belum bakal pulih (rebound) sepanjang tahun depan.

Sementara, AMD yang menguasai pasar chip PC dunia memperingatkan investornya bahwa pendapatan AMD bakal meleset sekitar 1 miliar dollar AS (kira-kira Rp 15,3 triliun) dari perkiraan sebelumnya.

Produsen chip lain macam Micron Technologies Inc. dan Kioxia Holdings Corp. juga memangkas pengeluaran dan jumlah produksi chip sebagai upaya menstabilkan harga yang anjlok.

Pemicu lesunya pasar semikonduktor

Ilustrasi chip memori Samsung LPDDR5Samsung Ilustrasi chip memori Samsung LPDDR5
Ada tiga faktor utama yang membuat pasar chip diprediksi lesu hingga tahun depan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Rabu (12/10/2022).

Pertama, permintaan chip yang menurun tiba-tiba. Pada masa awal-awal pandemi Covid-19 pada 2020, pasar chip mengalami krisis karena permintaan pasar tak sebanding dengan stok yang ada.

Permintaan chip yang tinggi itu terjadi karena orang-orang membeli perangkat elektronik baru untuk menunjang kerja dari rumah (WFH) dan pembelajaran jarak jauh.

Baca juga: Harga Chip Intel Disebut Bakal Naik, Laptop dan PC Jadi Semakin Mahal?

Alhasil, ketika itu, pelaku industri pun melakukan sejumlah manuver untuk mengimbangi kelangkaan chip. Salah satunya adalah memangkas produksi chip sehingga membuat harganya naik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com