Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mark Zuckerberg Kritik Ekosistem Apple, Sebut Tak Cocok dengan Metaverse

Kompas.com - 14/10/2022, 09:30 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - CEO Meta, Mark Zuckerberg, lagi-lagi melontarkan kritik ke Apple. Dalam sebuah wawancara dengan The Verge, Zuck mengkritik ekosistem Apple yang tertutup, berbeda halnya dengan Meta.

Ekosistem tertutup yang dimaksud Zuck merujuk pada ekslusivitas sistem operasi yang hanya bisa digunakan di produk tertentu.

"Ekosistem tertutup fokus pada kontrol dan integrasi yang ketat dalam menciptakan pengalaman unik dan terbatas," kata Zuck menanggapi ekosistem tertutup yang menurutnya hanya akan menguntungkan pemilik platform saja.

Zuck juga menyindir perangkat headset AR (augmented reality)/VR (virtual reality) Apple yang hingga saat ini masih sebatas rumor. Menurutnya, ekosistem tertutup yang dijalankan Apple tidak cocok dengan headset AR/VR yang menjadi perangkat penting penyokong dunia metaverse.

Baca juga: Bos Apple Tak Minat Kembangkan VR, Kenapa?

Ekosistem tertutup memungkinkan Apple memiliki kendali penuh seperti yang dilakukan Apple terhadap Mac dan iPhone. Menurut Zuck, hal itu bisa merugikan platform Virtual Reality (VR) lainnya.

Bahkan, Zuck menduga bahwa Apple ingin menghalangi perusahaannya dari kompetisi metaverse di masa depan.

"Jelas masuk akal bahwa (Apple) melihat kompetisi ini di masa depan dan ingin menghalangi kami," ujarnya, dihimpun KompasTekno dari The Verge, Jumat (14/10/2022).

Zuck lantas sesumbar ekosistem metaverse Meta akan lebih unggul ketimbang milik Apple.

Ekosistem yang terbuka menurut Zuck akan melibatkan lebih banyak orang maupun perusahaan, sehingga bisa saling berbagi kelebihan dari apa yang dibuat masing-masing pihak. Contohnya seperti platform Windows dan Android yang bisa saling berbagi kelebihan, alih-alih membatasi pengguna pada satu ekosistem seperti iOS dan Mac.

"Saya sangat yakin bahwa metaverse terbuka dan dapat dioperasikan serta dibangun oleh banyak pengembang dan perusahaan, akan lebih baik bagi setiap orang," lanjut Zuck dalam konferensi Connect.

Baca juga: Mark Zuckerberg Tanggapi Ejekan Netizen soal Avatar Metaverse yang Mirip Game

Konsep metaverse yang terbuka atau tertutup sendiri sebenarnya masih abstrak. Adapun alasan Zuck menilai metaverse besutan Meta terbuka adalah karena pihaknya bermitra dengan perusahaan lain untuk membangun dunia virtual, seperti Microsoft, Autodesk, dan Accenture.

Dalam wawancara dengan Decoder, bos Meta itu juga berkata dirinya terbuka untuk bekerja sama bersama perusahaan lain untuk membuat headset VR, meskipun ia tampaknya tidak akan memboyong pengalaman metaverse bikinannya ke platform lain.

Adapun CEO Apple, Tim Cook sudah menyatakan bahwa dirinya tidak sepakat dengan visi Meta soal metaverse. Sebab menurut Cook, rata-rata orang bahkan tidak paham apa itu metaverse. Dia juga percaya bahwa orang-orang tidak harus didorong untuk menjalani kehidupannya di dunia virtual.

Baca juga: CEO Apple Tak Yakin Orang-orang Paham soal Metaverse

Headset VR Meta Quest Pro

Guna menyiapkan dunia virtualnya, Meta sekarang meluncurkan headset VR bertajuk Quest Pro. Perangkat ini hadir dengan sejumlah sensor canggih untuk melacak wajah hingga prosesor, layar dan desain yang baru.

Meski memiliki spesifikasi yang cukup identik dengan pendahulunya, Meta mengklaim headset terbarunya membawa peningkatan hingga 75 persen dalam hal kontras gambar dan 10 persen lebih jelas.

Quest Pro juga dilengkapi dengan satu set kamera yang menghadap ke wajah pengguna untuk melacak pergerakan mata. Dengan begitu, sistem akan lebih mudah melacak eskpresi wajah pada avatar Meta, seperti tersenyum, mengedipkan mata, mengangkat alis dan sebagainya.

Fitur lainnya yaitu video passthrough yang mengandalkan empat kamera di perangkat guna merekam situasi di dalam ruangan, sehingga dapat menghasilkan video dengan resolusi yang tinggi.

Baca juga: Meta Rilis Headset VR Quest Pro, Harga Rp 23 Jutaan

Dengan fitur tersebut, kamera yang merekam situasi dalam ruangan akan di-render ke dalam headset, sehingga pengguna dapat melihat keseluruhan ruangan saat memakai headset. Di sana, pengguna dapat memindahkan/menempatkan objek secara virtual melalui headset tersebut.

Berdasarkan rumor yang berbeda di internet, Apple juga tengah menyiapkan tiga headset Augmented Reality (AR) atau Virtual Reality (VR). Di antara perangkat tersebut kabarnya akan dinamakan "Apple Reality Pro" dan menjadi penantang Quest Pro.

Meski belum diresmikan Apple, headset VR tersebut konon akan dilengkapi layar berkualitas 8K hingga sensor canggih untuk mendeteksi gerakan dan lingkungan sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com