Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver Baru AS soal Ekspor Chip, Jegal Kemajuan Militer China

Kompas.com - Diperbarui 17/10/2022, 08:29 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Pembatasan ekspor ke China kali ini juga mencakup pembatasan pada mesin pembuat chip yang mampu membuat beberapa chip pengolah angka paling canggih serta chip memori komputer dan penyimpanan data.

Kebijakan baru ini juga akan memungkinkan AS untuk memblokir chip buatan luar negeri yang diproduksi dengan teknologi AS, untuk digunakan perusahaan China.

Menurut Pemerintah AS, mengekspor semikonduktor dan mesin pembuat chip ke China sama dengan mengizinkan China dan militernya mengakses chip dan peralatan pembuat chip paling canggih. Hal ini dinilai menimbulkan risiko keamanan nasional yang besar bagi AS.

Chip canggih saat ini semakin menjadi pilar kekuatan geopolitik. Hal ini mengingat chip merupakan salah satu komponen terpenting yang mengotaki berbagai perangkat termasuk sistem militer dan kemampuan pemrosesan data yang mendorong ekonomi modern, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Wall Street Journal, Sabtu (15/10/2022).

Pembatasan ekspor chip bikin pasar semikonduktor lesu

Asosiasi Industri Semikonduktor mengatakan sedang menilai dampak dari aturan baru tersebut.

Namun, diwartakan sebelumnya, pembatasan ekspor chip dari AS ke perusahaan China ini disebut menjadi salah satu faktor utama yang bakal membuat pasar semikonduktor melesu sepanjang 2023 mendatang.

Baca juga: Bisnis Chip Lesu, AMD dan Samsung Beri Peringatan

Saat ini, pasokan chip dunia sudah berangsur normal pasca-krisis kelangkaan chip global akibat pandemi Covid-19. Tak hanya kembali normal, firma riset IDC memperkirakaan stok chipset akan oversuply pada 2023. Hal itu terjadi karena penambahan kapasitas besar-besaran di akhir tahun 2022.

Di tengah stok chip yang melimpah, pembatasan ekspor ini justru membuat produsen chip asal AS tak bisa menjual chip bikinannya ke perusahaan China, tanpa izin dari pemerintah AS. Padahal China disebut-sebut menjadi pasar semikonduktor terbesar di dunia.

Akibat kontrol ekspor terhadap perusahaan China tersebut, permintaan chip diprediksi bakal menurun sehingga membuat pasar chip lesu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com