Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Baru Oppo di Tangerang Bisa Produksi 1 HP dalam 10 Detik

Kompas.com - 19/10/2022, 13:30 WIB
Bill Clinten,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Oppo Indonesia membuka pabrik baru yang berlokasi di Jl. Bayur, Periuk, Kota Tangerang, Banten. Baru-baru ini, Oppo mengajak sejumlah awak media menjelajahi pabrik barunya itu, pada Selasa (18/10/2022).

Dalam momen tersebut, Oppo mengungkap bahwa pabrik anyarnya itu memiliki kemampuan untuk memproduksi 1 unit ponsel Oppo dalam hanya waktu 10 detik.

Hal ini disampaikan Business Performance Manager PT Bright Mobile Telecommunication (Oppo Indonesia), Jefry Firman de Haan.

Menurut Jefry, 10 detik tersebut sudah mencakup proses awal seperti proses perakitan (assembly) komponen papan inti (motherboard), kamera, antena, dll hingga proses pengemasan (packing) yang berada di paling akhir.

"Jadi setiap 10 detik, satu ponsel Oppo akan keluar dari area packing dan menjadi sebuah produk yang sudah dikemas lengkap dengan plastik," jelas Jefry kepada KompasTekno.

Baca juga: Melihat Isi Pabrik Baru Oppo di Bayur Tangerang Seluas 10 Hektar

Jefry melanjutkan, dalam waktu 10 detik tersebut, puluhan operator pabrik akan melakukan perakitan dan pengemasan satu unit ponsel Oppo secara urut dan bergantian dengan cepat, sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Nah, apabila kita mengkalkulasikan jumlah produksi ponsel Oppo dalam satu hari dengan gambaran satu unit ponsel akan diproduksi dalam waktu 10 detik, maka Oppo agaknya bakal bisa membuat sekitar 8.600 unit ponsel per harinya.

PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto (kiri) dan Business Performance Manager PT Bright Mobile Telecommunication (Oppo Indonesia), Jefry Firman de Haan (kanan) dalam kunjungan media ke Pabrik Oppo Bayur, Selasa (18/10/2022).KOMPAS.com/Oik Yusuf PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto (kiri) dan Business Performance Manager PT Bright Mobile Telecommunication (Oppo Indonesia), Jefry Firman de Haan (kanan) dalam kunjungan media ke Pabrik Oppo Bayur, Selasa (18/10/2022).

Angka itu berasal dari perhitungan 1 hari yang setara dengan 86.400 detik, lalu dibagi dengan 10 detik, dan dikalikan dengan 1 unit ponsel sehingga muncul angka 8.600 unit ponsel.

Meski demikian, rata-rata ponsel Oppo yang bisa diproduksi per hari ternyata tidak mencapai angka tersebut.

Pasalnya, ada sejumlah aturan yang diterapkan pabrik Oppo terkait proses produksi perangkat seperti adanya waktu istirahat operator, penghentian jalur produksi total jika ada masalah, dan lain sebagainya.

"Dalam satu jalur (lane) produksi, kami mampu membuat sekitar 2.800 unit ponsel Oppo setiap harinya, sesuai dengan aturan atau prosedur operasional standar (SOP) dan waktu yang telah kami rancang," jelas Jefry.

Perlu dicatat, 1 unit ponsel Oppo yang dibuat dalam 10 detik tadi berasal dari 1 jalur produksi saja. Di pabrik baru di Bayur, Oppo memiliki tiga ruangan produksi yang masing-masing diisi oleh sekurang-kurangnya 7 jalur produksi.

Dengan kata lain, angka 2.800 unit per hari tadi bukan merupakan total kemampuan produksi per hari untuk keseluruhan kemampuan pabrik.

Adapun pabrik Oppo Bayur, menurut Jefry, memiliki kemampuan untuk memproduksi hingga sekitar 1-2 juta unit ponsel Oppo per bulannya.

Baca juga: Oppo A77s Resmi di Indonesia, Harga Rp 3 Jutaan

Alur produksi 1 unit ponsel Oppo

Ilustrasi ruangan production line pabrik ponsel Oppo.
KOMPAS.com/Oik Yusuf Araya Ilustrasi ruangan production line pabrik ponsel Oppo.

Kembali lagi ke jalur produksi tadi, secara spesifik, setiap jalur produksi akan diisi oleh puluhan operator pabrik, yang bakal melakukan perakitan dan pengemasan satu unit ponsel Oppo secara urut dan bergantian dengan cepat, sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Puluhan operator tersebut memiliki tugas masing-masing dan akan berdiri secara rapi di satu jalur produksi yang memiliki panjang sekitar 50 meter, terdiri dari 30 meter untuk operator assembly dan 20 meter untuk operator packing.

Jalur produksi tersebut dibekali dengan jalur berjalan mungil mirip eskalator datar alias conveyor belt yang berada tepat di depan operator.

Conveyor belt ini berfungsi untuk mengoper perangkat ke operator lainnya, tanpa harus memberikannya menggunakan tangan.

Di beberapa titik sepanjang jalur produksi, conveyor belt akan dihadang dengan beberapa mesin yang berfungsi untuk melakukan pengerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh manusia.

Ilustrasi mesin pabrik yang digunakan untuk pengerjaan produksi ponsel Oppo yang tidak bisa dilakukan manusia.KOMPAS.com/Oik Yusuf Ilustrasi mesin pabrik yang digunakan untuk pengerjaan produksi ponsel Oppo yang tidak bisa dilakukan manusia.

Beberapa di antaranya seperti perekatan cangkang dengan bodi ponsel, pemasangan sistem operasi (OS), pengujian layar dan kamera dengan parameter yang telah ditentukan, dan lain sebagainya.

Di pengujung garis produksi, operator pemungkas akan melakukan pengecekan akhir terhadap perangkat Oppo, sebelum akhirnya ponsel tersebut akan dikemas dalam kotak penjualan.

Setelah dikemas, ponsel akan dimasukkan ke dalam kardus, di mana satu kardus akan berisi 10 unit ponsel.

Baca juga: Membandingkan Oppo A77s Vs Oppo A76, Apa Saja Peningkatannya?

Kardus-kardus itu lantas akan ditumpuk dalam satu rak dalam sekitar 6-7 tumpukan, hingga total maksimal kardus yang ada di satu rak mencapai 70 kardus. Artinya, satu rak akan berisi 700 unit ponsel Oppo. 

Nantinya, kardus yang disusun dalam rak ini akan dipindahkan ke ruangan lain, tepatnya di gudang (warehouse), sebelum mereka bisa dikirim dan didistribusikan ke pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com