Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Operator Seluler Ikuti Lelang Frekuensi demi Konsumen

Kompas.com - 20/10/2022, 09:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kelebihan TDD di spektrum 2.300 MHz, kapasitasnya besar karena cakupannya sempit sehingga frekuensi bisa digunakan berulang (re-use) pada BTS (base transceiver station) yang berselang-seling.

Ini yang membuat layanan operator pemilik 2.300 MHz TDD, misalnya Telkomsel, unggul dalam layanan internet cepat di kawasan padat trafik, saat dua operator FDD lain “kehabisan napas”.

IOH saat ini memiliki spektrum selebar 92,5 MHz dengan pelanggan sebanyak 94 juta. Telkomsel dengan pelanggan 169 juta menguasai spektrum selebar 147,5 MHz, termasuk 50 MHz di TDD – 30 MHz untuk gelaran nasional dan 20 MHz di gelaran berdasarkan zona, tidak nasional.

Spektrum frekuensi menjadi sumber daya terbatas yang sangat penting di era digital yang akan menjadi penggerak khususnya sektor ekonomi, pantas untuk diperjuangkan.

Besar manfaatnya bagi peningkatan kualitas layanan dan pengalaman pelanggan, berkaitan dengan strategi berorientasi kepada pelanggan (customer orientation) baik dalam peningkatan QoS (mutu layanan) maupun cakupan (coverage), selain persiapan penggelaran layanan 5G.

Tidak hanya itu, kepemilikan spektrum frekuensi juga jadi keunggulan dalam bersaing (competitive advantage) dalam industri telekomunikasi yang persaingannya sangat tajam.

Telkomsel unggul dalam jumlah lebar pita, namun secara MHz per pelanggan mereka masih kekurangan. Ibarat tubuh, tambahan spektrum frekuensi menjadi darah segar yang perlu miliki dan dipertahankan. Seperti halnya IOH yang sebenarnya berharap spektrum itu tetap miliknya.

Layanan 5G

Dalam proses lelang, pada 6 Oktober lalu Kementerian Kominfo mengeluarkan rilis soal evaluasi administrasi menyangkut besaran tawaran kedua operator. Telkomsel menawar Rp 605 miliar lebih, sementara XL Axiata Rp 540 miliar.

Manajemen Telkomsel mengapresiasi pengumuman Kemkominfo itu. Kata VP Corporate Communication Telkomsel Saki Hamsat Bramono, “Telkomsel akan terus mengikuti tahapan seleksi selanjutnya, sampai dengan nantinya ditetapkan sebagai pemenang secara resmi oleh Kementerian Kominfo.”

Kabar baiknya, pemerintah tahun depan akan menawarkan satu spektrum frekuensi bekas pakai televisi siaran analog, selebar 90 MHz di spektrum 700 MHz, yang konon juga akan dilelang. Proses ASO (analog switch off) direncanakan kelar pada awal November 2022, setelah mundur sebulan.

Setiap perusahaan televisi analog memakan lebar spektrum, sementara dengan digital, multipleksing frekuensi bisa digunakan bersama sehingga efisien. Selain mutu gambar dan suara menjadi jauh lebih bagus.

Pengembangan jaringan dengan menambah frekuensi baru, jadi jalan yang harus dipilih operator jika peduli pelanggan, baik retail maupun korporasi.

Di tengah kerja keras mengubah diri menjadi operator modern, penyediaan layanan broadband yang andal bagi pelanggan menjadi syarat mutlak.

Telkomsel, juga XL Axiata dan lainnya, berkepentingan dan mereka tampaknya konsisten meningkatkan kualitas serta kapasitas jaringan sesuai standar kualitas operasional yang ditetapkan pemerintah.

Khususnya demi menjaga dan meningkatkan mutu layanan bagi pelanggan dalam menikmati beragam aktivitas digital, dari browsing, streaming, hingga gaming.

Kebutuhan mutlak, karena sektor ekonomi digital diharapkan menjadi penopang utama ekonomi nasional mulai 2023 sehingga darah segar spektrum frekuensi baru amat ditunggu.

Juga spektrum frekuensi yang spesifik sangat diperlukan untuk gelaran layanan 5G, misalnya spektrum frekuensi 26000 MHz (26 GHz), 35 GHz, dan spektrum lebih tinggi lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com