Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Iklan Seret, Keuntungan Induk Google Turun 27 Persen

Kompas.com - 26/10/2022, 13:45 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Meski sudah menjadi perusahaan internet raksasa dunia, Google ternyata juga tidak kebal terhadap ketidakpastian ekonomi global.

Pasalnya, pada kuartal ketiga 2022 ini, bisnis utama Google seperti Ad (iklan) dan YouTube menunjukkan perlambatan sehingga keuntungan perusahaan ikut tergerus.

Hal tersebut terbukti dari laporan keuangan kuartal ketiga 2022 dari perusahaan induk Google, Alphabet, yang dipublikasi pada Selasa (25/10/2022).

Dari laporan keuangan itu diktehui bahwa keuntungan bersih Alphabet turun 27 persen di tengah kondisi ekonomi global yang makin memburuk, adanya kenaikan inflasi dan suku bunga.

Pada kuartal III-2022 ini, Alphabet hanya berhasil meraup laba bersih sebesar 13,9 miliar dollar AS atau setara Rp 216,4 triliun.

Baca juga: Pemasukan YouTube dari Iklan Rp 109 Triliun, Turun 2 Persen

Angka ini lebih kecil 27 persen dari laba bersih yang dikumpulkan induk Google itu pada periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 18,94 miliar dollar AS (sekitar Rp 295,2 triliun).

Berbicara soal pendapatan, Alphabet dilaporkan membukukan pendapatan sebesar 69,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 1,077 triliun) pada periode Juli-September 2022. Angka ini naik 6 persen dibanding pendapatan Alphabet tahun lalu yang sebesar 65,1 miliar dollar AS.

Lantas, bagaimana dengan pendapatan masing-masing untuk bisnis iklan Google dan YouTube pada kuartal III-2022?

Bisnis iklan Google dan YouTube seret

Karena bisnis yang melambat, pendapatan iklan Google dilaporkan hanya meraup keuntungan yang tipis dan dibawa ekspektasi para analisis keuangan. Sementara iklan di YouTube justru minus.

Bisnis iklan Google dilaporkan membukukan pendapatan 54,5 miliar dollar AS (kira-kira Rp 849,5 triliun) pada kuartal III-2022, hanya naik 4 persen dari tahun lalu.

Eksekutif Alphabet mengatakan bahwa pihaknya memang melihat pengiklan sedang berhemat dengan cara memangkas anggaran iklan untuk asuransi, pinjaman, hipotek dan crypto, serta lebih sedikit iklan game.

Chief Financial Officer Alphabet, Ruth Porat mengatakan bahwa pertumbuhan moderat tersebut masih akan berlanjut pada kuartal keempat mendatang.

Baca juga: Siap-siap, Instagram Bakal Diselipi Iklan Lebih Banyak

Sementara pendapatan iklan YouTube menyusut untuk pertama kalinya sejak Alphabet mulai melaporkan pendapatan YouTube secara terpisah pada akhir 2019.

Pada kuartal III-2022, pendapatan iklan YouTube adalah sebesar 7 miliar dollar AS (kira-kira Rp 109,1 triliun), turun 2 persen dari tahun lalu yang sebesar 7,2 miliar dollar AS, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Guardian, Rabu (26/10/2022). 

Salah satu faktor yang membuat pendapatan iklan di YouTube minus adalah berkat persaingan dengan TikTok yang terus berlanjut.

Pada September lalu, YouTube memilih untuk menempatkan iklan di fitur video pendek miliknya, Shorts, dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan di tengah persaingan ketat dengan TikTok di pasar video pendek.

Pengurangan karyawan

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Google dilaporkan diam-diam mengurangi jumlah karyawannya, sebagaimana diwartakan pada September lalu.

Pengurangan karyawan di Google disebut dilakukan dengan cara membubarkan sejumlah tim, divisi, atau departemen di perusahaannya. Setelah menutup divisi, Google memberikan waktu tertentu kepada karyawan yang terkena dampak, untuk melamar posisi lain di perusahaan.

Langkah itu tampaknya dilakukan untuk menghindari PHK massal. Google pun memilih melakukan penyesuaian divisi-divisi di perusahannya.

Baca juga: Daftar Perusahaan Teknologi yang PHK Karyawan, dari Netflix hingga Tesla

Dengan begitu, pekerja yang terdampak tidak benar-benar di-PHK karena masih berpeluang menemukan posisi baru di divisi lain. Sementara di sisi lain, Google dapat memangkas biaya operasional dari divisi yang ditutupnya.

Selain menutup sejumlah divisi, Google dilaporkan memangkas proyek di unit usaha inkubator internal untuk proyek baru yang bernama Area 120, menjadi setengahnya pekan lalu.

Dalam sebuah pernyataan terpisah, perwakilan Google juga hanya merujuk kepada pernyataan CEO Google Sundar Pichai pada bulan Juli.

Ketika itu, Pichai mengatakan bahwa perusahaan akan memperlambat laju perekrutan karyawan barunya. Terlepas dari kebijakan umum itu, Google masih terus merekrut pegawai untuk posisi insinyur (engineer) dan posisi penting lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com