Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkah Konyol Elon Musk Bawa Wastafel ke Kantor Twitter, Buat Apa?

Kompas.com - 27/10/2022, 18:15 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada saja yang menarik dari Elon Musk dan tingkahnya. Kali ini, CEO Tesla dan SpaceX itu terlihat menenteng-nenteng wastafel bewarna putih sambil tertawa saat memasuki kantor pusat Twitter di San Francisco, Amerika Serikat.

Hal tersebut terungkap dari video singkat berdurasi 9 detik yang diunggah Musk melalui sebuah twit akun Twitter pribadinya dengan handle @elonmusk, hari Kamis (27/10/2022). Musk pun menambahkan keterangan "Masuk ke kantor Twitter - mari kita renungkan!" pada twitnya itu.

Twit tersebut pun langsung menyita perhatian banyak orang. Hingga berita ini ditulis, video Musk membawa wastafel ke kantor pusat Twitter itu mendapat like lebih dari 790 ribu, di-retweet 115 ribu kali, dan dibanjiri komentar hingga 28 ribu.

Baca juga: Bio Twitter Elon Musk Ganti Chief Twit, Akuisisi Segera Rampung?

Lantas, apa maksud Elon Musk membawa wastafel ke kantor perusahaan yang ingin dibelinya itu?

Tak jelas dari mana wastafel itu berasal dan apa tujuan Musk membawa wastef itu ke kantor Twitter. Namun, wastafel ini boleh jadi merupakan simbol yang menandakan bahwa Musk akhirnya bakal terlibat di dalam Twitter.

Hal ini mengingat kejadian Elon Musk membawa wastafel ke kantor Twitter bertepatan sehari sebelum tenggat waktu (deadline) penyelesaian proses akuisisi Musk kepada Twitter. Bila hingga tenggat tersebut akuisisi tak kunjung gol, maka Musk harus melanjutkan proses persidangan setelah saling gugat dengan Twitter.

Spekulasi lain soal wastafel yang dibawa Musk juga bisa mengacu pada idiom bahasa Inggris berbunyi "everyhting but the kitchen sink".

Ungkapan itu lahir saat Perang Dunia II. Ketika itu, sebanyak mungkin barang-barang rumah tangga disumbangkan untuk perang, termasuk semua logam, untuk digunakan sebagai gudang senjata AS. Namun, wastafel dapur dari keramik dan besi cor tua umumnya tetap terpasang, dianggap terlalu berat dan menyusahkan.

Bila dikaitkan dengan twit dan kelakuan Musk membawa wastafel, Elon Musk diduga bakal melakukan "sesuatu" kepada platform media sosial berlogo burung Larry Bird itu. Spekulasi itu setidaknya diungkapkan oleh Teslarati, outlet media di California yang fokus pada pemberitaan perusahaan milik Musk macam Tesla dan SpaceX.

Baca juga: 5.600 Karyawan Twitter Terancam PHK Setelah Akuisisi Elon Musk Tuntas

Namun, tujuan atau makna asli Musk membawa wastafel ke kantor pusat Twitter tampaknya hanya Tuhan dan Musk yang tahu.

Sebelumnya, Musk memang santer dilaporkan bakal melakukan PHK terhadap 75 persen karyawan Twitter pasca-akuisisi rampung. Persentase itu jauh lebih banyak dari dugaan awal.

Bila dikalkulasi, angka itu setara dengan sekitar 5.600 karyawan Twitter dari total 7.500 karyawan. Bila rencana ini benar-benar berjalan, maka Twitter hanya akan mengerahkan 1.900 karyawan untuk menjalankan operasional perusahaan.

Namun, hal ini juga dibantah Elon Musk ketika berkunjung ke kantor Twitter, sebagaimana dilaporkan TechCrunch, Kamis (27/10/2022).

Ke kantor Twitter untuk bahas deadline akuisisi besok?

Beberapa jam setelah twit berisi video Musk membawa wastafel diunggah, CEO Tesla ini kembali mengirimkan twit lainnya yang mengatakan bahwa dia sempat bertemu "orang-orang hebat" ketika berkunjung ke kantor Twitter.

Tidak disebutkan apa maksud dia mengunjungi kantor Twitter, begitu juga siapa saja sosok atau pejabat Twitter yang dia temui pada momen tersebut. Yang jelas, kunjungan Musk ke Twitter ini mungkin berhubungan dengan perintah hakim setempat yang menginstruksikan bahwa Musk harus merampungkan proses akuisisi pada Jumat (28/10/2022) pekan ini.

Selain berkunjung ke kantor pusat Twitter, Musk baru-baru ini mengganti informasi biografi alias "bio" di akun Twitter @elonmusk.

Adapun bio tersebut diganti dengan keterangan "Chief Twit". Musk juga mengubah informasi lokasi di profilnya menjadi "Twitter HQ" (kantor pusat Twitter). Ini merupakan indikasi kuat bahwa Elon Musk mungkin bakal menjadi Chief Executive Officer (CEO) alias pemimpin Twitter sesaat lagi.

Baca juga: Elon Musk Selamat dari Gugatan jika Beli Twitter Sebelum Deadline

Tarik ulur akusisi Twitter

Ilustrasi Elon Musk yang menawar untuk membeli Twitter. TechCrunch/ Bryce Durbin Ilustrasi Elon Musk yang menawar untuk membeli Twitter.
Seperti diwartakan sebelumya, Elon Musk dan Twitter menandatangani perjanjian akuisisi pada 26 April lalu. Dengan ditandatanganinya perjanjian definitif itu, artinya Elon Musk resmi membeli platform mikroblogging yang didirikan oleh Jack Dorsey itu.

Pada Mei 2022, Twitter dan Musk berselisih soal data akun bot dan spam yang beredar di platform mikroblogging tersebut. Perselisihan tersebut tak kunjung menemui titik terang sehingga Musk membatalkan rencana akuisisinya pada Juli 2022.

Sejak saat itu, kedua pihak saling menggugat di pengadilan karena merasa dirugikan satu sama lain.

Namun pada awal Oktober ini, Elon Musk akhirnya memutuskan akan melanjutkan rencananya membeli Twitter. Keputusan tersebut dibuktikan oleh dokumen pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS.

Dokumen itu menegaskan bahwa Musk akan melanjutkan penutupan transaksi pembelian saham Twitter sesuai kesepakatan yang sudah disepakati sebelumnya.

"Kami bermaksud memberi tahu Anda bahwa Musk bermaksud untuk melanjutkan penutupan transaksi yang dimaksud pada Perjanjian Penggabungan 25 April 2022, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan di dalamnya," demikian keterangan dalam dokumen yang diajukan ke SEC itu.

Baca juga: Setelah Drama Panjang, Elon Musk Akhirnya Jadi Beli Twitter

Twitter juga mengonfirmasi pihaknya sudah menerima surat dari Elon Musk itu. Berdasarkan surat tersebut, Elon Musk sepakat untuk membeli Twitter dengan harga sesuai kesepakatan awal, yaitu 54,20 dolar AS (Rp 823.000) per lembar saham atau total 44 miliar dolar AS (Rp 668 triliun).

Dalam dokumen yang diajukan ke SEC, pihak Musk berkata bahwa kesepakatan akan dilakukan dengan syarat "pengadilan menyetop proses hukum dan menunda persidangan".

Hakim yang menangani perkara Elon Musk dan Twitter, Kathaleen McCormick, mengabulkan permintaan miliarder itu, sembari menunggu penyelesaian transaksi.

Meski ditunda, sidang gugatan kedua pihak ini akan tetap digelar setelah penutupan transaksi akuisisi rampung.

Berdasarkan keputusan, hakim memberikan tenggat waktu bagi Musk dan Twitter untuk menyelesaikan penutupan transaksi sampai 28 Oktober 2022 pukul 17.00 waktu AS. Bila hingga tenggat tersebut transaksi tak kunjung ditutup, tanggal sidang akan kembali ditetapkan pengadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com