Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi Bisnis Suram, Intel PHK Karyawan

Kompas.com - 29/10/2022, 14:01 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Intel resmi mengumumkan pihaknya akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) guna memangkas biaya operasional perusahaan. Kabar ini sekaligus mengonfirmasi laporan sebelumnya soal bocoran PHK yang direncanakan Intel.

Dalam pengumuman pendapatan perusahaan untuk kuartal III-2022, CEO Intel, Pat Gelsinger berkata pihaknya akan memangkas biaya hingga 3 miliar dolar AS (Rp 46,5 triliun) pada tahun depan. Biaya tersebut termasuk anggaran gaji karyawan Intel.

Selain itu Gelsinger juga mengatakan bahwa Intel akan mengurangi jam kerja bagi beberapa karyawan pabrik.

Meski mengonfirmasi keputusan PHK, Intel tak merinci berapa jumlah karyawan atau divisi mana yang terdampak PHK. Adapun laporan Bloomberg sebelumnya mengatakan bahwa karyawan yang akan paling terdampak PHK yaitu dari divisi penjualan dan pemasaran.

Baca juga: Pasar PC Turun, Intel Bakal Mem-PHK Ribuan Karyawan

Pada akhir tahun 2020, Intel tercatat memiliki 110.600 karyawan. Jumlahnya kemudian naik menjadi 131.500 per awal Oktober ini.

Sementara itu dalam wawancara dengan Reuters, Gelsinger berkata bahwa biaya karyawan jumlahnya relatif kecil dari total pengeluaran perusahaan. Untuk itu, Intel lebih fokus pada pabriknya sebagai area penghematan anggaran.

Pada akhir tahun 2025, Intel berharap bisa memangkas biaya lebih besar lagi, mulai dari 8-10 miliar dolar AS (Rp 124-155 triliun) per tahun.

Saat ini, Intel dihadapkan dengan kondisi surplus stok semikonduktor akibat dinamika pandemi. Pada awal pandemi, industri mengalami kendala stok sehingga semikonduktor terbilang langka. Namun kini, seriring meredanya pandemi, stok komponen tersebut justru berlebih.

Tak hanya Intel, kondisi yang sama juga dialami oleh perusahaan terkait seperti AMD dan Nvidia.

"Industri chip berubah dari kurang menjadi surplus (pada awal 2023) di sejumlah perangkat. Ini akan berdampak negatif pada pendapatan di seluruh industri chip, dan biasanya situasi ini membutuhkan evaluasi ulang dalam hal biaya dan margin," kata analis Gartner, Gaurav Gupta dikutip dari The Verge, Sabtu (29/10/2022).

Baca juga: Spotify Dikabarkan PHK Karyawan Divisi Podcast

Bisnis PC Intel turun 17 persen

Pada kuartal III-2022, Intel membukukan bisnis PC-nya turun 17 persen dibandingkan tahun lalu. Selain itu, bisnis data center perusahaan juga anjlok hingga 27 persen, dihimpun dari Oregonlive.

Meski demikian, saham perusahaan naik 6,2 persen menjadi 27,91 dolar AS (Rp 433.000) per lembar.

Dalam kesempatan yang sama Intel merevisi taksiran pendapatan tahun 2022 dari 76 miliar dolar AS (Rp 1.180 triliun) menjadi 63-64 miliar dolar AS (Rp 978-993 triliun). Menurut Gelsinger, prediksi ini didasarkan pada kondisi ekonomi global yang menurun dan dia belum melihat adanya titik cerah untuk ekonomi di tahun depan.

"Sulit untuk melihat kabar baik apa pun di masa depan. Ini benar-benar kondisi yang menantang, lingkungan yang tidak terduga," kata Gelsinger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com