Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Cara Kerja QR Code dan Alasan Punya Kode Kotak

Kompas.com - 31/10/2022, 12:04 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber GizChina

KOMPAS.com - QR (Quick Response) Code atau kode QR kini lumrah ditemui. QR Code tampil dengan bentuk kotak dan kelir hitam putih. QR Code kerap digunakan untuk transaksi, menunjukkan lokasi, dan lain sebagainya.

QR Code juga menawarkan cara penggunaan yang sederhana, karena pengguna hanya perlu memindai kode menggunakan kamera smartphone.

Nah, di balik kesederhanannya, QR Code menyimpan kerumitan. Di dalamnya tersimpan informasi yang dapat membawa pengguna ke "tempat" lainnya dengan cepat.

Seperti apa teknologi di balik kode QR?

Transformasi dari barcode

QR Code atau kode QR awalnya muncul pada tahun 1994. Meski demikian, perlu waktu cukup lama bagi teknologi ini untuk digunakan secara massal. Di China misalnya, QR Code baru populer pada 2001 atau tujuh tahun sejak kemunculannya.

Sebelum QR Code ramai digunakan di masyarakat, kode batang atau barcode sudah lebih dulu populer.

Baca juga: Unggahan Instagram Bisa Dibagikan dengan Kode QR

Nah, QR Code adalah transformasi dari barcode, karena tidak lagi memakai garis vertikal dengan ketebalan berbeda sebagai kodenya, melainkan menggunakan beberapa kotak hitam dan putih berukuran kecil.

Pada dasarnya, kode-kode pada barcode maupun QR Code adalah portal informasi. Pada QR Code, informasi seperti angka, huruf dan simbol diubah menjadi biner "0" dan "1" menggunakan pengaturan pengkodean tertentu.

Karakter tersebut kemudian diproses sehingga menjadi kotak putih yang mewakili biner "0" dan kotak hitam kecil mewakili "1".

Karakter tersebut diurutkan berdasarkan informasi yang dimuat. Dalam konteks kode dua dimensi, urutan biner 01 dibaca melalui kontras warnanya. Selanjutnya, biner diubah menjadi karakter angka yang biasa dikenali orang-orang.

Agar lebih jelas, berikut komposisi kode QR serta fungsinya.

Grafis untuk mendeteksi posisi

Pada QR Code terdapat kotak hitam dan putih berukuran cukup besar di tiga sudutnya. Komponen ini berfungsi sebagai grafis pendeteksi posisi agar mengurangi kekeliruan pengaturan posisi.

Komponen ini akan membantu proses pemindaian agar tetap berjalan lancar, meskipun pengguna memposisikan posel secara horizontal maupun vertikal.

Grafis pendeteksi posisi pada kode QRQR Code Generator Grafis pendeteksi posisi pada kode QR
Penempatan grafis pendeteksi posisi pada setiap kode QR akan tetap sama, namun ukurannya akan bervariasi.

Baca juga: Tidak Bisa Scan Kode QR WhatsApp Web? Ini Alasan dan Cara Mengatasinya

Informasi format

Komponen ini bertugas mengoreksi kesalahan kode. Semakin tinggi levelnya, semakin kuat kemampuan koreksi kesalahannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber GizChina
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com