Tugas yang kedua lebih ringan dibanding yang pertama. Sebab, para peneliti melakukan pengujian terhadap pemrosesan visual anak yang bermain game dengan tidak bermain game.
Hasil uji ini adalah anak-anak yang aktif bermain game menunjukkan kinerja otak yang lebih efisien saat memroses visual. Artinya, anak lebih cepat tanggap terhadap visual. Hal tersebut kemungkinan besar dipengaruhi oleh seringnya terpapar video game dalam perangkat.
Beberapa studi sebelumnya menyebut bahwa bermain game, terutama di level adiktif, akan mempengaruhi kesehatan mental anak. Studi ini pun mencoba menguhi hipotesa tersebut.
Hasilnya, anak yang aktif bermain video game 3-4 jam sehari, memang cenderung menunjukkan masalah mental dan perilaku yang lebih tinggi dibanding anak yang tidak bermain game.
Kendati demikian, periset menyebut hasil tersebut tidak siginifikan secara statistik. Artinya, belum bisa disimpulkan dengan pasti apakan masalah kesehatan mental pada anak dapat turut dipicu oleh bermain video game. Mereka menyebut masih harus melakukan penelitian lebih lanjut ketika anak beranjak dewasa.
Baca juga: Psikolog: Orangtua Rugi Jika Larang Anak Pakai Gadget
Terlaps dari hasil positif yang ditemukan dari aktivitas bermain video games, peneliti tidak menyarankan para orang tua membebasan putra-putrinya untuk bermain game, komputer, ponsel atau TV seharian penuh.
Sebab, menurut mereka, hasil penelitian ini kemungkinan besar juga tergantung pada aktivitas spesifik yang dilakukan anak.
Misalnya, anak-anak yang bermain video game bergenre petualangan, teka-teki, olahraga, atau menembak, kemungkinan akan memiliki efek perkembangan neurokognitif yang berbeda. Dalam penelitian ini, periset tidak menilai jenis game yang dimainkan anak-anak.
“Meski kami tidak dapat mengatakan apakah bermain video game secara teratur menyebabkan kinerja neurokognitif yang superior, ini adalah temuan yang menggembirakan. Salah satu yang harus terus kami selidiki pada anak-anak ini adalah saat mereka beralih ke masa remaja dan dewasa muda,” papar Chaarani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.