Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekayaan Menyusut, Bos-bos Teknologi Tak Setajir Dulu

Kompas.com - 01/11/2022, 11:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 20 miliarder yang merupakan bos-bos perusahaan teknologi raksasa, harus legowo karena kekayaan bersihnya (net worth) menguap triliunan rupiah sepanjang 2022 ini.

Sebut saja seperti CEO Tesla sekligus pemilik Twitter Elon Musk, pendiri Amazon Jeff Bezos, pendiri Microsoft Bill Gates, hingga CEO Meta Mark Zuckerberg.

Setidaknya begitulah menurut laporan terbaru The Wall Street Journal yang dihimpun berdasarkan data dari peringkat harian orang-orang terkaya di dunia, Bloomberg Billionaires Index.

Menurut The Wall Street Journal, ada beberapa faktor yang ikut andil dalam menguapnya kekayaan miliarder di industri teknologi ini.

Mulai dari perlambatan ekonomi Amerika Serikat karena kenaikan suku bunga acuan The Fed, kekhawatiran akan potensi resesi di AS, serta tiga indeks saham terbesar di bursa saham AS Wall Street yang turun.

Bagi kebanyakan bos, eksekutif, dan pendiri perusahaan teknologi raksasa, kekayaan bersih mereka sangat bergantung pada saham perusahaannya. Karena itu, pergerakan harga saham perusahaan mereka bakal dapat berdampak besar pada volume kekayaan.

Mark Zuckerberg

Dari banyak miliarder di industri teknologi, Mark Zuckerberg menjadi orang yang paling banyak kehilangan kekayaan bersihnya, yakni mencapai 89,4 miliar dollar AS atau setara Rp 1.397,3 triliun sepanjang 2022.

Baca juga: Kekayaannya Menguap, Mark Zuckerberg Turun Kasta

Kekayaan bersih CEO Meta Platforms Inc. ini tersisa 36,1 miliar dollar AS atau kira-kira Rp 564 triliun per data Bloomberg Billionaires Index tanggal 1 November 2022.

Dengan total kekayaan tersebut, Zuckerberg menempati posisi ke-29 orang paling tajir sedunia. Padahal, awal tahun ini, Zuckerberg masih menempati posisi ke-10 orang paling kaya di dunia.

Merosotnya net worth Mark Zuckerberg disebabkan karena saham Meta (induk Facebook, WhatsApp, Instagram) yang kehilangan seperempat nilainya setelah laporan pendapatan yang mengecewakan.

Pendapatan Meta yang melambat dalam dua kuartal berturut-turut serta membengkaknya kerugian dari bisnis metaverse Meta membuat sentimen negatif di antara para investor. Sehingga nilai sahamnya turun dan membuat kekayaan Zuck menguap.

Elon Musk

Per 1 November ini, CEO Tesla Elon Musk masih mengukuhkan dirinya sebagai orang paling tajir sedunia.

Namun, Musk sudah tak sekaya sebelumnya. Sebab kekayaan pemilik baru Twitter ini telah lenyap sebesar 67 miliar dollar AS atau setara Rp 1.047 triliun.

Selama memimpin Tesla, Elon Musk diketahui hanya dibayar dalam bentuk option awards atau opsi saham, bukan gaji dalam bentuk uang tunai.

Jadi, kekayaan Musk sangat bergantung pada saham Tesla. Tak ayal, ketika tiga indeks saham di bursa saham AS Wall Street turun, ini membuat kekayaan Musk ikut menguap juga.

Baca juga: Elon Musk Disebut Bakal PHK 50 Persen Karyawan Twitter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com