Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Xbox Ejek Metaverse Mirip Video Game yang Jelek

Kompas.com - 01/11/2022, 15:02 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Metaverse yang diinisiasi Meta, menjadi istilah yang banyak diperbincangkan di industri teknologi selama beberapa waktu belakangan ini. Metaverse merupakan dunia virtual yang dapat dijelajahi pengguna melalui perangkat Virtual Reality (VR).

Di tengah hype "metaverse" belakangan ini, tidak sedikit orang yang skeptis dan mengkritik soal konsep "metaverse" itu sendiri.

Yang paling baru, konsep metaverse saat ini dideskripsikan sebagai sebuah video game yang jelek. Deskripsi itu dilontarkan oleh Phil Spencer, CEO Microsoft Gaming dan Kepala Xbox baru-baru ini.

"Saat ini (metaverse) adalah video game yang dibangun dengan buruk. Membangun metaverse seperti ruang tamu, bukan cara yang saya inginkan untuk menghabiskan waktu saya," kata Spencer, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari IGN, Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Daftar Game PS4 dan PS5 yang Turun Harga hingga 80 Persen

Meski begitu, Spencer tak memungkiri bahwa metaverse saat ini masih dalam tahap awal pengembangan. Ia meyakini bahwa metaverse bakal berevolusi seiring dengan berjalannya waktu.

Meski menjadi topik yang paling hangat dibicarakan, hingga kini, metaverse belum memiliki definisi pasti.

Saat ini, istilah metaverse sering diartikan sebagai dunia virtual baru yang memungkinkan seseorang direpresentasikan dengan avatar, lalu dapat berinteraksi, bermain game, bekerja, dan berkomunikasi dengan orang lainnya dalam ruang tiga dimensi (3D).

Berbagai perusahaan teknologi pun berlomba-lomba membuat "metaverse" versinya masing-masing. Salah satu yang paling "ambis" adalah Meta Platform Inc (dulu Facebook Inc.).

Meta menginvestasikan triliunan rupiah untuk membangun ekosistem metaverse, seperti membuat perangkat produk Augmented Reality (AR) dan Virtal Reality (VR) lewat Meta Reality Labs.

Menurut Meta, butuh waktu sekitar 1 dekade atau 10 tahun untuk benar-benar mewujudkan metaverse. Di sisi lain, tak sedikit pula pihak yang skeptis soal metaverse. Misalnya, seperti CEO Apple Tim Cook.

Baca juga: 3 Game Gratis PS Plus November 2022, Salah Satunya Nioh 2 Remastered

Di tengah hype "metaverse" belakangan ini, tidak sedikit orang yang mempertanyakan arti "metaverse" itu sendiri. CEO Apple, Tim Cook bahkan meyakini bahwa rata-rata orang tidak bisa mendefinisikan metaverse.

Cook juga mempertanyakan, bagaimana rata-rata orang mau menghabiskan waktu berlama-lama menjalani hidup mereka di dalam metaverse, bila mereka belum bisa mendefinisikannya.

Sementara perusahaan semikonduktor raksasa Intel menyebutkan bahwa teknologi yang ada saat ini masih belum mampu untuk mewujudkan visi dari metaverse itu sendiri.

Menurut Intel, untuk mewujudkan metaverse dibutuhkan peningkatan efisiensi komputasi hingga 1.000 kali lipat dari teknologi yang sudah ada saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com