Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jabodetabek Tak Bisa Nonton Siaran TV Analog Mulai Hari Ini

Kompas.com - Diperbarui 03/11/2022, 06:23 WIB

KOMPAS.com - Penghentian siaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO) akan mulai dilakukan pada Rabu malam 2 November 2022 pukul 24.00 WIB. 

Siaran TV analog yang sudah dinikmati masyarakat Indonesia selama lebih dari 60 tahun itu kemudian dialihkan ke siaran TV digital.

Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), akan menjadi wilayah pertama yang migrasi ke siaran TV digital sepenuhnya mulai hari ini, Kamis, 3 November 2022. 

Dengan demikian, masyarakat di Jabodetabek yang masih memiliki TV analog di rumah tidak bisa lagi menonton siaran TV per hari ini.

Baca juga: 2 November, Siaran TV Analog di Jabodetabek Dipastikan Padam Selamanya

Sebagai gantinya, masyarakat pemilik TV analog atau smart TV yang belum mendukung siaran TV digital, harus menggunakan Set Top Box (STB).

STB adalah alat yang untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara agar dapat ditampilkan di TV analog. Dengan alat ini, masyarakat tetap dapat menggunakan TV analog atau smart TV-nya untuk menangkap siaran TV digital.

Guna membantu masyarakat miskin, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan penyelenggara multipleksing atau TV swasta membagikan STB gratis. Di Jabodetabek, Kominfo mengeklaim sudah mendistribusikan STB gratis hingga 98,44 persen dari rasio 359.617 unit.

Di samping itu, Kominfo menyarankan masyarakat non-miskin di Jabodetabek untuk segera memasang STB agar dapat menikmati siaran TV digital.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Kominfo (@kemenkominfo)

Menurut Kominfo, siaran TV digital menawarkan kualitas gambar yang lebih jernih dan lebih bersih. Selain itu, program siaran yang tersedia juga lebih banyak dibanding siaran TV analog.

Baca juga: Menkominfo Jelaskan Tantangan ASO dan Pembagian STB Gratis

"Hal tersebut dimungkinkan karena pemanfaatan kanal frekuensi yang lebih efisien melalui infrastruktur multipleksing, penyelenggaraan penyiaran menjadi lebih efisien dan konten siaran yang lebih beragam," dikutip KompasTekno dari situs resmi Kominfo.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com