Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Nonton Tinju hingga Mengira Cuma Hoaks, Momen Warga Ketika "Kiamat" TV Analog Datang

Kompas.com - 04/11/2022, 19:45 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

KOMPAS.com - "Sudah hilang (channel-nya), tinggal "semut" saja di layar".
Begitu kata Helda, salah satu warga Kabupaten Bogor ketika menyadari TV Analog di rumahnya hanya menampilkan noise alias "semut" yang memenuhi layar, Kamis (3/11/2022) pagi.

Helda bukan satu-satunya. Semua warga yang masih mengandalkan siaran TV Analog di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) juga mengalami hal yang sama.

Hal itu dikarenakan pemerintah resmi mematikan siaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO) yang sudah mengudara sekitar 60 tahun di Indonesia, Rabu (2/22/2022) pukul 24.00 WIB.

Meskipun beberapa channel TV sempat masih bisa ditonton, namun per tanggal 3 November tengah malam, saluran TV tersebut juga sudah tidak muncul di siaran TV Analog.

Baca juga: 7 Channel TV Analog yang Bandel Menghilang Setelah Diancam Mahfud MD

Setelah siaran TV Analog dimatikan, mau tidak mau, warga harus bermigrasi ke siaran TV Digital.

"Tidak bisa nonton (siaran tv analog). Hanya channel TV digital saja yang ada," kata Denny, salah satu warga di wilayah Depok.

Sebelum dimatikan 2 November 2022, pemerintah sudah gencar mengimbau warga untuk yang terdampak ASO agar beralih ke TV digital atau membeli set top box (STB).

Set top box (STB) adalah perangkat penerima siaran TV digital yang dapat dikoneksikan ke pesawat televisi tanpa harus membeli televisi baru. Jadi, masyarakat tidak perlu membeli TV Digital baru. Cukup memanfaatkan TV Analog lama dan STB agar bisa menyaksikan siaran TV Digital.

Baca juga: Mengapa TV Analog Perlu STB atau Digital TV Box untuk Nonton Siaran TV Digital?

Kesepian dan tak bisa nonton tinju

Tapi, tidak semua masyarakat sudah mempersiapkan STB atau beralih ke TV Digital. Rosmawati misalnya. Warga Gunung Putri yang mengaku merasa kesepian karena tidak bisa lagi menonton TV pagi-pagi di ruang tamunya.

"Ya gimana, biasanya nyalain TV (sekarang tidak bisa), ya ngerasa kesepian, soalnya buat hiburan" kata Rosmawati dihubungi KompasTekno.

Rosmawati, warga Kampung Babakan, Kabupaten Tangerang, masih bisa menikmati siaran televisi analog di channel TV, pada hari pertama suntik mati TV analog Jabodetabek, Kamis (3/11/2022).KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Rosmawati, warga Kampung Babakan, Kabupaten Tangerang, masih bisa menikmati siaran televisi analog di channel TV, pada hari pertama suntik mati TV analog Jabodetabek, Kamis (3/11/2022).

Selain Rosmawati, Uto pun merasa sedih lantaran tidak bisa menonton tinju di salah satu TV swasta.

"Sedih, ga bisa nonton tinju di TVOne, tapi hari ini untungnya masih ada MNCTV, RCTI, GTV yang masih bisa (ditangkap dengan antena analog), cucu masih bisa nonton "Upin-Ipin" jadinya" kata Uto.

Baca juga: Kesepian dan Tidak Bisa Nonton Tinju, Cerita Mereka yang Tak Bisa Nonton TV Lagi Pagi Ini

Demi bisa menonton tinju lagi, pak Uto akhirnya terpaksa membeli unit STB agar bisa menangkap siaran TV digital. Hal yang sama juga dilakukan Untung, seorang satpam yang tinggal di Cengakareng. Untuk mau tak mau harus membeli STB agar istrinya bisa menonton sinetron di TV swasta.

Dia bimbang untuk membeli TV Digital baru. Sebab, Untung mengaku televisinya masih tergolong baru dan punya sepsifikasi yang menurutnya tergolong bagus.

Baca juga: 5 Smart TV Murah buat Nonton Siaran TV Digital Tanpa STB, mulai Rp 1 Juta-Rp 2 Jutaan

Sempat dikira cuma hoaks

Meskipun sosialisasi ASO sudah dilakukan, nyatanya masih banyak masyarakat yang belum mengetahui. Bahkan, ada yang sempat berpikir "kiamat" TV analog hanya hoaks semata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com