Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Smartphone Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja

Kompas.com - 07/11/2022, 07:01 WIB
Lely Maulida,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Penjualan smartphone pada tahun berjalan ini ditaksir bakal anjlok dibanding perkiraan sebelumnya. Kabar kurang baik ini didasarkan pada pernyataan Qualcomm yang belum lama ini merilis laporan pendapatan perusahaan.

Menurut Qualcomm, anjloknya penjualan smartphone tahun ini disebabkan oleh kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja alias tidak stabil dan kekhawatiran ancaman resesi global.

"Mengingat ketidakpastian akibat kondisi makro ekonomi, kami memperbarui panduan tahun 2022 terkait volume handset 3G/4G/5G dari penurunan persentase satu digit menjadi dua digit (YoY)," kata Qualcomm dalam laporan pendapatan perusahaan, dikutip KompasTekno dari The Verge, Senin (7/11/2022).

Penyebab lainnya, terdapat penurunan drastis permintaan konsumen serta berkurangnya kendala pasokan di industri semikonduktor, sehingga membuat stok menumpuk. Alhasil, pelanggan utama Qualcomm terpaksa harus mengurangi permintaan pasokan chip.

Pelanggan utama yang dimaksud kemungkinan termasuk Samsung dan Apple yang menggunakan chip Qualcomm untuk produknya. Keduanya juga kabarnya tidak menjual cukup banyak ponsel.

Laporan TheElec pada Juni lalu menunjukkan bahwa Samsung saat itu punya stok 50 juta smartphone.

Baca juga: Samsung Masih Pimpin Pasar Smartphone Dunia

Sementara Apple kabarnya tidak menaikkan produksi iPhone 14 series, sebagaimana laporan Bloomberg. Indikasi lainnya yang menunjukkan bahwa permintaan iPhone 14 lesu adalah minimnya pendapatan iPhone pada kuartal sebelumnya dibanding perkiraaan.

iPhone 14 Series. 

Dok. Kredivo iPhone 14 Series.

Adapun kendala stok yang berlebih disebut Qualcomm kemungkinan masih terjadi hingga akhir tahun. Sementara penyelesaian kendala tersebut diklaim perlu waktu hingga beberapa kuartal.

Baca juga: IDC: Pasar Smartphone Indonesia Masih Lesu di Pertengahan Tahun 2022

Kuartal III-2022 jadi salah satu periode terburuk

Lesunya pasar smartphone juga ditunjukkan oleh laporan pasar smartphone kuartal III-2022 dari firma riset Canalys.

Menurut Canalys, pasar ponsel global kuartal-III 2022 (Juli-September) menurun 9 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Penurunan tersebut diklaim menjadi penurunan terburuk sejak periode yang sama pada 2014 lalu.

Amber Liu, analis dari Canalys mengatakan bahwa penurunan pasar kali ini disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang sedang tidak baik-baik saja. Karena kondisi tersebut, konsumen menunda untuk membeli smartphone atau barang elektronik baru lainnya demi menghemat uang.

Amber melanjutkan bahwa pada kondisi pasar yang menurun seperti ini, vendor smartphone akan berupaya untuk menggelar berbagai promo supaya meningkatkan minat konsumen membeli smartphone baru.

Sementara untuk produk baru yang bakal meluncur, Amber menjelaskan bahwa vendor smartphone bakal menerapkan strategi harga yang kompetitif, supaya konsumen tidak takut membeli ponsel baru.

Namun lain dengan prediksi Qualcomm, Sanyam Chaurasia yang juga analis dari Canalys memprediksi bahwa kondisi pasar ponsel global di kuartal-IV 2022 mendatang kemungkinan akan sedikit lebih baik dari kuartal sebelumnya.

Hal ini disebabkan oleh adanya berbagai promo penjualan akhir tahun dari para vendor, yang bertepatan dengan momen liburan akhir tahun. Biasanya, momen seperti ini dipakai konsumen untuk membeli ponsel baru.

Baca juga: Penjualan Smartphone Global 2022 Diramal Turun, Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com