As soon as we confirm it’s working well in the initial set of countries and we have the translation work done, it will roll out worldwide
— Elon Musk (@elonmusk) November 5, 2022
Sebelum meluncurkan fitur terbarunya secara resmi, Musk awalnya mengumumkan bahwa layanan berbayar Twitter Blue bakal dipatok seharga 19,99 dollar AS (kurs hari ini Rp 15.614).
Harga tersebut naik empat kali lipat dari harga pertama, sebesar 4,99 dollar AS (Rp 77.916). Namun, belakangan ini, ia kembali mengunggah cuitan di akun Twitter dengan handle @elonmusk bahwa biaya langganan Twitter Blue akan dipatok seharga 8 dollar AS per bulan (Rp 124.916).
Twitter’s current lords & peasants system for who has or doesn’t have a blue checkmark is bullshit.
Power to the people! Blue for $8/month.
— Elon Musk (@elonmusk) November 1, 2022
Tidak diketahui alasan di balik Musk melakukan revisi harga langganan Twitter Blue menjadi lebih murah. Akan tetapi, layanan Twitter Blue yang sebelumnya bersifat opsional bakal diwajibkan ke seluruh pengguna bercentang biru (verified account).
Baca juga: Karyawan Twitter Salah Pecat Diminta Ngantor Lagi
Bila pengguna tersebut tidak mau berlangganan, maka sistem terpaksa mencabut tanda centang biru tersebut.
Jadi, ringkasnya, fitur ini wajib untuk akun yang sudah terverifikasi, tetapi juga membuka peluang kepada pengguna secara umum yang mau berlangganan dan mendapatkan centang biru di akunnya.
Belum diketahui apakah fitur ini bakal disambut antusias oleh sejumlah pengguna atau tidak.
Namun, dikutip KompasTekno dari PC Mag, Senin (7/11/2022), tidak seluruh pengguna rela merogoh kantongnya untuk membayar tanda centang biru. Mengingat, sebelumnya fitur itu diberlakukan secara gratis dan digunakan untuk membedakan akun yang nyata dengan akun penipu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.