Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Desak Elon Musk Hormati HAM Karyawan Twitter

Kompas.com - 08/11/2022, 08:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber PBB

Kebijakan moderasi konten Twitter harus terus melarang kebencian semacam itu di platform. Setiap upaya perlu dilakukan untuk segera menghapus konten macam itu.

4. Transparansi adalah kuncinya

Penelitian sangat penting untuk memahami lebih baik dampak media sosial pada masyarakat kita. Pertahankan akses ke data Twitter melalui antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang terbuka.

5. Lindungi privasi

Kebebasan berbicara bergantung pada perlindungan privasi yang efektif. Sangat penting bagi Twitter menahan diri dari pelacakan pengguna yang invasif dan mengumpulkan data terkait.

Twitter juga penting untuk menolak, sejauh mungkin menurut undang-undang yang berlaku, permintaan yang tidak dapat dibenarkan dari pemerintah untuk data pengguna.

6. Bahasa dan keahlian kontekstual adalah keharusan

Tanggung jawab Twitter untuk mempertahankan platform yang menghormati hak dan aman tidak hanya berlaku untuk konten berbahasa Inggris, tetapi juga secara global.

Baca juga: Twitter Mulai Pungut Biaya Rp 125.000 Per Bulan dari Akun Centang Biru

Drama PHK massal Twitter

PHK massal ini dilakukan beberapa hari pasca CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk resmi diangkat jadi pemilik Twitter, usai penundaan selama berbulan-bulan.

Menurut Musk, PHK harus dilakukan untuk menyelamatkan bisnis Twitter yang belakangan merugi karena sepi pengiklan.

Twitter yang terkena PHK sendiri mendapat e-mail dari manajemen pada 3-4 November 2022.

E-mail tersebut, yang dikirimkan ke alamat pribadi masing-masing karyawan, kabarnya memiliki judul "Your Role at Twitter", dan berisi tentang alasan mengapa Twitter harus melakukan PHK besar-besaran.

Sejumlah karyawan Twitter yang terkena layoff lantas bersuara di media sosial, utamanya di Twitter itu sendiri. Mereka bercerita bahwa perjalanan mereka di Twitter berakhir, sembari memberi tagar #LoveWhereYouWorked dan #OneTeam.

Dari tagar ini, begitu juga e-mail yang diterima karyawan tadi, bisa diketahui bahwa PHK massal yang dilakukan Twitter ternyata terjadi secara instan dan penuh dengan drama.

Dalam e-mail PHK yang diterima karyawan tadi, Twitter mengatakan bahwa mereka yang terkena layoff tidak boleh lagi datang ke kantor. Hal ini dilakukan untuk melindungi data internal Twitter, serta membantu proses kelancaran PHK karyawan.

Halaman:
Baca tentang
Sumber PBB
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com