Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai di Twitter, Oknum Jasa Servis HP Buka Galeri Pelanggan dan Intip Foto yang Dihapus

Kompas.com - 08/11/2022, 10:01 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

Data yang ditemukan di antaranya adalah entri kalender berisi agenda rapat, dokumen pajak, informasi perbankan, kredensial login, informasi medis, hingga foto dan video pribadi.

Tips menyimpan data agar tidak diintip saat diservis

Menurut Alfons, salah satu pencegahan terbaik agar file tidak dibuka sembarangan adalah menyimpan file di eksternal perangkat. Pemilik ponsel atau laptop bisa menyimpannya di kartu memori, dan apabila hendak diservis, kartu bisa dicabut lebih dulu dan disimpan di tempat yang aman.

Selain itu, Alfons juga menyarankan untuk menyimpan data di penyimpanan awan atau cloud, seperti Google Drive.

"Ketika mau diservis, direset dulu HP-nya dan hilangkan koneksi ke storage cloud" jelas Alfons.

Kendati demikian, penyimpanan awan juga perlu proteksi yang berlapis agar file tidak mudah disusupi. Misalnya, dengan mengaktifkan otentikasi dua langkah.

Baca juga: 3 Cara Backup Data supaya Aman dan Tak Hilang Saat Dibutuhkan

Pengguna juga harus ekstra hati-hati agar tidak terjebak phishing yang biasa ditargetkan oleh para peretas. Biasanya, phishing "menjebak" korban untuk mengeklik sebuah link, yang kemudian diarahkan ke laman palsu lalu meminta korban memasukkan kredensial login.

Setelah mengantongi kredensial login korban, peretas bisa saja masuk ke ruang penyimpanan dan menutup akses si pemilik asli agar tidak dapat login.

Di sisi lain, menurut Alfons, penyimpanan di internal ponsel cukup sulit untuk mencegah pemulihan.

"Kecuali pemiliknya mengerti cara mengenkripsi datanya sehingga tidak bisa diintip" kata Alfons.

Menghapus file semaksimal mungkin

Selain menyimpannya di tempat yang aman, menghapus file semaksimal mungkin juga bisa mencegah ulah "nakal" oknum teknisi HP atau laptop. Salah satunya dengan menggunakan aplikasi pembersih dan pelindung ponsel dari virus/malware yang beredar di internet.

Biasanya, aplikasi semacam ini memiliki fitur "Penghancur File" untuk menghapus data sampai akar-akarnya.

Pengguna PC dengan sistem operasi Windows juga bisa menggunakan alat penghapus data bawaan dari sistem, yakni Cipher yang bisa diakses melalui aplikasi Command Prompt. Cipher biasanya digunakan untuk melindungi data dengan sistem enkripsi dan menghapus file dari hard disk agar tidak bisa dipakai atau dipulihkan lagi.

Sementara itu, Alfons menyarankan untuk menggunakan aplikasi yang bisa membantu penghapusan data lebih tuntas di ponsel.

"Ada aplikasi yang bisa bantu hal ini (hapus data lebih maksimal), seperti Secure Erase iShredder, Shreddit, dan Data Eraser" pungkas Alfons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com