KOMPAS.com - Belakangan, warganet Twitter ramai memperbincangkan dugaan oknum teknisi jasa servis HP dan laptop yang mengintip menu galeri pelanggannya tanpa izin. Perbincangan itu dibagikan akun ini pada 5 November 2022.
Akun tersebut membagikan tangkapan layar yang diduga obrolan oknum teknisi servis ponsel dan laptop di sebuah platform media sosial. Mereka mengaku pernah membuka galeri ponsel pelanggan tanpa izin setelah memperbaiki perangkat.
Sebetulnya, screenshot potongan percakapan yang sama, pernah beredar tahun lalu yang diunggah akun dengan handle @ndagels. Bahkan, postingan tersebut membagikan lebih banyak potongan obrolan grup para oknum teknisi.
Baca juga: Cara Menyembunyikan File dan Aplikasi di HP Samsung agar Aman dari Tangan Jahil
Secara terang-terangan, mereka mengaku tidak hanya iseng membuka galeri ponsel pengguna tanpa izin, mereka juga mencuri data, terutama foto dan video dari ponsel yang diperbaiki.
Ini serem sih, hati2 yg service hp dikonter kayak gini, cuma mau ngingetin jangan suka simpan video atau photo telanjang di hp, walaupun kadang udah dihapus pun masih bisa di cari2 sama mereka yg tau caranya, pic.twitter.com/wWqsZJg02L
— Mas Adem (@ndagels) January 29, 2021
Dalam percakapan tersebut, oknum teknisi mengaku bisa memulihkan data ponsel pelanggan yang sebelumnya sudah disetel (reset) ulang. Ada pula teknisi yang mengaku mencoba menarik atau memulihkan (restore) memori ponsel pelanggan yang sudah dihapus sebelumnya.
Konon, ulah oknum teknisi semacam ini yang memicu maraknya foto/video asusila beredar di internet atau platform media sosial. Tak jarang, pemilik data tidak tahu sama sekali apabila data pribadinya diambil, bahkan diedarkan.
Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran pagi pemilik ponsel atau laptop. Namun, benarkah data, seperti foto/video yang sudah dihapus bisa dipulihkan sebagaimana pengakuan oknum teknisi servis HP?
Baca juga: Cara Mengunci Aplikasi di HP Xiaomi agar Privasi Lebih Aman
Menurut Alfons Tanujaya, analis antivirus dari Vaksincom, file di ponsel atau laptop yang sudah dihapus, bisa dipulihkan. Sebab, ketika menghapus data dari hard disk drive (HDD) atau kartu memori, sebenarnya bukan datanya yang dihapus, melainkan alamat menuju data tersebut yang dihapus.
"Berbekal program data recovery, maka data yang dihapus tersebut akan bisa dilihat atau dipulihkan" jelas Alfons melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Senin (7/11/2022).
Senada dengan Alfons, Christian Funk, peniliti dari firma keamanan siber Kaspersky juga mengatakan data yang sudah dihapus, masih bisa dipulihkan oleh seseorang yang mengerti caranya.
Sebab, sebagian besar data ponsel tetap akan "menempel" di memori, meskipun sudah dihapus pengguna.
“Kesalahpahaman yang cukup umum adalah pemikiran bahwa menghapus data atau melakukan format ulang media penyimpanan sudah cukup untuk membersihkan data" ujar Funk dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno beberapa waktu lalu.
"Apabila ada orang yang tech-savvy (cakap memanfaatkan teknologi), mereka (mungkin) dapat memulihkan data ini. Itulah mengapa sangat penting untuk melakukan pembersihan total" imbuh Funk.
Baca juga: Obrolan Teknisi HP Ramai di Twitter, Sebut Bisa Tarik Foto yang Dihapus
Kesimpulan ini didapat berdasarkan riset yang dilakukan Funk bersama rekannya, Marco Preuss selama kurang lebih 2 bulan. Mereka menguji sekitar 185 perangkat bekas yang mencakup laptop, hard disk, serta martu memori ponsel.
Hasilnya, sekitar 90 persen dari keseluruhan data yang pernah disimpan di ratusan perangkat itu, ternyata masih bisa diakses. Dari 90 persen data itu, sekitar 16 persen ternyata masih bisa diakses secara bebas (belum dihapus), sedangkan 74 persen data lainnya masih bisa dipulihkan meski sudah dihapus.
Data yang ditemukan di antaranya adalah entri kalender berisi agenda rapat, dokumen pajak, informasi perbankan, kredensial login, informasi medis, hingga foto dan video pribadi.
Menurut Alfons, salah satu pencegahan terbaik agar file tidak dibuka sembarangan adalah menyimpan file di eksternal perangkat. Pemilik ponsel atau laptop bisa menyimpannya di kartu memori, dan apabila hendak diservis, kartu bisa dicabut lebih dulu dan disimpan di tempat yang aman.
Selain itu, Alfons juga menyarankan untuk menyimpan data di penyimpanan awan atau cloud, seperti Google Drive.
"Ketika mau diservis, direset dulu HP-nya dan hilangkan koneksi ke storage cloud" jelas Alfons.
Kendati demikian, penyimpanan awan juga perlu proteksi yang berlapis agar file tidak mudah disusupi. Misalnya, dengan mengaktifkan otentikasi dua langkah.
Baca juga: 3 Cara Backup Data supaya Aman dan Tak Hilang Saat Dibutuhkan
Pengguna juga harus ekstra hati-hati agar tidak terjebak phishing yang biasa ditargetkan oleh para peretas. Biasanya, phishing "menjebak" korban untuk mengeklik sebuah link, yang kemudian diarahkan ke laman palsu lalu meminta korban memasukkan kredensial login.
Setelah mengantongi kredensial login korban, peretas bisa saja masuk ke ruang penyimpanan dan menutup akses si pemilik asli agar tidak dapat login.
Di sisi lain, menurut Alfons, penyimpanan di internal ponsel cukup sulit untuk mencegah pemulihan.
"Kecuali pemiliknya mengerti cara mengenkripsi datanya sehingga tidak bisa diintip" kata Alfons.
Selain menyimpannya di tempat yang aman, menghapus file semaksimal mungkin juga bisa mencegah ulah "nakal" oknum teknisi HP atau laptop. Salah satunya dengan menggunakan aplikasi pembersih dan pelindung ponsel dari virus/malware yang beredar di internet.
Biasanya, aplikasi semacam ini memiliki fitur "Penghancur File" untuk menghapus data sampai akar-akarnya.
Pengguna PC dengan sistem operasi Windows juga bisa menggunakan alat penghapus data bawaan dari sistem, yakni Cipher yang bisa diakses melalui aplikasi Command Prompt. Cipher biasanya digunakan untuk melindungi data dengan sistem enkripsi dan menghapus file dari hard disk agar tidak bisa dipakai atau dipulihkan lagi.
Sementara itu, Alfons menyarankan untuk menggunakan aplikasi yang bisa membantu penghapusan data lebih tuntas di ponsel.
"Ada aplikasi yang bisa bantu hal ini (hapus data lebih maksimal), seperti Secure Erase iShredder, Shreddit, dan Data Eraser" pungkas Alfons.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.