Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Kripto FTX Kolaps, Harga Bitcoin, Ethereum dkk Terjun

Kompas.com - 10/11/2022, 10:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Drama akuisisi bursa kripto terbesar di dunia, Binance, kepada bursa nomor tiga terbesar di dunia, FTX non-AS terus berlanjut.

Kondisi ini ikut mengoreksi harga mata uang kripto lain macam Bitcoin, Ethereum dkk semakin turun. Secara umum, harga Bitcoin turun 12 persen, Ethereum turun 14,22 persen, Binance coin turun 16,88 persen, XRP turun 13,51 persen selama 24 jam terakhir.

Saat ini, kabar akuisisi Binance-FTX itu terlanjur menimbulkan sentimen negatif pada investor sehingga membuat bursa kripto FTX kolaps. Padahal, Binance dilaporkan mundur dari kesepakatan akuisisi.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok di Tengah Isu Binance Beli FTX, Terendah dalam 2 Tahun

Kolapsnya bursa FTX ditandai dengan volume trading kripto di FTX yang turun ke angka 3,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 48,6 triliun), sehingga FTX berada di posisi ke-48 bursa kripto terbesar di dunia, sebagaimana dihimpun dari situs CoinMarketCap.

Harga token milik FTX atau disebut FTX Token (FTT) yang anjlok ke level 2,55 dollar AS (sekitar 40.057) per kepingnya pada Kamis (10/11/2022). Padahal, awal pekan ini (7/11/2022), FTT masih diperdagangkan di sekitar 22 dollar AS (kira-kira Rp 345.591) per keping.

Pasca-kabar akuisisi tersiar pada Selasa (8/11/2022), harga FTT mulai terjun bebas ke level 3 dollar AS (sekitar Rp 47.126) pada Rabu (9/11/2022). Sebelumnya, harga FTX Token (FTT) sempat memuncak ke level 78 dollar AS (setara Rp 1,2 juta) per keping pada September 2021.

Kabar akuisisi FTX diikuti dengan informasi bahwa Komisi Perdagangan Federal Amerika/Federal Trade Commission (FTC) tengah menginvestigasi FTX terkait dugaan penangangan ilegal penarikan pelanggan pada awal minggu ini.

Baca juga: Hacker Curi Token Kripto Binance Senilai Rp 8,7 Triliun

Menurut CEO FTX, Sam Bankman-Fied ada sekitar 6 miliar dollar AS (setara Rp 94,2 triliun) penarikan bersih dari platform FTX selama 7-8 November 2022. Setiap harinya rata-rata, arus uang masuk di platform FTX mencapai puluhan juta dollar.

Dalam kondisi ini, spekulasi pasar menyebutkan bahwa FTX dapat mengalami defisit keuangan.

Tak heran bila investor berbondong-bondong menarik dana mereka secara massal dari platform FTX.

Kondisi ini juga disebut sebagai "Bank Run". Hal ini akhirnya membuat volume trading FTX menurun, harga FTT anjlok, dan mengoreksi harga mata uang kripto lainnya termasuk Bitcoin, Ethereum, dkk.

Harga Bitcoin dkk turun

Imbas dari kondisi pasar ini, harga Bitcoin, Ethereum dkk anjlok 17.166 dollar AS (268 juta) per keping koin pada Selasa (8/11) waktu Amerika Serikat.

Baca juga: Dilarang di China, Penambangan Bitcoin Malah Kian Rusak Lingkungan

Saat berita ini ditayangkan, Kamis (10/11/2022) pagi, harga Bitcoin semakin terperosok ke level 16.000 dollar AS atau setara Rp 251,3 juta per keping.

Harga Bitcoin tersebut menandai harga terendah tahunan bagi Bitcoin setelah sebelumnya naik ke level 21.500 dollar AS (Rp 336 juta) per keping koin pada 4 November. Harga Bitcoin ini juga tercatat sebagai harga terendah sejak November 2020 atau dua tahun lalu.

Tak hanya Bitcoin, kondisi ini juga turut mengoreksi harga uang kripto lainnya termasuk Ethereum. Harga Ethereum saat berita ini tulis turun menjadi 1.130 dollar AS (Rp 17,75 juta) per keping.

Binance coin juga turun 16,88 persen ke angka 273,05 dollar AS (sekitar Rp 4,2 juta) per keping.

Sementara XRP turun 13,64 persen ke level 0,33889558 dollar AS (sekitar Rp 5.323), Stellar turun 11,5 persen ke angka 0,08649200 dollar AS (setara Rp 1.358), serta Dogecoin yang anjlok 13,3 persen ke angka 0,07549358 dollar AS (sekitar Rp 1.185) hari ini, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Kamis (10/11/2022).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com