Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bulan, 24.000 Karyawan Perusahaan Teknologi Terdampak PHK

Kompas.com - 11/11/2022, 07:41 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketidakpastian kondisi ekonomi pada tahun ini membuat berbagai perusahaan menghadapi masa sulit. Bahkan banyak perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) menunda perekrutan karyawan baru sejak awal tahun ini.

Beberapa di antara perusahaan teknologi AS juga memangkas karyawan atau PHK demi menjaga stabilitas bisnis. Akibatnya, ribuan karyawan terdampak PHK.

Menurut data lembaga sumber daya manusia (SDM) Challenger, Gray & Christmas, jumlah karyawan yang terdampak PHK di industri teknologi AS mencapai 9.587 orang pada Oktober 2022. Jumlah ini tercatat yang tertinggi sejak November 2020.

Baca juga: PHK Massal Bertubi-tubi Perusahaan Teknologi dari Indonesia hingga Silicon Valley

Perlu dicatat bahwa angka itu adalah angka yang dihimpun pada Oktober 2022 saja. Dengan kata lain, jumlahnya bertambah seiring dengan PHK yang dilakukan oleh perusahaan teknologi lainnya seperti Twitter hingga yang terbaru Meta, induk dari Facebook dan Instagram.

Twitter pada 3 November lalu memutuskan PHK sekitar 3.700 karyawan. Jumlah ini setara dengan 50 persen lebih karyawan Twitter karena total karyawan perusahaan dilaporkan sejumlah 7.500 karyawan.

Meta juga menyusul Twitter, mem-PHK karyawannya hingga lebih dari 11.000 karyawan. Jumlah ini mewakili 13 persen lebih dari total karyawan raksasa media sosial itu.

Bila ditotal dengan jumlah PHK pada Oktober, maka karyawan perusahaan teknologi AS yang terdampak PHK hingga November ini mencapai 24.287 orang.

Jumlah tersebut menurut Roger Lee, co-founder Layoffs.fyi, memang tidak lebih buruk dibanding kuartal II 2020. Akan tetapi, PHK total pada tahun ini ditaksir lebih parah dibanding tahun 2020, dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Drama PHK 3.700 Karyawan Twitter, Langsung Dilarang ke Kantor dan Ditendang dari Slack

Menurut Roger Lee, pada sepanjang tahun ini, lebih dari 104.000 karyawan terdampak PHK dan kehilangan pekerjaannya. Angka itu melampaui jumlah PHK pada tahun 2020 yang mencapai total sekitar 81.000 karyawan.

Setop rekrutmen

Tak hanya PHK, sejumlah perusahaan teknologi juga melakukan pembatasan rekrutmen karyawan baru. Beberapa di antaranya adalah raksasa teknologi seperti induk Google - Alphabet, Meta, Twitter hingga Amazon.

Meta sendiri sebenarnya sudah melakukan pembatasan rekrutmen karyawan baru sejak beberapa bulan lalu. Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaannya memangkas target rekrutmen engineer baru hingga sekitar 30 persen pada tahun 2022.

Menurut Zuck, Meta awalnya berencana merekrut 10.000 engineer baru sepanjang tahun ini. Namun, dengan pemangkasan hingga 30 persen tadi, membuat Meta hanya akan menarik 6.000-7.000 engineer baru untuk bergabung dengan perusahaan.

Baca juga: Facebook Tak Terima Karyawan Baru sampai Awal 2023

Menurut laporan The Verge, pada Mei 2022, Meta mulai membatasi perekrutan karyawan baru untuk sejumlah divisi, termasuk divisi belanja dan orbolan video.

Mengingat pertumbuhan bisnis perusahaan yang belum tumbuh signifikan, Meta memperpanjang pembekuan rekrutmen karyawan baru hingga kuartal I-2023.

Tak hanya Meta, sejumlah perusahaan teknologi lainnya juga memilih untuk menyetop perekrutan karyawan baru di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil. Google dan Amazon misalnya menyetop perekrutan karyawan baru hingga akhir tahun ini.

Nvidia bahkan mengumumkan pihaknya bakal memperlambat proses rekrutmen karyawan baru hingga paruh kedua tahun fiskal 2023. Hal ini dilakukan perusahaan untuk lebih memaksimalkan potensi karyawan yang sudah ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com