Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Perusahaan Teknologi Dunia yang PHK Besar-besaran Tahun 2022

Kompas.com - Diperbarui 14/11/2022, 06:47 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan teknologi dunia masih terjadi hingga saat ini. Kebanyakan dari mereka adalah perusahaan kelas kakap yang bermarkas di Silicon Valley, pusat perkantoran perusahaan teknologi dunia.

Paling baru adalah induk perusahaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp, yakni Meta Platforms Inc., yang melakukan PHK terhadap lebih dari 11.000 karyawan pada pekan ini.

Sebelumnya, Twitter di bawah kepemimpinan Elon Musk juga mem-PHK ribuan karyawan. Perusahaan microblogging itu tak mengungkap jumlah karyawan yang terdampak, akan tetapi berbagai laporan menyebutkan jumlahnya sekitar 3.700 karyawan.

Selain Meta dan Twitter, perusahaan teknologi lainnya juga memutuskan PHK dengan dalih kondisi ekonomi global yang tidak stabil. Sebut saja Coinbase hingga Netflix yang mem-PHK ratusan karyawan pada Mei lalu. Ada juga Snap hingga raksasa teknologi Microsoft yang memangkas sekitar 1.000 karyawan.

Baca juga: Perusahaan Teknologi yang PHK Karyawan Sebulan Terakhir, dari Indonesia hingga Silicon Valley

Berikut KompasTekno rangkum perusahaan teknologi dunia yang melakukan PHK karyawan besar-besaran pada tahun ini.

1. Meta PHK 11.000 karyawan

Seperti disebutkan sebelumnya, Meta mem-PHK 11.000 karyawan secara global. Kabar buruk ini diumumkan langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam sebuah pengumuman yang dirilis di blog Meta (About FB). Jumlah 11.000 karyawan tersebut setara dengan 13 persen dari total karyawan Meta.

Selain melakukan pemecatan massal, Zuckerberg juga mengatakan pihaknya bakal mengeluarkan sejumlah kebijakan baru terkait biaya operasional, serta tidak melakukan perekrutan karyawan baru (hiring freeze) selama kuartal-I 2023 mendatang.

Dalam pengumuman yang sama, Zuckerberg memberikan alasan mengapa dia mengikuti jejak perusahaan teknologi lainnya. Menurut Zuckerberg, keputusan PHK karyawan ini dilakukan karena investasi besar-besaran Meta yang dimulai sejak awal pandemi tidak sesuai ekspektasi perusahaan.

Terlebih masalah ekonomi makro global, utamanya di AS juga berpengaruh terhadap bisnis Meta yang mayoritas didorong oleh iklan. Isi pengumuman Zuckerberg terkait PHK perusahaan Meta selengkapnya bisa disimak di artikel "Isi Pesan Mark Zuckerberg Saat Umumkan PHK 11.000 Karyawan Induk Facebook".

2.Twitter PHK 3.700 karyawan

Twitter mem-PHK sekitar 3.700 karyawan tak lama setelah perusahaan diakuisisi oleh CEO SpaceX, Elon Musk. Jumlah ini kurang lebih setara dengan separuh karyawan Twitter karena total karyawan perusahaan disebut mencapai 7.500 orang.

Soal alasan pemangkasan karyawan, Elon Musk menjelaskan bahwa dia tidak memiliki pilihan lain selain PHK massal karena perusahaan mengalami kerugian sekitar 4 juta dollar AS (Rp 62 miliar) setiap hari.

"Perihal berkurangnya kekuatan Twitter, sayangnya tidak ada pilihan ketika perusahaan merugi lebih dari 4 juta dollar per hari," kata Musk melalui akun Twitter pribadinya dengan handle @elonmusk.

PHK massal di Twitter diwarnai sejumlah drama. Menurut laporan, karyawan dilarang datang ke kantor dan seluruh aksesnya ke Twitter langsung diblokir. Selengkapnya bisa dibaca di artikel "Drama PHK 3.700 Karyawan Twitter, Langsung Dilarang ke Kantor dan Ditendang dari Slack".

3. Coinbase PHK 1.100 karyawan

Platform perdagangan dan dompet kripto, Coinbase dikabarkan memangkas seperlima karyawannya pada Juni tahun ini.

Keputusan ini dilakukan Coinbase menyusul penurunan harga dan penurunan volume perdagangan uang kripto. Sebanyak 1.100 karyawan Coinbase terdampak PHK. Padahal pada akhir tahun 2021, jumlah karyawan Coinbase meningkat pesat dari 3.730 menjadi 6.000 orang.

CEO Coinbase, Brian Armstrong saat itu berkata bahwa pemangkasan karyawan dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kestabilan perusahaan di tengah perekonomian yang menurun. Kabar pemecatan ribuan karyawan Coinbase bisa disimak di artikel "Coinbase PHK 1.100 Karyawan Dampak Harga Kripto Anjlok".

4. Shopify PHK 1.000 karyawan

Shopify juga mem-PHK karyawan pada Juli lalu dan berdampak pada 1.000 orang atau setara dengan 10 persen dari total karyawan globalnya.

Dalam sebuah pengumuman yang ditujukan kepada karyawan, CEO Shopify, Tobi Lutke menyatakan bahwa dia salah strategi karena mengira bahwa tren e-commerce yang didorong pandemi akan bertahan lama. Karena kekeliruan itu, perusahaannya merugi akibat alokasi anggaran yang tak optimal.

5. Netflix PHK 450 karyawan

Pada tahun ini Netflix mengumumkan dua putaran PHK. Pertama, pada Mei lalu perusahaan mem-PHK 150 karyawan, bertepatan dengan momen ketika Netflix melaporkan kehilangan ratusan ribu pelanggan untuk pertama kalinya.

Pada Juni 2022, Netflix kebali mengumumkan gelombang PHK kedua. Dalam pernyataannya kepada karyawan, pihak Netflix berkata bahwa penyesuaian itu dilakukan seiring dengan pertumbuhan bisnis perusahaan yang melambat. Pemecatan karyawan Netflix yang terjadi dua kali dalam setahun bisa dibaca lebih lanjut di dua artikel berikut.

Baca juga:

Netflix PHK 150 Karyawan setelah Jumlah Pelanggan Menurun

Gelombang Kedua PHK di Netflix, 300 Karyawan Terdampak

6. Microsoft PHK sekitar 1.000 karyawan

Oktober lalu, raksasa teknologi Microsoft mengonfirmasi pihaknya memangkas kurang dari 1 persen karyawan. Tidak disebutkan secara gamblang berapa persisnya karyawan yang terdampak.

Per Juni lalu, Microsoft dilaporkan memiliki 181.000 karyawan. Apabila jumlahnya masih sama, 1 persen dari keseluruhan karyawan berarti ada sekitar 1.000 pegawai Microsoft yang terdampak PHK.

Keputusan PHK dilakukan Microsoft setelah perusahaan meraup pendapatan yang paling rendah dalam lima tahun terakhir pada kuartal III-2022.

Padahal, bulan Juni 2022 lalu, Microsoft juga sudah melakukan pemangkasan karyawan. PHK bulan Oktober lalu dilakukan terhadap karyawan di beberapa level, divisi, serta cabang perusahaan di negara lain.

Lantas, apa alasan Microsoft melakukan PHK secara berturut-turut dalam jeda waktu empat bulan? Jawabannya bisa dibaca di artikel berikut "PHK di Microsoft, Ratusan Karyawan Terdampak".

7. Snap PHK 1.000 karyawan

Pada akhir Agustus lalu, Snap, induk dari Snapchat, mengumumkan PHK massal terhadap 20 persen karyawan. Jumlah ini kabarnya setara dengan lebih dari 1.000 karyawan Snap.

Dalam sebuah memo, CEO Snap, Evan Spiegel berkata bahwa perusahaannya perlu merekstrukturisasi bisnis guna menghadapi tantangan bisnis. Pasalnya saat itu Snap mendapati pertumbuhan pendapatan yang jauh di bawah harapan. Pernyataan Spiegel lebih lanjut bisa dibaca di artikel "Induk Snapchat Bakal Mem-PHK 1.300 Karyawan".

8.Tesla PHK 10 persen karyawan

Perusahaan mobil listrik yang dipimpin Elon Musk, Tesla melakukan PHK pada bulan Juni lalu. Pekerja yang terdampak PHK disebut sekitar 10 persen dari total karyawan.

Karyawan yang terdampak PHK adalah mereka yang digaji penuh. Adapun mereka yang bekerja per jam masih dipertahankan oleh perusahaan kendaraan listrik tersebut.

"Tesla akan mengurangi jumlah karyawan sebanyak 10 persen karena kami kelebihan staf di banyak bidang," tulis Elon Musk dalam e-mail kepada karyawan.

"Perhatikan bahwa keputusan ini tidak berlaku untuk siapa pun yang merakit mobil, paket baterai atau memasang solar. Jumlah pegawai per jam akan bertambah," imbuh Musk.

Alasan PHK Tesla selengkapnya bisa disimak di artikel berikut "Tesla PHK Hampir 200 Karyawan".

9. Lyft PHK 700 karyawan

Lyft, perusahaan jaringan transportasi AS mengumumkan pihaknya mem-PHK sekitar 13 persen dari total karyawan. Jumlah itu mewakili sekitar 700 staf perusahaan, dihimpun KompasTekno dari CNBC, Sabtu (12/11/2022).

Dalam sebuah surat kepada karyawan CEO Lyft, Logan Green dan President Lyft John Zimmer berdalih keputusan PHK ditempuh karena kemungkinan resesi tahun depan. Selain itu, naiknya biaya asuransi perjalanan juga menjadi alasan lain Lyft memutuskan PHK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com