Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Elon Musk Bikin Twitter Jadi Platform Pembayaran

Kompas.com - Diperbarui 14/11/2022, 06:25 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber TechCrunch

KOMPAS.com - Elon Musk kini menjadi pemilik tunggal Twitter. Sejumlah perubahan dilakukan miliarder tersebut tak lama setelah menjabat eksekutif perusahaan, di antaranya memecat beberapa petinggi perusahaan.

Mengingat akuisisi Twitter oleh Elon Musk cukup baru, besar kemungkinan masih banyak perubahan yang dilancarkan oleh Musk. Satu gagasan baru yang diungkapkan oleh CEO  SpaceX itu yakni ingin menjadikan Twitter sebagai aplikasi pembayaran.

Gagasan itu diungkapkan Elon Musk ketika menghadiri sesi Q&A yang digelar melalui Twitter Space.

Baca juga: Induk Facebook PHK Lebih Banyak Karyawan Dibanding Twitter, Tapi...

Menurut Musk, Twitter ke depannya akan menampilkan sejumlah sistem pembayaran seperti transfer peer-to-peer hingga pasar uang dengan keuntungan tinggi.

Dengan konsep itu, pengguna Twitter nantinya bisa berkirim uang ke sesama pengguna, memindahkan dana mereka ke rekening bank hingga menyimpan uang di pasar uang yang ada di Twitter.

"Anda ingin mentransfer uang ke orang lain di Twitter? Mungkin kami akan mengisi saldo mereka sebelumnya dan berkata, oke kami akan memberi Anda 10 dollar. Dan Anda dapat mengirimkannya ke mana saja di Twitter," ujar Musk dikutip KompasTekno dari TechCrunch, Minggu (13/11/2022).

Dukungan sistem pembayaran juga dinilai akan memudahkan pengguna untuk berinteraksi dan membeli produk maupun layanan yang ditawarkan di Twitter. Misalnya untuk membayar langganan Twitter Blue hingga berlangganan konten premium dari kreator tertentu.

Akan tetapi, Musk tidak menyinggung perihal kripto sama sekali. Padahal laporan dari The Information menyebutkan bahwa kripto bisa menjadi bagian dari sistem pembayaran Twitter.

Baca juga: Pengguna Twitter Ramai-ramai Migrasi ke Medsos Mastodon, Apa Itu?

Gagasan soal sistem pembayaran di Twitter sendiri tampaknya akan dilakukan Musk dengan serius. Laporan New York Times menyebutkan bahwa Twitter sudah mengajukan dokumen pendaftaran agar platformnya bisa memproses transaksi pembayaran.

Dokumen itu diajukan Twitter ke Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan AS (FinCEN), badan di bawah Departemen Keuangan AS.

Bikin fitur video berbayar

Awal November ini Twitter dilaporkan sedang mengembangkan fitur video berbayar yang memungkinkan kreator mematok harga untuk akses ke kontennya.

Bila rencana ini benar-benar dijalankan, Twitter nantinya akan bersaing dengan platform media sosial lain seperti TikTok, Instagram hingga Youtube.

The Washington Post bahwa mengeklaim sudah melihat gambaran konsep dari fitur video berbayar Twitter dengan biaya akses mulai dari 1-10 dollar AS.

Dengan cara ini, kreator konten bisa mendapat dukungan untuk memonetisasi konten mereka, sekaligus membangun ekosistem pembayaran Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TechCrunch
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com